Heartbeat

21K 1.8K 320
                                    

Disclaimer : Naruto bukan milik saya

Don't like don't read

Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, karakter OOC

.

.

Heartbeat

.

.

I just want to lay on your chest and listen to your heartbeat

.

.

Menyandang status sebagai istri dari Sasuke Uchiha terkadang membuat Hinata canggung dan kikuk, terlebih ketika ia berusaha berkomunikasi dengan pria pendiam itu. Setiap kali mereka saling bertatapan, Hinata akan terlebih dulu menundukkan kepalanya. Pembicaraan antara mereka berdua berlangsung dengan singkat dan interaksi mereka berdua sangat kaku.

Hinata hanya mampu berharap semoga kekakuan diantara mereka cepat mencair.

Beberapa hari ini salju tidak turun lagi. Meski begitu, udara masih tetap terasa dingin. Hinata menyisir rambut panjangnya sambil menghitung berapa lama lagi musim semi tiba. Ia sudah tidak sabar menanti bunga-bunga yang akan bermekaran nanti.

Tangan Hinata yang sedang memegang sisir langsung membeku ketika Sasuke Uchiha membuka pintu kamarnya. Hinata lalu meletakkan sisirnya dan berusaha bersikap setenang mungkin. Tidak seharusnya ia merasa gugup setiap kali suaminya datang menghampirinya.

Hinata memandangi Sasuke yang kini berjalan menghampirinya. Tanpa perlu dikatakan lagi, Hinata sudah mengetahui maksud kedatangan suaminya itu. Hinata lalu membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan menanti Sasuke. Ini adalah kewajiban yang harus dilakukan, benaknya berkali-kali mengucapkan mantera itu agar tetap membuatnya tenang.

Sasuke lalu menindih Hinata seperti yang pernah ia lakukan dulu, membuat hatinya berdebar-debar.

Lavender dan onyx saling beradu.

Mengapa Sasuke hanya memandanginya tanpa melakukan apapun?

"S-Sasuke?" Bisik Hinata perlahan. Mengapa pria ini tidak mengatakan apapun?

Sasuke lalu meletakkan telapak tangannya di pipi Hinata. "Mengapa kau tidak menolak sentuhanku?"

Hinata terpaku. Mengapa Sasuke menanyakan hal seperti ini padanya?

"Mengapa?" Tanya Sasuke sambil menarik kembali tangannya. Kini sepasang mata kelamnya memandangi Hinata lekat-lekat.

"Tidakkah kau merasa jijik setiap kali tanganku menyentuhmu?"

"Itu tidak benar!" Protes Hinata. Ia memang gugup, namun ia tidak pernah merasa jijik atau apapun itu. Bagaimana bisa pria ini mengarang hal seperti itu?

"Tapi kau merasa takut padaku." Kata Sasuke dengan nada dingin yang membuat Hinata sedikit gemetar.

"A-aku..."

"Kau takut, jangan coba membantahnya."

"Aku tidak takut." Kata Hinata sambil mencoba bersikap tegas dan berusaha menyembunyikan fakta jika ia memang sedikit takut dengan pria Uchiha itu.

Bohong jika Hinata tidak takut. Chakra yang dimiliki pria ini sangat gelap, kuat dan menakutkan, seakan meneriakkan 'bahaya' dan membuat Hinata ingin menghindar.

Red String of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang