.wind.

20 0 0
                                    

Diam terududuk di tepi pantai memandang gelombang yang saling berkejar kejaran
Semilir angin menerpa wajahku
Membelai dengan lembut, aku pun dapat merasakannya
Ku pejamkan mata untuk menikmati setiap sentuhan yang dia berikan
Tapi ketika aku mulai terbuai dengannya, tiba tiba belaian yang angin berikan tidak dapat aku rasakan
Aku bertanya pada diriku sendiri, apakah sang angin juga akan meninggalkanku?
Jawabannya ya, dia pergi begitu saja
Pergi dengan sangat cepat menembus apapun itu yang menghalanginya dan ketika aku membuka kedua mataku perlahan lahan
Dia sudah jauh dari pandangan, mataku pun tak dapat lagi menjangkaunya
Ada perasaan kecewa ketika angin pergi begitu saja
Tidakkah dia mengerti perasaanku?
Aku ingin dia tetap disini, menemaniku tapi kini dia telah pergi entah dimana
Sudahlah wahai diri, dia hanya sekedar lewat menyapamu tidak sepantasnya kamu mengharapkannya untuk menemuimu dan berhentilah menunggunya
Dia tidak akan sama lagi seperti angin yang dulu menyapamu
Dia mungkin sudah bergabung dengan polusi yang jelas tidak baik untukmu
Biarlah angin yang lain untuk menggantikan posisi angin lalu yang pernah menyapa
Baiklah aku akan berhenti berharap kepadanya dan berhenti menunggunya
Tapi apa salahnya jika aku masih mengingatnya:)

TERSIRATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang