Ketika Minhyun baru berusia sepuluh tahun atau bisa dibilang dia masih anak-anak. Ia hanya bisa terpana ketika melihat ayahnya ikut membantu para penduduk yang sedang menggotong dua orang mayat yang terletak sangat menggenaskan tanpa menghiraukan garis kuning polisi melintang di tempat perkara ini. Mayat kedua orang ini dan cairan kental berwarna merah ini juga ikut meramaikan peristiwa menyayat hati ini bagi orang-orang yang melihatnya..
.
.
"Huwe! Hiks! Hiks!"
Minhyun yang mendengar suara tangisan ini lantaran membuatnya penasaran. Suara tangisan ini tidak terlalu jauh dari ruangan di sekitar rumah ini, Ia pun langsung mencari suara tangisan itu.
.
.
Setelah berkeliling di rumah ini. Minhyun melihat sebuah kamar, ia pun langsung membuka pintu secara perlahan. Di kamar itu terlihat biasa aja tampak sedikit berantakan tetapi ada sebuah lemari yang besar berukiran kuno.
.
.
Entah mengapa, Minhyun merasa dirinya aneh ketika melihat lemari itu. Ia pun berjalan secara perlahan ke arah lemari itu dan suara itu semakin terdengar jelas. Tanpa ragu-ragu Minhyun langsung membuka pintu lemari itu dengan cepat. Ia merasa terkejut ketika melihat isi di dalam lemari ini.
.
.
Sosok bayi yang berambut dengan matanya berwarna coklat tampak sedang menangis sekaligus meronta dalam buntelan kain yang membungkus dirinya. Kini Minhyun tahu bahwa suara yang dia cari itu berasal dari bayi mungil di hadapannya sekarang. Ia pun langsung mengambil bayi itu dengan perlahan lalu membawanya keluar dari kamar..
.
"APPA! DISINI ADA BAYI!"
Eunbi masih menangis dengan keras di dada sang suami/Daniel. Suasana pemakaman saat itu tampak mendung sampai-sampai hujan kadang membanjiri raut wajah orang-orang di pemakaman. Siapa pun mungkin tidak akan pernah menyangka hal ini.
.
.
Satu keluarga itu adalah keluarga yang sangat harmonis, musibah pun datang kepada keluarga itu karena perampokan yang sangat besar dengan diiringi perasaan yang penuh dendam menjamah istana mereka..
.
Keluarga Kim merasa kehilangan sosok keluarga Jang yang begitu terlihat harmonis, sebab mereka telah lama bersahabat sejak kecil. Dengan berat hati keluarga Kim harus kehilangan mereka.
.
.
Seharusnya Keluarga Jang ini dilanda dengan perasaan senang dan bahagia, karena baru saja melahirkan seorang bayi perempuan yang berwajah cantik dan imut yang bernama Jang Wonyoung yang telah berumur satu minggu.
.
.
Namun takdir berkata lain, bayi ini harus menjalankan hidupnya sebagai yatim piatu.
.
Minhyun memandang bayi mungil dalam gendongannya yang tengah memejamkan kedua matanya lantaran terbuai akan tidur sunyi yang terasa damai seakan membuatnya takut membuka matanya untuk melihat kenyataan yang ia jalani.
.
.
"Terlalu berat beban hidup bagi bayi kecil ini."-Minhyun dengan sedih.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother [Kim MinKyu and Jang WonYoung]
Teen FictionKim MinKyu and Jang WonYoung Kim MinKyu sangat menyayangi Wonyoung bukan seperti perasaan seorang kakak kepada adiknya tetapi sebagai laki-laki kepada perempuan. Sayangnya Dia harus menahan perasaan nya itu Tetapi selama ini MinKyu tidak mengetahui...