Hujan

35 4 0
                                    

Hari ini tepat 15 hari Floren meninggalkan Raina,tidak ada yang mendengarkan ceritanya,tidak ada yang pergi berkunjung kerumahnya, semuanya mulai lagi dari Nol namun agak sedikit berbeda.

"Kakak Bangunnnnn" Teriak Nadya

Sebenarnya Raina baru tidur tadi pagi pukul setengah 4,ia tidak bisa tidur karena masih terlalu memikirkan Floren,sampai sekarang Raina masih tidak menganggap jika saja Floren sudah meninggalkan Raina sendiri,ia masih berfikir jika ia hanya bermimpi Floren meninggalkannya.

Raina bergegas mandi,dengan cepat, matanya sembab karena habis nangis semalaman,ia mencoba terlihat baik-baik saja didepan teman-teman sekolahnya nanti,ditambah nanti Raina ada tambahan latihan paskibra untuk tanggal 28 Oktober,jadi ia harus menyiapkan tenaga yang ekstra

Semangattttttttttt!!!!!Ucap Raina dalam hati,menyemangati dirinya sendiri

***

"Lemes amat lu kayak Cakwe"kata Auryn sambil menyikut lengan Raina

"Ngantuk guee" Kata Raina sambil menaruh kepalanya diatas meja lalu menenggelamkan kepalanya

Habis ini siapa yang bakalan ninggalin gue? Ucap Raina dalam hati sambil tersenyum hambar

Gak boleh nething inget gue gak boleh nething. dewi batinnya berbisik lagi

"Istirahat jam berapa sih?Males gue di kelas gak ada kombinasinya kayak muka lo" Tanya Raina kepada Auryn

"Udah nanya ngehina lagi lo,5 menit lagi" Jawab Auryn

"Ini beneran gak ada guru?" Tanya Raina

"Menurut lu ada gak?" Tanya Auryn

"Gak ada"

"Ya udah diem aja" kata Auryn

Raina kembali menenggelamkan kepalanya,ia benar-benar mengantuk karena tidak bisa tidur semalaman

"PERHATIAN SEMUANYAAA!!!!!"teriak Vina

Seluruh siswa dan siswi yang berada di kelas langsung fokus memperhatikan sang ketua kelas yang sedang berbicara,tapi tidak dengan Raina ia hanya fokus menenggelamkan kepalanya

"MINGGU DEPAN ADA LOMBA POJOK LITERASI,JADI SETIAP SATU ORANG BAWA UANG 7 RIBU UNTUK BELI PERLENGKAPAN" Teriak Vina

"NANTI DIPOJOK DI TEMPEL KERTAS ORIGAMI,BARU LEMARI YANG DIDEPAN DI PINDAH KE BELAKANG UNTUK TEMPAT BUKU-BUKU,TERUS KALAU UDAH BERES KASIH KARPET SAMA KERTAS KARTON,BARU ATASNYA DIKASIH BALON BUAT HIASAN" sambung Vina Tanpa Jeda

"Balon?" Raina yang mendengar kata balon langsung menaikan kepalanya,
Seketika ia merinding mendengar kata Balon,ia tidak ingin menjumpai benda sejenis itu lagi

"Iya,lu punya?kalo ada bawa aja" Kata Vina

"Harus banget pake Balon?" Tanya Raina

"Ya biar rame aja" Kata Vina

Raina benar-benar muak,ia tidak ingin melihat balon,ia tidak ingin melihat benda bundar yang berisi angin itu.

Gue ada balon,balon helium yang gue bawain kerumah sakit,untuk hadiah Floren.Batin Raina mulai berbisik, kedua ujung sudut bibirnya mengembang meliat bayangan wajah Floren disana.

"Rainaaa"teriak Auryn disamping kuping Raina

"Hah??" Kata Raina sambil terlonjak

"Lu gila?senyum-senyum sendiri?" Tanya Auryn

"Engga apaan si,gue ngebayangin muka lo kalo niup balon terus meledak didepan muka" Kata Raina tertawa hambar.

