3. Pindah?

34 5 1
                                    

Entahlah mendengar kabar ini aku merasa senang atau sedih.

****

Senja matahari mulai terlihat. Siswa-siswi berhamburan keluar kelas. Sekolah SMA Harapan Bangsa biasanya pulang pada pukul tiga sore tetapi tidak untuk kelas duabelas melainkan pulang pada pukul lima sore karena ada tambahan belajar yaitu bimbel. Alya dan Nindi berjalan menuju pintu gerbang sekolah.

"Oh iya Lo naik apa?"tanya Nindi sembari memperhatikan sekeliling sekolah yang mulai sepi.

"Naik angkot"jawab Alya yang melihat jalanan.

"Lo pulang bareng sama gua aja, gua dijemput Raihan pake mobil. Bareng aja ya"tawar Nindi.

"Eh gak usah gua nunggu angkot aja"tolak Alya halus karena Dia tidak ingin menjadi obat nyamuk.

"Beneran nih?"tanya Nindi sekali lagi.

"Iya udah sono, tuh udah dateng orangnya!"ucap Alya sembari menunjuk mobil berwarna hitam yang datang ke arah mereka.

"Yaudah gua pulang dulu ya!"ucapnya melambaikan tangan.

Alya tersenyum dan membalasnya dengan lambaian tangan. Mobil Raihan berjalan dan mulai menjauh dari pandangan Alya.

"Mana si angkotnya udah sore nih!"gerutunya dengan hentakan kaki.

Dari kejauhan Alya melihat ada angkot saat angkotnya sudah ingin mendekat Alya langsung melambaikan tangannya. Supir angkot yang melihat itu langsung berhenti tepat di depan Alya.

***

Tiba di rumah, Alya langsung masuk sembari mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum mah aku pulang!"

"Wa'alaikumsalam, tumben pulangnya sore banget biasanya gak?"tanya Desy-mamah Alya.

"Nungguin angkot lama banget!"jawab Alya dengan malas.

"Yaudah sono kamu mandi habis itu kamu langsung turun Ayah mau ngomong sama kamu!"suruh Desy dengan mendorong bahu anaknya itu dengan pelan.

***

Sudah selesai mandi, rebahan, solat, dan meriksa PR Alya langsung turun ke bawah untuk makan malam.

"Sini Ayah mau ngomong sama kamu!"ujar Fadli-ayah Alya.

"Mau ngomong apa yah keliatannya serius banget?"tanya Alya sembari mengambil piring dan nasi.

"Ayah ditugaskan untuk kerja di Jakarta lagi, jadi kita pindah ke Jakarta!"jelas Fadli.

"Lah tapi kan tanggung sama sekolah aku yah bentar lagi lulus!!"ucap Alya dengan terkejut.

"Tapi mau gimana lagi Ayah di pindahkan tugasnya, ini juga bukan kemauan Ayah!"ucapnya dengan tenang sembari menjelaskan lagi.

"Kapan harus pindahnya yah?"tanya Alya.

"Minggu besok, jadi Ayah akan mengurus untuk kepindahan sekolahanmu!"jawab Fadli.

"Terus Aku mau sekolah dimana yah?"tanya Alya penasaran.

"Kamu sekolah bareng Arkha, Mamah juga sudah telfon dengan Bunda Arkha dan Dia sangat senang mendengar bahwa Kamu satu sekolah dengan Arkha dan Bunda Arkha juga yang membantu Kamu untuk pindah ke sekolah Arkha!"jawab Fadli panjang lebar.

Alya sempat terkejut karena dirinya akan satu sekolah dengan Arkha."Gak bisa sekolah yang lain yah?"tanya Alya.

"Kenapa emang? Kamu gak mau satu sekolah sama Arkha?"tanya Fadli pada pasalnya Dia bingung karena sifat anaknya ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arkha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang