2

0 0 0
                                    

Tolong, sekali lagi.
Jika aku bisa melihatmu lagi.
Aku tidak peduli jika aku kehilangan segalanya.
Kuharap aku bisa bertemu denganmu dalam mimpiku.
Dan mencintaimu lagi.
Sama seperti ini.




♥♥♥

Aku hidup dengan baik, keluar dari Negara itu dan kembali ke Negaraku.

Aku membuka sebuat toko baju murah yang lumayan besar.

Memiliki 2 orang pegawai pada awalnya dan sekarang sudah menjadi 6 pegawai.

Perutku semakin membesar, sudah 5 bulan aku meninggalkanya dan usia kandungan ku yang memasuki bulan ke 6 semakin membuatku lelah.

Bayi ini selalu bersemangat bergerak di dalam perutku. Aku mengelusnya pelan hari ini aku ingin membeli beberapa peralatan tulis untuk di jual dalam toko.

Membawa keranjang belanjaan, aku menyusuri rak berisi berbagai macam alat tulis dan spidol.

"Kalian suka ibu ajak kemari,". Aku mengelus perutku kedua bayiku bergerak begitu bersemangat dari biasanya.

"Ada yang bisa saya bantu nona?,". Seorang pegawai perempuan menghampiriku yang kesusahan membawa peralatan tulis yang cukup banyak.

mengingat bayiku yang begitu semangat hari ini membuat tubuhku lelah.

"Ahhh jika tidak keberatan bisakan nona ambilkan pulpen di rak itu, saya tidak sampai,". Aku tersenyum lembut.

"Baik tunggu sebentar nona.".

"Sekalian saya mohon bawakan ke kasir ya nona,". Aku tersenyum saat wanita itu mengangguk dan berjalan menuju rak yang aku tunjuk.

Aku berbalik berjalan menuju rak tempat sepidol-sepidol cantik di pajang.

"Naya?,". Suara serak yang begitu familiar membuatku tertegun.

"Kamu Naya kan?,". Suaranya semakin mendekat.

"Ya Tuhan Naya aku mencarimu kemana-mana. Kenapa kamu pergi,". Dan laki-laki yang aku hindari itu tepat berada di depanku.

Memegang kedua bahuku kuat, gejolak di dalam Perutku semakin kuat aku rasa bayiku semakin bersemangat.

Aku menunduk, enggan mempertemukan kedua manik mata kami.

"Bagaimana kamu bisa meninggalkan ku Naya?, kamu membawa anak ku pergi ya Tuhan.,". Dia memeluk ku.

Menyalurkan kehangatan yang tak pernah aku rasakan dulu.

Aku kembali meneteskan air mata untuk laki-laki yang bahkan tak pernah memandangku ada.

"Bagaimana keadaanya Naya,". Dia melepaskan pelukanya, menyentuh perut buncitku dengan tangan gemetar.

Di depaku ada dua orang Bodyguard dan saat aku menoleh ke belakang ada 1 bodyguard lainya.

Apa dia gila? Membawa 3 orang pengawal hanya untuk masuk kedalam toko buku dan alat tulis ini?.

Aku tersenyum sembari menghapus air mata. "Permisi,". Aku berbalik untuk berjalan pergi.

Sebuah tangan menahan pergelangan tanganku, aku berbalik dan saat itu aku melihat pipinya yang basah akan air mata. Dia menangis? Tapi untuk apa?.

"Naya kumohon kembalilah aku ingin kalian kembali, Maafkan aku Naya,". Suaranya semakin rendah saat mengucapkan kalimat itu.

"Aku sudah memaafkanmu tapi aku tidak bisa kembali maafkan aku,". Aku melepaskan tanganya dari pergelangan tangan ku.

Berjalan meninggalkan toko ini dengan rasa sesak yang luar biasa.

Aku menghancurkan tembok yang aku pasang selama ini hanya karema melihatnya menangis. Yang entah menangis untuk siapa namun hatiku terenyuh.

Aku mengabaikan teriakan penjaga toko tentang barang belanjaan ku dan berlalu pergi dari toko alat tulis dan buku itu.


"Maafkan mama sayang,". Aku menelus perutku yang bergejolak dengan lincahnya.

Maafkan mama yang menjauhkanmu dari papa. Maafkan mama yang tak bisa membuatmu tumbuh dan besar dalam pelukan papa.

Mama belum siap untuk tersakiti sekali lagi. Mama tidak sanggup dan tak akan pernah sanggup, maafkan mama.


Aku menangis sepanjang perjalanan di dalam mobil taxy Online yang aku pesan, Supirnya yang itu melihatku iba.

"Mbk kenapa nangis?,".

"Ti-tidak apa Pak saya baik-baik saja,". Aku memalingkan wajah, Melihat lalu-lalang kendaraan yang berada di sampingku.

Dia bahkan tak mengejarku meski tau aku mengandung bayinya.
Bodohnya aku yang berharap akan hal yang lebih daripada ini, Aku begitu bodohnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

untitled 2015Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang