Rasa

3 0 0
                                    

Melihat foto nya, menempelkan nya di mading kamarnya menggunting-gunting gambar dan pose Yanga dan di majalah itu. Semua tentang dia.

Ditempel di sebuah note berwarna biru dengan Glitter yang tertera di sampul buku.
"Setiap hari aku berdoa agar kelak kita hidup bersama"
diambil satu foto, dicium, di foto itu ada potret seorang perempuan cantik yang manis, hidung mancung, putih dan siapapun yang melihatnya akan terpesona dan tak bosan memandang.

Lalu foto itu di letakkan di bawah bantalnya. Ia mengambil smartphone dan menyalakan earphone. Memutar lagu.

All we know
Left untold
Beaten by a broken dream
Nothing like what it used to be
We've bernama casing our demons down an empty road
Been watching our castle turning into dust
Escaping our shadow just to end up here
Once more, and we both know.
Manuel terlelap dalam bunga tidurnya.

Jam menunjukkan pukul 15.15 hampir dua jam ia tertidur. Manuel bangun, lantas pergi ke dapur untuk minum, ia lalu terburu-buru mandi. Ia harus pergi untuk mengambil transferan dari ibunya di luar negeri.

Disisi lain ada Sameh yang sibuk berbelanja di supermarket. Untuk rumahnya membludak. Bahkan ia akan keluar supermarket dengan banyak kantong belanjaan yang ia bawa. Di kedua tangannya kerepotan. Tiba-tiba Manuel yang yang terburu-buru tak menyadari ada seseorang di depannya itu lantas menabrak Sameh. Akibatnya Sameh terjatuh dan barangnya tergeletak di jalanan.

"Aduh, gimana ini, barangnya jatuh semua!!!"
"Sini gue bantuin, maaf ya gue tadi enggak sengaja!"
"Eh iya enggak apa-apa, nasi sudah menjadi bubur."
"Tapi bubur bisa jadi air"
"Peribahasa macam apa itu?"
"Peribahasa yang dibuat sendiri"
" Ohh begitu,"
"

Sebagai rasa bersalah, gue anterin lu balik"
" Gausah rumah gua deket"
" Hati lu juga deket"
" Halah so tau"
" Deket di hati gua "
"Heleh gombal"
" Serius dari lubuk hati terdalam"
"Jadi nganterin ga?"
"Jadi eh iya jadi"

Manuel pun mengantar Sameh pulang, ia kini tahu rumah Sameh beralamat di jalan sunflower di rumah bercat warna biru langit. Senang nya batin Manuel.

"Makasih ya udah nganterin"
"Maaf juga buat yang tadi"
"Iya, mau masuk dulu gak?"
" Gua lagi ada perlu, lain kali aja"
"Hati hati ya!"
"Iya"

Sameh menutup pintu, dibalik itu ternyata ada senyuman yang terukir di wajahnya, ada ada saja orang semacam Manuel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAMUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang