Alkaline ( Bagian 14)

7 1 0
                                    

  " Ini Gianella ya? " tanya om pram. Gia pun tersenyum canggung seraya menganggukan kepalang. " Iya om "

" Oh iya Gia, perkenalkan ini namanya Edgar " suara ayahnya menggema seantreo otak Gia. Edgar

Edgar

Edgar

" Hai, gue Edgar pramudya " Kemudian laki-laki itu tersenyum ramah. 

***

" nell itu loh di ajak kenalan sama nak edgar " ucap ayah gia.bukan  gia bukannya ingin mengabaikan, namun ia terlalu kaget mengetahui tamu papanya adalah keluarga edgar. 

Gia tersenyum kikuk sebelum akhirnya menerima uluran tangan dari pria di depannya " Panggil aja gia " 

Ke tegangan di antara dua insan itu terhenti ketika papa gia mulai berbicara " Nella , jadi maksud keluarga pramudya kemari karena surat wasiat dari kakek kamu dan juga kakeknya edgar " zilo yang berada di samping gia menggenggam tangan gia erat, ada emosi yang tertahan dalam dirinya. Sedangkan gia sendiri masih belum mengerti akan situasi ini kebingugan " surat wasiat? " tanyanya

" Iya, kakek kamu mau, disaat umur kamu 17 tahun kamu di jodohkan dengan anak dari om pram "

" B..bbagaimana bisa? " tenang gia,rapalnya dalam hati walau sebenarnya gia ingin sekali pergi dari obrolan yang ia tidak ketahui di mana ujungnya. 

" Kamu tau, dulu kakek mu dan kakeknya edgar bersahabat sangat dekat hingga timbulah janji itu" ucap papa gia menjelaskan, " Ayah gamau maksa kamu gia, tapi apa yang ada di surat wasiat kakek harus tetap di jalankan, kamu mau kan bantu kami? " ayah gia bertanya enuh harap. Sebagai seorang ayah ia juga enggan melakukan hal bodoh ini, tapi apa daya yang tertulis dalam kertas peninggalan ayahnya sudah mutlak. 

" Gia gamau yah " Gelengnya

" Mam gia gamau " kemudian menoleh ke mamanya , mamanya hanya menggeleng lemah

" Abangg... " Entah mengapa di pelukan zilo gia menumpahkan tangisannya. Hati Zilo semakin teriris tak tega melihat adik kecilnya menangis. 

" Tenang Gia, kami tidak memaksa kalian untuk menikah dalam waktu dekat, awal kedatangan kami hanya untuk pendekatan saja " Jelas om pram,  ayah edgar. 

" Gia tetep gamau om " ucapnya dalam pelukan Zilo. Sedangkan Edgar sedari tadi tidak bersuara.

Lelaki itu sebenarnya sudah mengetahui masalah ini, namun ia tidak tau menau siapa wanita yang akan di jodohkan dengan nya. Untungnya edgar bisa menahan rasa terkejutnya saat wanita itu turun dari tangga bersama seorang lelaki. 

Yang edgar pikirkan saat ini hanya satu

Bagaimana dengan sahabatnya? 

Apa yang harus ia lakukan? 

Apakah arzhka, pria itu lakukan jika megetahui hal ini

terlebih, edgar tau persis sahabatnya itu jarang menyukai wanita. 


Tuhan, apapun rencanamu kali ini, ku mohon berikanlah jalan yang terbaik tanpa menyakiti seseorang, doa edgar dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlkalineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang