siswa baru

1.1K 149 53
                                    

semester kedua kelas 1 sekolah dasar, dan wali kelas 1-3 memberi kabar bahwa mereka akan kedatangan teman baru, pindahan dari luar kota.

para siswa bersorak, senang karena mereka akan memiliki teman baru.

namun lain halnya dengan kim yonghee, satu-satunya siswa di kelas yang tidak memberikan respon apapun.

tentu bocah itu senang akan kabar tersebut, karena itu artinya jumlah siswa yang semula ganjil akan menjadi genap, dan teman bermainnya yang sejak semester 1 selalu duduk sendiri kini akan memiliki teman sebangku sehingga dia tidak akan terlalu kesepian.

tapi memang begitulah kim yonghee. ia tidak seekspresif teman-temannya karena sifat pemalu yang dimilikinya, beda cerita jika ada yang menghampiri dan memancingnya bicara terlebih dahulu.

"yonghee kok diem aja? sakit perut ya?" tanya yoonbin, teman sepermainan yonghee yang sejak semester 1 duduk sendiri itu.

yonghee menggeleng. "nggak kok, tadi pagi kan yonghee udah sarapan," jawabnya polos.

"terus kenapa diem aja? emangnya yonghee nggak seneng kedatengan temen baru?"

"seneng kok!"

yoonbin cengengesan. "hehehe yoonbin juga seneng! soalnya kalo ada temen baru berarti yoonbin nggak bakal duduk sendiri lagi!"

"nanti yoonbin jangan lupa sama yonghee loh kalo udah ada temen baru!"

"hehehe nggak bakal lupa kok!"

percakapan kedua bocah itu terpaksa terhenti saat wali kelas mereka datang sambil menggendong seorang bocah yang memakai seragam berbeda dari para siswa di kelas 1-3.

yonghee agak melongo karena terkejut melihat si anak baru yang digendong dan mengalungkan lengannya di leher wali kelasnya, terlebih lagi tubuhnya terlihat gemetar.

"anak-anak maaf ya, hari ini temen baru kalian belum bisa kenalan sama kalian. tadi temen baru kalian jatuh di tangga, makanya sekarang nangis gara-gara kakinya sakit," jelas si wali kelas.

para siswa di kelas 1-3 kompak mengaduh, seolah mereka ikut merasakan sakit yang teman baru mereka rasakan.

"jinyoung mau nunggu dijemput papa di uks atau mau nunggu di sini aja?" tanya si wali kelas sambil mengelus punggung jinyoung yang masih gemetaran.

"di sini aja..." cicit si bocah kecil. "jinyoung takut dimakan hantu kalo sendilian di uks...."

si wali kelas menurunkan jinyoung dari gendongannya dan mendudukkan si kecil di kursi gurunya yang empuk, setelahnya pamit sebentar pada para siswanya karena ia belum mengambil peralatan mengajarnya.

para siswa memandang penasaran pada si siswa baru yang senantiasa menunduk, ingin berkenalan tapi masih merasa malu terhadap teman baru mereka dan takut si kecil akan menangis karena merasa diganggu.

dalam diam, yonghee mengamati pergerakan jinyoung, kemudian bocah itu segera merogoh kantung terdepan tasnya dan mengambil sekotak plester bermotif binatang yang selalu ibunya simpan di sana, jaga-jaga bila yonghee tidak sengaja melukai dirinya di sekolah.

bocah yang dikenal pendiam dan pemalu di kelas itu melangkah dengan pasti menuju meja guru, bermaksud ingin menghampiri jinyoung.

"yonghee? kok malah jalan-jalan di kelas? nggak duduk?" tanya si wali kelas yang baru saja tiba di kelas dengan heran. setahunya, yonghee bukanlah siswa yang senang berkeliaran saat jam pelajaran.

dengan penuh keyakinan, bocah itu mengulurkan sekotak plester miliknya pada si wali kelas.

"yonghee mau ngasih plester buat temen baru yonghee. kata mama, yonghee harus jadi anak baik dan harus nolong temen-temen yonghee."

untuk pertama kalinya, yonghee si pemalu yang sering disalahpahami sebagai bocah yang cuek, berani mengambil langkah besar dan menyingkirkan rasa tidak percaya dirinya untuk jinyoung, teman barunya di kelas.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

barangkali ada yang minat? kalo ada bakal aku lanjut. kalo ga ada juga tetep dilanjut sih hehehe.

memoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang