05.Reyhan Devarion

29 4 0
                                    

"Kamu tuh cantik tapi sayang, otaknya rada-rada:)"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu tuh cantik tapi sayang, otaknya rada-rada:)"

Jangan lupa follow
@shafamlviaa
@mikselandra
Di instagram ya, kalau pembacanya udah memenuhi target author bakal cari RP nya hehe

Happy Reading!👻

"Semangat amat lu, kesambet apa?" Tanya Fadli saat Shafa turun dengan senyuman sumringah. Kesambet cogan bwang.gg.

Shafa tetap menunjukkan giginya. "Hari ini mau jalan." Jawabnya santai.

Dahi Fadli berkerut. "Sama cowok? Siapa? Andra kan?" Otomatis Shafa merubah ekspresinya. Jangan jangan Fadli suka sama Andra, Pikirannya Andra mulu.

"Kakak pikir temen laki-laki Shafa cuma Andra? Shafa bukan nolep kayak Kakak ya." Sinisnya.

Fadli mendorong dahi Shafa kesal. Gelud hayo. "Gw nggak izinin lo jal--"

"Ett sett sett sett. Nggak ada yang minta izin sama Kakak Oke?" Ujar Shafa santai menunjukkan jempolnya dengan senyum sumringah.

Fadli mencekal tangan Shafa sebelum pergi. "Ehh nggak nggak, ntar lu kenapa-kenapa gimana?"

"Ish! Ya nggak gimana-gimana lah, mati juga tinggal kubur, Udah ah bye Vio udah nungguin."

Fadli menggelengkan kepalanya, miris.

"Nasib punya adek bucin."

▫▫▫

Shafa melewari koridor dengan wajah sumringah sedangkan Vio dengan wajah datarnya. Shafa sibuk berangan-angan tentang 'kencan' nya nanti akan seperti apa.

Sedangkan Vio memilih memasangkan earphone ditelinga dan menyetel musik daripada mendengarkan haluan tak jelas dari Shafa.

Shafa melambaikan tangan kepada siapa saja yang ia kenal termasuk kepada Pak Sandi. Bapak yang terbacot se SMA.

"Halo bapak! Selamat pagi! Selamat beraktifitas!" Sapanya.

Pak Sandi membenarkan kacamatanya. "Ohh nak Shafa ya? Ohh selamat pagi juga nak. Kenapa bapak lihat anak senang sekali sepertinya."

Shafa memberi cengiran dan menggenggam tangan Vio yang tak sadar terus berjalan.

"Kira-kira Shafa girang kenapa pak?" Tanya Shafa balik.

"Nilai IPA kamu naik?"

Shafa mendengus. "Ihh bapak mahh nggak tau anak muda, taunya nilai aja. Nggak seru ih, udah ya pak Shafa duluan. Annyeong babay!"

CHANGE - ShafandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang