1 ( REVISI )

320K 3.2K 90
                                    

Suasa malam ini sangatlah dingin.
Hujan mengguyur kota New York dengan deras.
Suara dentuman musik yang nyaring mengalahkan suara gledek yang menggelegar diluar sana.

"Jennifer kalah, jadi kau harus menjalani hukuman ini. Yeeayy" teriak seorang gadis berambut pirang kegirangan, diiringi dengan tawa beberapa orang yang terdengar sangat puas sekali.

"Oke, sekarang jalankan hukuman mu dengan NYAMAN nyonya muda" celetuk gadis berambut pendek dengan senyum menyebalkan dan ada nada tekanan disana.
"Ed sudah mengantarkan nya ke hotel di seberang sana "lanjutnya

"Ohh ayolah.... Apa harus ini hukumannya, aku bahkan tidak berniat untuk bermain.
Ini masalah kalian, kenapa harus aku yang memberikan hukuman "Jennie mendengus kesal

"Tidak usah protes, kau kalah jadi cepat lah pergi ke hotel itu" jawab bertson

"Beruntung sekali ben" timpal vero tertawa terbahak-bahak

"Aku ingin melihat fotonya" ucap Jennie meminta.

"Tidak ada foto. Cepatlah ke hotel itu karena ed sudah menguncinya disana" marsha

" Apakah wajahnya sangat buruk rupa" tanya Jennie

"Sudah lah jangan banyak bertanya, ini ambil dan pakailah" disty.

AUTHOR POV 🍒
(TITIK PERMASALAHAN)
.
.
.
.
.

ㄖ乃丂乇丂丂丨ㄖ几

Permasalahan ini cukup kecil dan sangat sepele.
Pria yang bernama Ben membuat perempuan 3 sekawan menjatuhkan harga dirinya di tempat umum bahkan dengan terang terangan beberapa lelaki menggoda dan menyentuh tubuh mereka.

Ben menempelkan kertas bertulisan ( I'm a famous bitch, would you like to pay me to accompany you tonight sir? )
Trans : (Saya seorang wanita jalang terkenal, maukah Anda membayar saya untuk menemani Anda malam ini Pak? )

permainan mereka saat ini ialah mencari beberapa benda kecil yaitu tutup botol.
Mereka harus mencari tutup botol bergambar bohlam kecil yang sudah tersebar oleh pegawai club' disana.
Dan, siapapun yang kalah baik wanita maupun pria harus menyiksa ben dengan s3x

Pov jennie.
.
.
.
.
.
.

ㄖ乃丂乇丂丂丨ㄖ几

Aku pergi keluar dari club sialan itu.
Dan dengan cepat menyebrang ke hotel grivy tanpa melihat kiri dan kanan.

"Prisetan dengan kecelakaan" gerutuku marah

Letak hotel dan club sangat dekat, tingal menyebrang saja sudah sampai.
club' dan hotel ini 1 company yang berasal dari Rusia.

Setelah sampai di hotel aku Langsung saja masuk kedalam lift menghiraukan sapaan repsesonis.

Benda kotak itu naik secara perlahan dan membawa ku dengan bodoh.
cukup lama aku menunggu sampai aku mendengarkan suara ting dari kotak besar yang sedang ku tempati ini.

Aku baru pertama ke hotel ini, kesan ku saat melihatnya sangat aneh. Nomor kamar tidak tertata dengan rapi bahkan lifnya pun suka menipu, Di tekan angka 2 malah naik ke lantai 4.

"Sepertinya ruangan ruangan hotel ini sangatlah besar"

Aku mencoba mencari kamar 301, kukira letaknya berdekatan dengan lift teryata tidak.
nomor kamar yang ada dilantai 3 ini seperti meloncat ke belakang.
Aku bingung, tentu saja aku bingung nomor kamar hotel ini sangat lah aneh tidak seperti biasa yang sering ku temui.
Dari lantai 1, 2, 4 dan 5 nomor kamar tidak ada yang ratusan, hanya di lantai 3 ini saja itu pun nomor nya seperti teracak dan tidak lengkap.

"Apa lantai 3 ini, lantai khusus" Batinku ragu.
Aku kebingungan disini, aku baru pertama kali bertemu hotel seperti ini. Rasa menyesal mengabaikan sapaan dan bantuan dari repsesionus menghantui pikiranku.

Betisku terasa hendak lepas karena berjalan terlalu lama, apalagi aku menggunakan heels berwarna merah yang sangat tinggi pemberian dari disty.

"Gila apa apaan ini kamarnya terletak paling ujung,"kagetku ketika sampai di sana,
Aku bahkan lebih kaget dan prustasi setelah melihat ada lift tepat di sebelah kamar ini.

AUTHOR POV
.
.
.
.
.
.
.
.

ㄖ乃丂乇丂丂丨ㄖ几

Jennie mengeluarkan kartu yang ada di dompetnya lalu menempel kan benda itu ke pintu.
Secara perlahan mulai membuka pintu dan memasukinya.
Hanya beberapa lampu yang menyoroti ruangan.

Jennie berjalan mondar mandir mencari kamar diikuti dengan menyalanya lampu.
" Ini bukan seperti hotel, disini sangat luas" gumam Jennie berdesis

Ceklek suara salah satu pintu terbuka.

" Ya ini yang kucari cari " ucap Jennie lega.

Disana terlihat ada seorang lelaki berbaring dengan kondisi tidak mengunakan baju.

"Mereka memberikan obat perangsang atau racun. Seharusnya dia merasa gelisah bukan tidur seperti orang mati seperti ini" Kesal jennie

Jennie mulai memastikan kondisi pria itu dari kehangatan leher dan juga melalui  nafas.

"Sepertinya dia tertidur akibat alkohol, sebaiknya aku mulai melakukan persiapan"

ㄖ乃丂乇丂丂丨ㄖ几

.
.
.
.
.
.

NOTES :
NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA ADA DI DALAM CERITA INI.

See you next time ✨
Love 🍒

ㄖ乃丂乇丂丂丨ㄖ几 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang