"Lisa, apa kau sangat merindukanku sampai ingin menemuiku di malam senin begini?"
Tanya Jungkook disertai senyuman jahil, ia merapatkan pelukannya dengan perempuan bersurai panjang warna ash blonde itu."Tentu aku merindukanmu kookie-yya" Lisa membalas Jungkook dengan kecupan singkat di pipi.
Saat ini club sedang memutar lagu low beat romantis khusus untuk pasangan seperti mereka ini.
"Tapi aku heran Aerin noona bisa ikut denganmu, bukankah dia selalu sibuk menulis?"
Lisa mendongak menatap wajah pacarnya, ia juga berfikir kalau apa yang Jungkook katakan benar.
"Aku rasa... itu karena ia juga sedang suntuk dan, kau tahu Aerin putus dengan pacarnya"
"Mwooo! Maksudmu pacarnya yang sudah 2 tah-mmmpp" Lisa menutup mulut Jungkook rapat-rapat dengan tangannya.
"Ssssttt jangan berisik!"
Jungkook masih melototkan matanya, ia benar-benar Jungshook. ;)
**********
"Aku sempat terkejut kau tidak mengenaliku" Yoongi melangkah mendekatiku, ia berhenti hingga hanya berjarak satu langkah dariku.
"Bukankah kau pemilik akun _girlae2 ??" Ia sedikit menyunggingkan ujung bibirnya lagi, sebuah smirk eoh?
Aku harus tenang, meski aku bisa dengan jelas menghirup wangi segar dari jaketnya yang entah mengapa membuatku panik.
"Apa yang sebenarnya kau inginkan Aerin?"
Sekarang tidak tersisa jarak lagi, aku harus mundur sampai punggungku mengenai pembatas balkon. Wangi ini bukan dari jaketnya, aku yakin itu. Aku mendorong dadanya pelan, entah dari kapan tanganku ada disitu.
"Ya-yaa! Apa kau harus sedekat itu," tidak ada yang pernah sedekat ini sebelumnya, kecuali si brengsek Jongin.
"Katakan..."
"Aku tahu kau juga punya masalah Yoongi-ssi, aku memang pemilik akun itu, aku tahu kalau aku tidak bisa menyelesaikan project itu aku juga tidak bisa menyelesaikan project kita."
Yoongi sejenak hanya bisa memperhatikan mulut gadis ini bergerak-gerak tanpa mendengarkan.
Aerin, kenapa kau melakukan ini padaku..
Yoongi sekarang mundur satu langkah, ia meperhatikan mata hitam gadis berambut sedang itu, jauh berbeda dari yang sebelumnya.
Kenapa dia tiba-tiba memutuskan untung memotong rambutnya?
. Jujur ia terlihat baik dengan penampilan barunya, she's look so fine."Apapun yang kau inginkan Aeri, kau tahu aku tidak suka bertele-tele"
Yoongi benar lebih tampan aslinya ketimbang fotonya di twitter. Plak! Aku merasa seseorang di dalam kepalaku menyadarkanku.
Sadar Aerin, jangan hanya karena matanya yang tajam itu kau bersikap aneh.
"Tolong Yoongi-ssi, bantu aku menyingkirkan si brengsek itu dan aku yakin aku bisa menyelesaikan project kita."
"Caranya?"
"Berpura-puralah menjadi pacarku hingga Jongin berhenti menggangguku, kau tahu betapa brengseknya ia karena menyebarkan rumor omong kosong dan menyebarkan fotoku dalam bikini!, dan dia berani selingkuh selama dua tahun hubungan kami 4 kali!! Aaaishhh brengsek sialan!!, apa kau tahu yang paling menyebalkan, ia bilang masih mencintaiku dan ingin tetap berpacaran denganku meski aku sudah memergokinya, aku yakin dia tidak menyesal sama sekali!!!"
Aku tidak perduli jika saat ini aku terlihat seperti wanita gila yang mengamuk karena kekasihnya selingkuh, dan menyedihkannya itu benar. Aku merasa Yoongi harus tahu karena aku juga ingin dia membantuku.
Tanpa sadar Aerin sudah sesenggukan dengan air mata yang mengalir sambil menutup wajah merahnya dengan kedua tangan, ia masih sakit hati dan dia juga tidak ingin Yoongi melihatnya dari sisi yang berbeda ini, sisi yang tidak disukai oleh Aerin sendiri, dia merasa lemah. Ia berjanji pada Lisa dua hari lalu, kalau dia akan kuat dan tidak menangisi Jongin.
Aerin merasakan ada tangan yang memegang kepalanya dan mendorongnya kedepan hingga kini kepalanya bersandar di dada seseorang, itu dada Yoongi. Hingga 5 menit kedepan hanya itu yang dilakukan Yoongi. Aerin sudah tenang dan namun hanya diam, ia merasa ada yang melindunginya.
Ini bukan wangi dari jaketnya, ini memang aroma seorang Min Yoongi, perpaduan dari sedikit bau parfume, bau alkohol, bau rokok, dan bau alami dari tubuhnya.
Aerin akhirnya melepaskan diri.
"Maaf dan... terima kasih Yoongi-ssi"
Yoongi mengangkat dagu Aerin, lalu ia menangkup sebelah pipinya. Ia mendekatkan bibirnya dan tepat mengecup pipi kanan itu. Aerin bingung, sedetik sebelumnya ia masih memikirkan Jongin, dan sekarang dia hanya bisa merasakan sesuatu diperutnya berputar dan jantungnya berdetak kencang.
Tidak sampai disitu, Yoongi mengecup dua kali. Ia sengaja mengecupnya disitu, agar ia bisa menyentuh sedikit pinggir bibir merah Aerin dengan bibirnya. Lalu Yoongi menatap Aerin dengan pandangan bahwa ia merasa kalau ini bukan hal besar. Ujung ibu jari Yoongi mengusap sisa air matanya.
"Kau harus memanggilku Oppa jika ingin ini berhasil, dan kau harus terbiasa dengan skinship, Aerin.."
Yoongi menatap bibir Aerin lama, seperti memikirkan sesuatu. Tidak lama sampai akhirnya Yoongi tersenyum dan bahkan tergelak menatap Aerin. Aerin juga akan tertawa jika bisa melihat ekspresi apa yang kini wajahnya tunjukan.
Di media ada visualnya si Aeri ya
Pendek ya.... mian
Oo ya maaf kalo kalian masih bingung dengan point of view cerita ini. Aku bakal buat dari sudut pandang Aeri mungkinnnn heheheVote and comment ya 😘
YOU ARE READING
dafly.
FanfictionYoongi mengangkat dagu Aeri, lalu ia menangkup sebelah pipinya. Ia mendekatkan bibirnya dan tepat mengecup pipi kanan itu. Aeri bingung, sedetik sebelumnya ia masih memikirkan Jongin, dan sekarang dia hanya bisa merasakan sesuatu diperutnya berputar...