ALDO
Pagi buta sekali akupun terbangun oleh jam alarmku yang tak henti hentinya berdering sebelum dimatikannya oleh pemiliknya.
Kubukanya mataku dan kulihat kearah luar jendela,Matahari akan segera terbit,sedangkan adik ku Clara masih tertidur dengan pulas memeluk guling.Ia memang sengaja tidur dikamarku beberapa minggu kedepan diakibatkan kamarnya s
Tersontak,Diriku terkejut karna aku lupa bahwa hari ini adalah waktunya aku merantau ke suatu daerah untuk melanjutkan diriku ke perguruan tinggi.
Kubuka pintu kamar sepelan mungkin,agar adik ku tak terbangun dari tidurnya dan menutupnya kembali.Ketika aku berjalan menuju kamar mandi,
mamah dan papah ternyata sudah bangun lebih awal dari diriku,tepatnya mereka sudah bangun lebih awal pada jam 4 pagi.Kusempatkan diriku untuk duduk bersama mereka sebelum menuju kamar mandi."Mah,pah.Kalian tidak seperti biasanya bangun lebih awal dariku,Ada apa memangnya?"
Tanya diriku dengan raut wajah yang masih seperti orang bangun tidur."Iya nak,sengaja kami bangun lebih awal darimu,Karena kami tahu bahwa kamu akan melanjutkan ke perguruan tinggimu itu."
Jawab mamah dengan senyuman sambil menuangan air minum kedalam gelas untukku."Papah sudah membuat sarapan untukmu,Do.Papah yang masak semua ini untukmu,sedangkan mamahmu,sudah menyiapkan barang barang yang perlu untuk kamu bawa."
Papahpun menepuk nepuk pundakku dengan memberikan senyumannya yang penuh dengan kumis tebalnya.Papah memang sangat jarang untuk hal memasak.Ia pernah bercerita kepada Clara bahwa ia terakhir kali memasak,Ketika ia masih muda dan belum menikah dengan mamah.
Begitupun juga sama dengan mamah,ia sangat malas untuk menyiapkan perlengkapanku.Mungkin,Ia malas menyiapkannya karna aku adalah orang yang tak bisa merapihkan pakaian pakaianku sendiri.Tapi tidak untuk kali ini,Ia sangat antusias merapihkannya.Ketika aku tatap kedua bola mata mereka.Aku hanya bisa tersenyum mempunyai kedua orang tua seperti ini,rasanya tak tega aku meninggalkan mereka diusia yang hampir ingin menggenapi 50 tahun.
***
Setelah semuanya siap,Akupun menuju garasi untuk segera berangkat ketempat tujuanku.
Ya,tempat tujuanku adalah Universitas Gajah Mada.Tak lupa aku menyempatkan diri untuk mencium tangan kedua orang tuaku.
Pertama,aku mencium tangan Mamah dan ia berbisik kepada aku,katanya.
"Jangan lupa untuk selalu berkomunikasi dengan keluarga dan jangan lupa juga untuk selalu beribadah." Iapun meneteskan airmata yang aku tidak tahu,itu adalah airmata kesedihan atau airmata kebahagiaan.Dan selanjutnya,Aku mencium tangan Papah.Ditaruhnya kedua tangannya dipundakku dan tak ia berbisik kepadaku,Katanya.
"Jangan pulang kerumah sebelum lulus S1 dan membawa calon menantu untuk kami."
Aku hanya bisa tertawa dengan ucapan yang dilontarkannya,Hingga membuat papah juga tertawa memperlihatkan gigi kuningnya yang bercover dengan kumis yang khas nya itu.Ketika aku selesai mencium tangan mereka.Aku melihat Clara sedang menuju kemari yang tengah baru keluar dari bilik kamarnya.
"Bang,Hari ini lo berangkat?"
Sambil menguap dan menutup mulutnya."Iya dek,hari ini gua berangkat.Karna Gua juga harus nyari tempat Kost juga buat gua tinggal."jawabku
"Yaudah,hati-hati.Jangan lupa kalau udah pulang kita gelud,Gua udah nyiapin sarung tinju untuk kita nanti." Canda Clara yang mengejek Aku.
Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku,karna ucapan Clara dan tak lupa aku menjitak jidat Clara yang mulus itu sehingga membuat ia mengelus jidatnya tersebut.
Bu Amri pun memasukan koperku kedalam bagasi mobil.
Dan Pak adi pun membuka pintu gerbang rumah secara lebar supaya untuk bisa dapat mengeluarkan mobil.Bu Amri dan Pak Adi adalah pembantu dirumah kami,mereka sudah bekerja disini sejak aku masih kecil.
***
Sesudahnya Bu Amri dan Pak Adi menyelesaikan tugasnya.
Dikeluarkan nya mobil dari bagasi,sedangkan mamah,papah dan Clara hanya dapat melambaikan tangan dari teras rumah yang bertanda perpisahan telah tiba.Update kalo otak lagi encer + sesuai keinginan.
Hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
YANG TERTINGGAL
Teen FictionAldo Adalah seorang pria yang berhati dingin kepada wanita,sehingga pada suatu saat ia harus luluh kepada satu wanita yang ia tak sangka kehadirannya dihidupnya. "Saya akan selalu mencoba dan terus mencoba meskipun itu rasanya sakit sekali untuk dil...