part 3

5.7K 244 0
                                    

“ALIIIIII LEPASIN AKUUUU..” prilly masih tetap meronta dan akhirnya akupun melepaskan pelukanku.

“tega yahh kalian berdua, aku ga nyangka aku bakal di khianati sama pacar dan sahabatku sendiri, dua orang yang sangat aku sayang.

Salah aku apa ????” prilly menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ia menangis sesenggukan dan salsa ku lihat hanya diam mematung tanpa berkata apa-apa.

“pril, dengerin aku plis” ucapku ingin menjelaskan padanya tapi langsung di potong olehnya

“Diem li, aku ga butuh penjelasan apa-apa, aku kecewa ini hari jadi 2 taon kita tapi apa yang aku lihat disini, kamu khianatin cintaku, aku selama ini tulus sama kamu, cinta sayang dan aku ingin kamu yang jadi terakhirku, tapi.. kayaknya semua sia- sia”

“prill, aku juga cinta banget sama kamu, pliss sayang maafin aku” tanpa sadarku terasa setetes cairan bening jatuh dari mataku. Penyesalan mulai menggerogoti hatiku.

“udahlah li, aku tau mungkin kamu punya alasan ngeduain aku dengan sahabatku sendiri. Aku ngebosenin yaa kann.. aku ga bisa bahagiain kamu. Alhamdulillah Tuhan ngasih petunjuk ke aku, untung tadi di jalan pulang, pas  lewat café ini aku liat mobil kamu parkir jadi aku singgah, dan ternyata bener dugaan aku, kamu emang lagi sibuk, tapi sibuk selingkuh di belakangku, dan parahnya dengan sahabatku”

Prilly mengucapkan itu semua dengan tenang, namun air mata tetap mengalir di pipinya.melihat itu aku seketika membenci diriku sendiri. Aku begitu bodoh telah menyakiti hati seorang gadis yang sangat aku cintai, aku melukainya.

“Mulai hari ini, kita putus li .. aku ga mau punya hubungan sama kamu lagi. Dan aku ikhlas kamu sama salsa. Aku tau dia slama ini menaruh hati sama kamu .. Cuma ga nyangka ajah sahabatku tega ngambil cowok paling berharga di hidupku setelah papahku. Titip ali yahh sa, (prilly menoleh ke salsa yang tak bisa berkata apa-apa dan memberikan senyum padanya) semoga kalian bahagia dan langgeng” doanya ..

Prilly yang sejak tadi sudah berdiri rapuh dengan tangannya memegang kursi, mulai menggerakkan kakinya untuk pergi dari tempat itu. Namun belum selangkah ali menggenggam tangannya kuat untuk mencegahnya.

“Ga,, aku ga mau .. sungguh pril maafin aku. Dan buat lu sa (melihat kea rah salsa) maafin aku kita sampai disini ajah ya, aku ga bisa tanpa prilly”

PLAAKKKK

Satu tamparan keras mengenai pipi ali dan itu dari salsa, salsa yg semenjak kedatangan prilly terdiam bungkam, mulai angkat bicara.

“Gila lo li, kenapa lu mau jadian sama gue kalo endingnya lu bakal pilih dia. Gue tau gue blom ada di hati lu tapi gue yakin kita bakal bahagia”

Dan lu prill (salsa menunjuk ke prilly) okkey gue salah ngambil pacar lu.. tapi yang lebih pantes buat ali itu gue bukan lu. GUE LEBIH CANTIK DARI LU” salsa dengan emosinya meneriaki prilly.

Tanpa kata, prilly melepaskan genggaman ali dan tanpa menoleh ia berlari meninggalkan ali yang memanggil-manggilnya dan mengejarnya. Prilly dengan cepat membuka pintu mobilnya, lalu masuk dan secepat mungkin menyalakan mobilnya lalu melaju pulang.

Ali di depan pintu café terdiam mematung melihat mobil prilly berlalu, ia menangis dalam diam. Ia kehilangan gadis kesayangannya, gadis yang ia sudah tau dari dulu tak akan bisa hidup tanpanya. Dalam hati ia bertekad ingin berjuang agar prilly mau memafkannya dan kembali kepelukannya meskipun dia yakin akan sulit nantinya.

“Prill, I love u” batinnya

Flashback end ..

Sempat MemilikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang