Chapter 1

64 6 1
                                    

Aku senang sekali jika Bunda menyuruhku untuk untuk ke rumah Tante Megan, karena dengan begitu aku bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu Fabio

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku senang sekali jika Bunda menyuruhku untuk untuk ke rumah Tante Megan, karena dengan begitu aku bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu Fabio. Yah...Fabio anak Tante Megan yang di mataku cakepnya gak ketulungan. Senyumnya...alamak mengalihkan duniaku. Tapi sayang senyum itu tidak pernah sekalipun ditujukan padaku.

Entah mengapa setiap bertemu denganku Fabio selalu terlihat bete, mukanya datar dan dingin. Dia menyapaku hanya untuk kesopanan dan tentunya menghindari omelan Tante Megan. Sungguh berbeda dengan Om Mike apalagi Tante Megan yang ramahnya gak ketulungan. Bahkan Cody, kakak Fabio juga cukup ramah tapi memang dasarnya Cody memang orangnya pendiam.

Seperti hari itu, aku sedikit kerepotan membawa barang titipan Bunda untuk Tante Megan. Mataku dengan jelas melihat Fabio yang sedang berada di gazebo taman di depan rumahnya. Dan aku yakin seyakin yakinnya jika tadi dia sempat melihatku, mata kami sempat bertemu sebelum dia mengalihkan pandangannya kembali ke smartphonenya.

Sungguh keterlaluan, apa tidak ada sedikitpun rasa ingin menolongku membawa barang titipan Bunda yang cukup berat dan merepotkan ini. Lihatlah dia begitu cuek, sepertinya smartphone itu lebih menarik daripada aku huhh.

Padahal di sekolahku, cowok-cowok selalu berebut menarik perhatianku. Tapi entah mengapa justru Fabio menyedot seluruh perhatianku. Di mataku Fabio itu keren habis, di usia yang baru menginjak sembilas belas tahun dia sudah membalap di moto2 bahkan tahun depan dia akan naik ke kelas para raja, MotoGP.

Ah...aku belum bercerita jika Fabio adalah seorang pebalap, sedangkan Cody kakaknya seorang musisi. Entah darah dari mana yang mengalirkan darah pebalap pada Fabio, sedang Tante Megan dulunya seorang musisi sedang Om Mike seorang model. Cody mewarisi darah seni orangtuanya, sedang Fabio? Mengapa dia jauh terlempar menjadi seorang pebalap.

Kembali ke Fabio yang super keren di mataku, apalagi jika sedang mengenakan racingsuit. Aku mengoleksi beberapa fotonya yang tentu saja kuambil dari internet, atau kadang-kadang mencuri darinya hehehe.

Aku mengikuti semua sosial medianya, menge-like semua postingannya juga selalu memberikan komentar untuk memberi semangat dia pas balapan. Aku bahkan menyimpan jadwal racenya dalam tiap musim. OMG apa aku mengerikan? Aku memang ngefans sama dia, tapi sejauh ini perasaan aku tidak melakukan tindakan yang membahyakan Fabio.

Dan tentu saja aku fans yang beruntung, karena aku tetangganya. Aku bisa masuk bebas ke rumahnya, bahkan Tante Megan mengijinkan aku masuk ke kamar Fabio. Tentu saja jika Fabio tak ada kalau tidak bisa semakin benci Fabio padaku. Lebih beruntung lagi keluargaku berhubungan baik dengan keluarganya. Tidak salah dong jika aku memanfaatkan kesempatan yang ada. Setiap kami pulang kampung, tak lupa Bunda selalu memberi Tante Megan batik kesukaannya.



#Note: Tes

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 13, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

El Diablo - My First LoveWhere stories live. Discover now