***
"Naomi,ikut latihan kan?"

"Iya ikut"

"Bareng ya ke bawahnya" Kata Raina

"Iya udah"

Raina bergegas mengemas barang-barang yang berada diatas meja,hari ini Raina senang karena latihan untuk tanggal 28 digabung oleh anak OSIS, jadi sudah pasti ada kak Louise disana

Seluruh anggota paskibra berkumpul di tengah lapangan untuk memulai latihannya hari ini,dimulai dari sikap sempurna,hadap kanan,hadap kiri,jalan di tempat dan lain sebagainya,berbeda dengan Raina,ia melakukan seluruh perintah kakak senior,tetapi juga sibuk salah tingkah karena melihat Louise sedang menghadap kearahnya,ia melihat Papan bertuliskan Pancasila berada di genggaman seorang kakak Kelas yang sekarang menjadi orang paling istimewa untuk Raina setelah Floren pergi.

*Dreshhhhhhhhhh

Raina mematung di tempat,sementara teman-teman yang lainnya sudah berhamburan pergi meninggalkan lapangan karena Hujan yang cukup lebat

"Floren?" Ucap Raina,suaranya berubah menjadi parau

Raina mengangkat kedua ujung bibirnya ketika melihat bayangan Floren berada di sampingnya

"Florennn gue kangennn" Ucap Raina sambil tertawa,dan dengan tatapan sendu

"RAINAAAAAAAA" Teriak Naomi dari koridor tepat di belakang Raina

berkhayal? Apa Floren Beneran udah ninggalin gue ? Dewi batinnya kembali berbisik

"Foto-foto kuyyyy" Kata Vina

"Ayooo"

Beberapa teman Raina ikut terjun dibawah Hujan,dan menjadikan moment itu sebagai tempat background Foto-foto mereka.

"Gue ke koridor dulu sebentar" Ucap Raina

Bajunya kini sangat lepek karena sudah bercampur dengan air Hujan,

"Mau ngapain?katanya mau Fotooo?" Tanya Risma salah satu teman eskul Raina

"Sebentar gue mau naroh Hp"

"Ya udah,cepetan" Kata Risma kembali

Raina pergi mencari dimana tass berwarna biru miliknya,sebelum ia menaruh Ponselnya ke dalam tass ia memilih melihat notifikasi yang berada dalam ponselnya

2 Messanges from Nicholas

Nicholas:Raina nanti pulang sekolah jam berapa?

Nicholas:ada yang mau gw omongin.

Raina kvn:jam 5an ko,soalnya ada latihan paskib

Raina membalas pesan Nicholas dari aplikasi Whatsapp,walaupun Raina jarang membuka aplikasi itu sekarang,karena biasanya aplikasi itu ia gunakan untuk menghubungi Floren,atau Hall-hall yang lebih penting.Raina lebih sering membuka aplikasi Line dibandingkan Whatsapp,karena Raina biasa bertukar pesan bersama Louise dari aplikasi Line.

Raina bangkit berdiri,saat sudah menaruh Ponselnya ke dalam tass berwarna biru miliknya.

"Ehhh ehhh"

Raina mendengar suara yang menurutnya tidak asing itu,suara yang datar namun sangat ditunggu-tunggu oleh seorang Raina,ia menoleh mencari dimana sumber suara itu berasal

Kak Louise?sial jantung gue gabisa di ajak kompromi.Batin Raina

"K-enapa?" Ucap Raina sedikit gugup

"Jangan main hujan-hujan nanti sakit aja lu" Kata Louise mimik wajahnya berubah menjadi sedikit lebih khawatir,tapi entah benar-benar khawatir atau hanya dibuat-buat saja

"I-iyaa" Ucap Raina tertawa,ia langsung berlari pergi meninggalkan Louise dibawah koridor,ia terlalu Lemah untuk beradu mata dan berhadapan dengan Louise

Jantung gue aman kan. Dewi batinnya kembali berbisik.



LouiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang