Makan malam

18.3K 1.8K 283
                                    

Disclaimer : Naruto bukan milik saya

Don't like don't read

Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, karakter OOC

.

.

Makan malam

.

.

"Ini sangat membosankan." Kata Naruto sambil menyandarkan kepalanya di meja. Raut wajahnya terlihat lesu dan letih. Ia merasa menyesal karena telah menawarkan diri untuk membantu Kakashi. Di hadapannya masih terdapat setumpuk dokumen yang harus dibaca. "Aku tidak menyangka tugas seorang Hokage bisa membosankan seperti ini." Kini perutnya berbunyi nyaring karena minta diisi. "Ugh... aku lapar..."

Kakashi menggelengkan kepalanya. "Calon Hokage apa kau ini? Baru menghadapi hal remeh seperti ini kau sudah patah semangat." Ia lalu menghela nafas. "Jika kau tidak ingin menjadi Hokage tidak apa-apa, aku bisa menunjuk Shikamaru untuk menggantikanmu."

Naruto bangkit kembali dengan semangat yang berapi-api. "Yosh! Aku akan menyelesaikan semua ini!"

Kakashi tertawa dalam hati ketika melihat tingkah Naruto.

Sepuluh menit kemudian pintu dibuka dan menampilkan sosok Sasuke yang membawa setumpuk dokumen. "Ini yang kau minta." Ujarnya sambil menyerahkan dokumen itu ke meja.

"Ah, terima kasih." Ujar Kakashi sambil meraih dokumen itu.

Sasuke mengangguk sekilas. "Aku pulang dulu. Pekerjaanku telah selesai."

"Aa, silahkan."

Naruto kini bangkit berdiri sambil menggebrak meja. "Kakashi-sensei! Mengapa si teme diperbolehkan pulang sementara aku harus tetap disini?!" Teriaknya dengan tidak terima.

"Pekerjaannmu belum selesai." Kata Kakashi sambil menuding setumpuk dokumen yang ada di hadapan Naruto.

"Kalau begitu si teme harus tetap disini dan membantu hingga selesai!"

Sasuke mendengus. "Tidak. Aku lebih memilih pulang."

Naruto menoleh ke arah Kakashi dengan tampang memelas. "Kakashi-sensei..."

Kakashi lalu menjentikkan jarinya. "Ah! Aku mendapatkan sebuah ide bagus. Bagaimana jika kita berkunjung ke rumah Sasuke sekarang?"

"Kenapa?" Sasuke terlihat curiga.

"Untuk makan malam." Kakashi terlihat sangat puas dengan idenya ini. "Sudah lama aku tidak menyantap masakan rumahan. Naruto juga lapar kan?" Kini Kakashi bangkit berdiri. "Sudah kuputuskan, aku akan pergi mengunjungi kediaman Uchiha."

"Yosh! Aku ikut!" Naruto terlihat bersemangat. Akhirnya perut kosongnya bisa terisi. Dan yang lebih penting lagi adalah ia tidak perlu mengeluarkan uang.

Sasuke terlihat jengkel. "Kalian berdua benar-benar tidak tahu malu. Pergi ke rumah orang tanpa diundang hanya karena ingin menumpang makan."

Kakashi menggelengkan kepalanya sambil mulai berjalan. "Sasuke, sudah sewajarnya kau bersikap baik padaku. Aku adalah senseimu, atasanmu, sang Hokage... anggap saja kehadiranku di rumahmu sebagai sebuah kehormatan."

Naruto mencatat perkataan Kakashi dalam hati. Ini adalah pelajaran berharga yang bisa diterapkan saat ia sudah menjadi seorang Hokage kelak.

Ujung alis Sasuke berkedut.

Red String of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang