12.31 siang
Sudah hampir 2 jam aku duduk di pinggiran taman ini, panas memang. Tapi apa boleh buat sang tuan Azam telah memerintahkan, aku bisa apa selain pasrah?
Aku mulai bosan dengan keadaan, dan memutuskam untuk berjalan jalan di taman ini. Taman Bungkul, sebuah taman yang lumayan besar terletak di pusat kota Surabaya. Di tengah taman itu ada sebuah bundaran yang luas, mungkin bisa di buat main futsal 4 tim disana.
Saat malam taman ini begitu indah karena keramaian, dan ditengah bundaran itu juga banyak berbagai penampilan daerah ataupun nondaerah. Sebuah utas ingatan masa lalu, hadir dalam ingatan.
Flashback
- Bundaran 2009"Buna! Buna! Buna dimana tolongin Caca, Caca sendirian buna tolong" Caca kecil terus berjalan kesana-kemari sambil menyebut bundanya.
Tiba tiba sebuah tangan kecil menarik Caca kecil untuk berjalan ke tepi bundaran, "Kamu tahu ngak, kalau kamu jalan kesana keliling gajelas bakal di curi sama om-om jahat" jelas pemilik tangan kecil itu.
Caca kecil nampak bingung "Aku nyari buna kak"
"Ehm? Yaudah kita duduk di pinggiran yang tinggi itu, siapa tahu bunda ngelihat kamu kan?" ujar nya. Caca kecil hanya menganguk, dan si pemilik tangan kecil itu menuntun Caca kecil untuk naik dan duduk ke pinggiran bundaran.
"Kamu siapa?" ujar si pemilik tangan kecil itu
"Aku siapa?"
"Nama kamu,"lanjutnya.
"Acala, Acala Clarica, kakak panggil aku Caca aja" jawab Caca kecil.
"Oh, Aku Ajam" ujarnya dengan mengulurkan tangan. "Kita berteman sekarang ya ca?" lanjutnya.
"Tentu!" jawab Caca kecil membalas uluran tanganya.Flashback off
Anak kecil itu bernama Azam, dia pindahan dari bandung. Pertemuan pertama yang tidak mengesankan. Dasar sok akrab!
Aku mulai lelah jika seperti ini terus. Aku mengeluarkan smartphone, dan membuka aplikasi chat untuk menghubungi sosok Azam.
Sama temen katanya, terus gua kenapa ga di ajak sih
Utas -2
jangan sider ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
AZAM - Revolusi
Teen Fiction" Revolusi akan terus terjadi dalam kehidupan, jangan pergi karena sebuah evolusi, ya Zam " - Acala clarissa