Suasana Pulau Cheongsando yang sepi membuatnya menjadi tempat bagi orang-orang yang mencari ketenangan. Musim semi di Cheongsando dihiasi oleh bunga canola berwarna kuning sepanjang daratan. Di sana sepasang kekasih bernama Jennie dan Wonwoo saling menikmati kebersamaan mereka di hari jadi mereka sekarang sebelum kepergian Wonwoo. "Tahun ini adalah tahun terakhir kita bersama menghabiskan musim semi berdua."
"Hanya 21 bulan sayang. Kita bersama bahkan sudah dua tahun. Anggap saja kita seperti menjalankan hubungan dua tahun selanjutnya dengan hubungan jarak jauh," Wonwoo membalas perkataan Jennie. Ia menggenggam kuat tangan Jennie, seakan tidak ingin melepaskan kekasihnya untuk waktu yang lama.
"Di tempat ini Pulau Cheongsando dan waktu yang sama kita akan bertemu di sini. Merayakan empat tahunnya kita menjalin hubungan ini," lanjut Wonwoo. Ia memeluk erat pinggang Jennie dengan lengan kirinya.
"Bagaimana bila kamu tidak kembali? Kenapa kamu harus memilih angkatan darat di bagian perbatasan?" Jennie kembali mengulang pertanyaan yang sama setiap kali pembahasan wajib militer yang diambil oleh Wonwoo.
Wonwoo tersenyum. Tidak bosan ia mendengar pertanyaan-pertanyaan yang sama dari bibir kekasihnya. "Dengarkan aku," jeda Wonwoo. Ia melepas pelukan dan genggaman tangannya pada Jennie, Wonwoo berdiri untuk mengubah posisinya menghadap ke arah Jennie.
"Aku ingin sepenuhnya mengabdi kepada negara kita ini. Karena dengan mengabdi sepenuhnya dengan negara ini, aku bisa melindungi seluruh warga negara Korea, melindungi keluargaku dan tentunya melindungi kamu, Jennie."
Jennie paham, sangat paham bagaiman sifat kekasihnya. Wonwoo bukanlah orang yang melakukan apapun dengan setengah hati, ia akan melakukan apapun dengan sepenuh. Sifatnya itulah yang membuat Jennie jatuh dalam pesona seorang Wonwoo.
"Mungkin bagi orang, kisah cinta kita biasa aja. Tapi kisah cinta kita ini adalah salah satu yang berharga bagi kita yang tidak akan pernah tergantikan."
Jennie memeluk Wonwoo. "Kalau kamu enggak kembali di waktu yang bersama. Aku akan menunggu mu hingga musim semi selesai dan akan kembali setiap tahunnya. Hingga aku mendapatkan kabar tentang mu," Jennie menangis. Ia menangis dalam pelukan Wonwoo. Bayang-bayang ketakutan mengenai apa yang akan terjadi dengan Wonwoo selama menjalankan wajib militer selalu menghantuinya dan membuat dirinya selalu menangis di tengah malam.
🌻🌻🌻
Musim semi telah tiba, sembilan belas hari lagi Wonwoo menyelesaikan tugas wajib militernya dan membuat perasaan Jennie menjadi bahagia. Setelah kepergian Wonwoo di musim panas untuk melaksanakan wajib militernya. Ia selaku menikmati musim semi seorang diri.
Jennie berjalan menuju kafe kucing milik Wonwoo. Hari ini adalah hari ia untuk berjaga, menggantikan Ibu Wonwoo untuk beristirahat. Wonwoo sangat menyukai kucing, ia bahkan rela memberikan hak warisnya untuk melanjutkan perusahaan keluarganya kepada sang adik hanya demi mendirikan sebuah kafe yang dipenuhi oleh kucing.
Jennie menyalakan salah satu televisi yang berada di kafe. Saluran berita pagi adalah pilihannya. Sembari menunggu para karyawan kafe datang, Jennie akan selalu membereskan beberapa yang bisa ia bereskan.
Malam ini, satu pusat pelatihan yang menjadi pusat pengawasan perbatasan yang berada di barat daya di serang oleh tentara Korea Utara. Sembilan luka-luka dan diketahui Opsir Jeon di sandera oleh tentara Korea.
🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
04/20 CHEONGSANDO ISLAND ✔️ (KJN & JWW)
Fanfiction[Completed] Sebuah janji yang Jennie dan Wonwoo ucapkan di Pulau Cheongsando. Janji untuk bertemu kembali setelah Wonwoo menyelesaikan kewajibannya sebagai warga negara Korea Selatan, wajib militer. Perasaan tidak menentu Jennie yang mendengar bahwa...