01.Dia bakal aman sama gw

74 7 1
                                    

"Tau nggak beda kakak sama monyet? Kalau monyet gelantungannya dipohon. Kalau Kakak dihati aku!"

***

"Cantik banget sih gw." Ujar Shafa memuji diri sendiri dihadapan cermin kelasnya. Putar sini putar situ serasa kelas punya dia sendiri. Nggak nyadar seisi kelas udah merhatiin.

Apalagi Meme yang udah sepet matanya lihat kelakuan Shafa. "Shaf, bisa berhenti nggak muter mulu? duduk kek nggak pusing lo?"

Shafa menggeleng. "Gw pen cantik hari ini soalnya ketemu Kak Reyhan sek asek." Serunya sambil memperagakan goyang bts go go.

Andra yang awalnya menatap layar handphone beralih menatap Shafa dengan dahi mengkerut. "Mau lu secantik apa. Kak Reyhan tetep nggak bakalan suka sama lo." Ejek Andra.

Shafa menunjukkan smirknya. "Ehh kerempeng! Gw nggak minta si Reyhan suka sama gw. Gw cuma mau main main doank. Gw kan cintanya sama lo." Canda Shafa dengan terkekeh.

Tenang, Andra nggak bakal baper dengan perkataan dari Shafa. Itu udah biasa situasi terbalik juga udah biasa dimana Andra yang digombalin.

"Bucin ish." Desis Vio.

"Diem lo bucin Rafa." Jawab Shafa dengan kedua tangan dipinggang. Nantangin nih anak.

Mata kucing Vio melotot. "Eh! yang ada Rafa yang ngebucinin gw. Bukan gw."

Shafa hanya mencebikkan bibir tidak peduli dia melangkah keluar kelas tepat saat bel pelajaran masuk. Hal itu membuat Nindi berteriak memanggil.

"HEH BOCAH BALIK HEY! MAU JADI PEMULUNG HAH BESAR NANT?!"

Vio yang ada disebelah Nindi cuma bisa ngusap telinganya sambil bergumam. "Sabar ya ping. Doa kuping yang terdzalimi dijabah kok."

Percuma teriakan Nindi tidak lah mempan untuk cewek kepala batu kayak Shafa. Shafa nggak beneran sesuka itu sama Reyhan. Cuma, dia pengen tunjukkin kalau dia patut dijadikan Ratu SMA karna berhasil naklukin semua cogan.

Dengan santai Shafa berjalan turun mengeratkan Jaket yang ia ikat dipinggangnya. Saat sampai ditangga kelas terakhir senyum Shafa mengembang saat berpapasan dengan Reyhan.

"Kak Rey!" Sapanya.

Reyhan mengalihkan tatapan dari berkas yang ia bawa kearah Shafa. "Apa?" Ucapnya malas.

Shafa merentangkan tangannya yang sudah pasti membuat dahi Reyhan mengkerut. "Hukum Shafa donk Kak. Shafa nggak pakai dasi nggak pakai tali pinggang."

"Lagi nggak ada pemeriksaan." Sela Reyhan datar dan berjalan cepat melewati gadis tengil itu.

Shafa tidak mengejar Reyhan sama sekali tapi hanya memanyunkan bibirnya kesal. "Sok ganteng banget. Tapi emang ganteng." Gumamnya.

Tepukan dibahu membuat Shafa melihat kebelakang. "Ehh Bu Lina kenapa bu?" Sapa ramah Shafa.

Guru wanita itu geleng-geleng kepala. "Kamu nggak berhenti juga godain si Reyhan. Udahlah masuk cepat." Ajak Bu Lina menggandeng Shafa naik kembali keatas.

Shafa menurut dia tidak bisa melawan jika gurunya kayak Bu Lina yang lembutnya selembut kapas.

"BALIK JUGA L-" Pekikan Meme terhenti saat Bu Lina juga ikut masuk.

CHANGE - ShafandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang