Malaikat pelindung.

235 24 0
                                    

Sudah berhari hari mata jelaga itu mengawasi, menganalisa gadis manis yang sedang bermain petak umpet bersama anak lainnya yang berada sepuluh meter didepannya ini,ia sesekali menyesap kopi pahit di cangkirnya itu, kafe tempat ia duduk sangat setrategis untuk memantau polah gadis itu, entah apa yang ia fikirkan hingga detik ini ia masih ragu untuk membunuhnya, dilihatnya lagi gadis itu masih asyik mencari tempat persembunyian yang aman, mata jelaga itu tak lepas memandangi wajah ayu itu, tak berapa lama gadis cantik itu mulai beranjak pergi meninggalkan taman karena di tinggal pergi teman temannya, hari ini dia sendirian tak ada pengasuh tua yang menemaninya seperti biasa, kadang ia berfikir apa Hiasi tak sayang pada putrinya hingga dia membiarkan putrinya tanpa pengawasan dan perlindungan, bagaimana kalau musuhnya memanfaatkan putrinya dan membunuhnya seperti niat pria tampan di kafe ini mungkin?,yang jelas jelas ingin menghancurkan hyuga, dasar Hiasi bodoh.

Ia menyudahi acara minum kopinya , meletakan beberapa uang di bawah cangkir kopi yang telah tandas isinya , langkah tegapnya mulai menjauhi area kafe dan mengikuti langkah sang gadis dari jarak yang tidak dekat juga tak terlalu jauh, gadis itu berjalan riang seperti hidupnya adalah yang paling bahagia di dunia ,padahal bahaya mengintainya dari kejauhan, sasuke tak habis fikir apa gadis itu tak merasa di ikuti , atau perasaan was was, biasanya orang kalau sedang di ikuti insting manusianya akan merespon,tapi gadis itu berjalan santai seperti tidak di ikuti, sasuke mengeluarkan reloverenya bersiap untuk meledakan kepala si sulung hyuga tapi sekilas ia juga melihat seorang pria berpakaian serba hitam bersembunyi di balik bangunan dengan menodongkan senjata apinya kepada si sulung hyuga , entah apa yang ada di otak jenius sasuke moncong reloverenya berpaling ke pria yang berbaju serba hitam itu alhasil insiden baku tembak pun tak terelakan , beberapa kali tembakan sasuke meleset dan di hindari dengan gesit oleh lawannya, sasuke sangat kuwalahan dengan lawannya kali ini, namun bukan zack julukan nya bila tak bisa mengalahkannya, pria berbaju hitam itu tersungkur ketanah akibat tembakkan yang mengenai dada kirinya, sasuke mendekat dengan wajah super datar ia menodongkon senjatanya lagi , supaya si pria berbaju hitam itu makin ketakutan,

"Siapa yang menyuruhmu" wajah itu masih datar dan menginti midasi lawannya, berharap ia akan mendapatkan jawaban jujur dari pemuda berwajah baby face yang tubuhnya sudah banyak bercak darah di sana sini bajunya, namun bukan jawaban yang ia terima melain kan ocehan yang membuat dahi sasuke menyerengit bingung.

" ini berikan padanya kalau kau nan nanti ketemu di dia" pemuda itu bicara dengan nafas tersengal sengal seakan kalimat itu susah untuk keluar dari mulutnya sementara tangan kanannya menyodorkan foto berukuran tiga R pada sasuke,sementara sasauke menerimanya dengan tampang bingung , di gambar itu terlihat dua orang laki laki yang berangkulan, tunggu  sepertinya dia mengenal salah satunya.

"Bilang padanya kalau aku sudah ma mati ".sasuke terkejut mendengar ucapan pemuda tersebut , dan menyimpan reloverenya kedalam kantong jaketnya yang dibuat khusus untuk menyimpan senjata api.

"Ah sialll" umpat sasuke di dalam hati dan membopong pemuda itu dalam gendongannya dan berjalan menjauh dari tempat kejadian perkara.

........

Brakkk

Suara bantingan pintu mengagetkan seorang pemuda dan lima wanita yang sedang asik bercumbu di atas kasur king zise di privat room empero discotik ,

"Sialllll",umpat pemuda itu meyudahi acara making love nya dan memakai celananya yang tadi sudah terlepas , sementara para wanita sewaannya bersembunyi di balik selimut tebalnya.

"wah wah  ternyata aku mengganggu ya rupanya " ujar seorang pria berambut panjang bermata ular ketika ia memasuki ruangan itu di ikuti pria berbadan  besar dan kekar di belakangnya.

"Mau apa kau kemari", Sabaku no Gaara sangat tidak menyukai kedatangan  pria di hadapannya ini,demi Tuhan dia sudah sangat malas melihat wajah menjijikan pria itu.

"Apa begitu cara mu bicara pada bos mu Gaara", pria itu duduk elegan sembari menghisap cerutu yang di berikan salah satu pria kekar yang berdiri di sampingnya.

"Aku dengar kau menjual seorang gadis perawan kemarin",lanjut pria itu dengan wajah super pongahnya, yang terlihat tambah menjijikan di mata Gaara.

"Cihh" Gaara mendecih jijik  ,kenapa dia baru sadar pasti tua bangka dihadapannya ini mau meminta setoran lagi, padahal baru beberapa minggu lalu ia menstransfer uang kerekeningnya, sekarang mau menagih lagi?,sungguh keparat bosnya ini, dia yang susah susah kerja tapi tua bangka ini hanya duduk manis meminta uang   apa dia pikir mencari uang itu segampang  melobangi pantat  wanita.

" Kau tak lupa setoran mu kan?",

"Nah benarkan tebakannya dasar tua bangka mati saja kau."  umpat Gaara dalam hati.

"ini", Gaara mengambil dua koper berisi uang dan memberikanya pada pria paling di bencinya itu.

"Terimakasi Gaara, kau baik sekali", orochimaru tersenyum tanpa dosa  sementara Gaara menampilkan wajah datarnya itu,.

"Dan satu lagi , dimana itachi ?",

"Aku tidak tahu",Gaara menjawab dengan tampang ogah ogahan,mana sudi dia memberitahu posisi itachi pada orochi jelek itu, dia tahu pasti tua bangka itu mencari itachi untuk mengendalikan sasuke, cih mana sudi dia memberi tahunya, walau dia sendiri juga belum tahu ke beradaan itachi.

Orochimaru melirik salah satu pria kekar bawahannya itu mengirim sinyal untuk melakukan tindakan yang seharusnya ia lakukan, pria itu maju mendekati Gaara sementara Gaara masih diam dengan wajah datarnya itu.

Bhuk

Sebuah tonjokan mendarat di wajah rupawan Gaara, membuat Gaara tersungkur kelantai marmer empero diskotik itu,

"Cepat katakan Gaara , jangan membuat ku naik pitam ,dan menghancurkan mu" bentak orochimaru keras dia mengira salah satu anak didiknya ini berbohong.

"Cih , sudah kukatakan  aku tidak tahu".

Orochimaru melirik lagi bawahannya mengirim perintah untuk menghajar Gaara kembali.

Bhak

Bhuk

Bhak

Wajah tampan Gaara sudah hanjur babak belur , dihajar bawahan keparat tua bangka itu,inilah yang ia sesali kenapa dia tidak bisa bela diri padahal saat ikut  karantina bersama sasuke dulu dia di ajari bela diri,sekarang kemana ilmu itu?, cih payah.

"Kau tahu  aku sangat benci pembohong Gaara" orochimaru melangkah mendekati Gaara,lalu menginjak kepala Gaara.

"Kau sangat menyedihkan Gaara", lanjut orochimaru lalu setelah itu berlalu pergi ,meninggalkan Gaara yang sudah kehilangan kesadarannya.

........

"Toneri bagaimana tugas mu hari ini"Hiasi  menikmati  pagi harinya dengan secangkir teh manis  di temani cemilan roti biskuit di sampingnya, ketika pria gagah nan tampan itu menghadapnya.

" Tugas ku sangat ringan tuan" Hiasi menyrengitkan dahinya tanda keheranan,

"Apa maksudmu Toneri?"

"Yah seperti yang anda  ketahui, bahwa anda banyak musuh bahkan diantara musuh tuan ada yang mengirim ,pembunuh bayaran untuk membunuh Nona Hinata,tapi ahir ahir ini pekerjaan ku menjadi ringan ,untuk melindungi anak anda ,gara gara ada yang melindungi anak anda selain diri ku".

Dahi Hiasi tambah menyrengit heran atas penuturan panjang kali lebar orang suruhannya itu.

" siapa orang yang ikut melindungi putri ku ,Toneri?" Hiasi to the point , dia bukan orang bodoh yang tak yahu maksut  Toneri.

"Orang yang melindungi putri anda adala................," Toneri menjeda ucapannya memastikan tuannya tak kan terkejut.

"zack"

Hiasi melotot tak percaya ini gila..



ambisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang