🌹Encounter🌹

46 12 2
                                    

|jumat, 18 mei 2019/10.00pm|

Tepat hari pertama aku mulai bekerja. Aku berpakaian monokrom layaknya seorang pelayan club dengan rambut yang disinggul kebelakang.

Aku melayani setiap cluber yang datang.

Mengantar wine, membersihkan meja yang habis dipakai, mengganti asbak yang berisi abu rokok

Aku berdiri tegak disamping bartender sambil melihat cluber yang tengah bergoyang ria.

Pria yang berpakaian sama denganku menghamburkan lamunanku, "Hey, apa yang kau lakukan? antarkan wine ini ke pria yang sedang duduk itu" memajukan dagunya untuk menunjukkan pelanggan dan memberikan nampan yang berisi botol wine dan gelas yang telah diisi setengah wine yang telah ia pesan.

"Baiklah Tuan" ucapku sambil mengambil nampan itu dan melangkahkan kakiku menuju pria itu. Pria yang sangat tampan, berwibawa, mempunyai pesona tersendiri, aku menyukai matanya, cara ia memandang, sangat sexy.

Aku suka

Sangat suka

Sampai aku tidak tersadar bahwa aku sudah menabrak dan menjatuhkan wine ke baju yang pria itu kenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sampai aku tidak tersadar bahwa aku sudah menabrak dan menjatuhkan wine ke baju yang pria itu kenakan

Sontak pria itu berdiri melihat bajunya yang kini telah basah.

"Heyyyy! Kau punya mata atau tidak?" bentaknya yang membuatku sangat takut dan semua mata tertuju kepadaku

"Maafkan saya tuan, saya akan membersihkan semuanya" Aku membungkuk dan mengambil tisu yang berada di meja buru-buru aku mengusapkannya pada jas pria itu

"Apa yang kau lakukan?ha? Sangat tidak sopan!" Dia menghampas tanganku sampai aku terjatuh.

"Mana managermu? ha?"

"Maaf tuan atas ketidaknyamanannya, kami akan mengurusnya" Managerku tiba tiba datang dan membungkukkan tubuh meminta maaf apa yang telah aku lakukan

"Bagaimana bisa seorang Park Jimin mempunyai waitress yang tidak becus seperti dia?" Ucapannya sangat kasar sehingga membuatku tak tahan menahan air mata

"Sekali lagi kami minta maaf tuan"managerku membungkuk kembali

"Pecat dia"

Kalimatnya yang membuat aku terkejut dan membuatku sesak

"Tidak tuan, aku mohon. Aku mohon tuan! Aku harus bekerja Tuan, Aku mohon" aku memohon terus memohon agar ia berubah pikiran

"Aku tidak peduli" Ucapnya sangat ketus

"Ibuku terbaring dirumah sakit sekarang tuan dan aku harus membayar untuk pengobatan ibuku, Aku mohon tuan" Aku memohon dengan nada seperti pengemis

Dia terdiam sejenak, lalu menunduk menatap wajahku yang penuh dengan air mata. Aku hanya bisa menunduk dan menyatukan tanganku seperti sedang menyembah dewa

WHO ARE YOU ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang