18#

17 0 0
                                    

Bunyi tepukan tangan seseorang bertalu-talu bergema di dalam sebuah bilik usang

"Bagus! Kau,aku kita sama. Kita gila...kita psiko"

Jimin yang sudah termeniarap berlumuran darah menggagah kan dirinya untuk mengangkat kepala memandang si empunya suara

"K...kau...kau dah mati!"

Jungkook ketawa berdekah

"Ya aku dah mati. No more Jeon Jungkook in the world! Lepasni kau akan teman aku di sana..."

Jungkook mengilai riang di dalam bilik

Jungkook memeluk pinggang seseorang

"Ju...Jungkook...ss..saya dah..bunuh orang..."

Jungkook senyum segaris

"Kau gila sayang...kau sesuai untuk hidup dengan aku yang psiko..."

Tangan Eunha bergetar tatkala kapak besi kegemaran Jungkook dibasahi dengan cecair merah pekat milik Jimin

Jimin yang menyaksikan sendiri aksi adiknya membunuh dia ketawa sayu

"Eunha...ab...abang minta maaf...ma...mayat Jung...kook ada dekat sa...na.."

Jari Jimin yang sudah terputus dihalakan ke arah sebuah peti usang

Jungkook senyum kepada Eunha

"Kau la pergi tengok...leraikan mantera tahyul tu...and then kita hidup bahagia..."

Kaki Eunha menggeletar tatkala menghampiri peti itu

Tak susah untuk buka peti ini. Tak berkunci.

Sebaik sahaja peti ini dibuka,udara dingin menyapa wajah mulus Eunha

Eunha terjatuh namun sempat disambut Jungkook

"Kau okay ke ni??"

Jari telunjuk Eunha perlahan-lahan dituding ke isi dalam peti itu

"Iii..ini...peti sejuk...mayat..banyaknya mayat..."

Suara Eunha terketar tatkala bau darah mengusik rongga hidungnya

Jungkook ketawa sinis

"Sayang...kau ni macam tak pernah bunuh orang..."

Jungkook menguis beberapa badan mayat yang disumbat ke dalam peti sejuk ini mencari mayat dirinya sendiri.

"Aaahh!!"

Eunha jerit jecil

"Ji...Jisoo..."

Eunha menekup mulutnya. Kawan serumahnya berada di dalam peti sejuk ni.

Tangan Jisoo disentuh nya perlahan. Sejuk. Tiada nadi.

Eunha menangis perlahan di sebelah mayat rakan sebumbung merangkap rakan baiknya

"Macam mana kau ada dekat sini Jisoo???!! Kau kata kau keluar dengan boyfriend kauu..."

Eunha perlahan-lahan mengalihkan wajahnya ke belakang memandang Jimin yang sudah tidak bernyawa

"Abang...boyfriend Jisoo ke..??"

Jungkook pandang Jisoo jijik

"Eeyyhh..dahla tak yahla nangis. Bukannya diorang boleh hidup balik pun."

Eunha diam

"Yass!! Jumpa!!"

Jungkook bersorak riang

------------------

Aku memandang benda yang disoraknya Jungkook

"Aa...awak ke ni..Jungkook??"

Jungkook mencempung mayatnya sendiri.

Jungkook merenung segenap inci dirinya sewaktu berusia 5 tahun

Jungkook mengusap kepala mayat dirinya sendiri

"Sayangnya...kau muda sangat untuk hilang nyawa..."

Aku memandang Jungkook takut. Tak mungkin jumpa mayat sendiri boleh gembira.

Aku memegang bahu Jungkook lembut

"Awak...saya leraikan mantera tu ya...jangan sedihhh,saya ada untuk awak"

Jungkook diam. Kepalanya disembam ke leher aku

Dia menangis sekuat hati

Aku terus menerus usap belakang dia untuk menenangkan dia

"Sshh..awakkk...jangan sedih yee...kalau ditakdirkan kita berpisah lepas saya leraikan mantera ni...kita jumpa di kehidupan seterusnya ya...awak tunggu saya..."

Jungkook memeluk aku erat,engga melepaskan aku

Aku memegang kepala Jungkook supaya memandang aku

Kepalanya aku belai lembut. Aku juga engga berpisah dengan lelaki ini. Tetapi...jika ini yang ditakdirkan aku terima

"Cookie...dengar cakap saya...jangan sedih...saya yakin kita akan bertemu kembali di kehidupan seterusnya..."

Cookie. Jungkook terkedu dengan nama panggilan yang diseru aku untuk dia.

Jungkook kesat air matanya sendiri

"Cookie...dah 16 tahun aku tak dengar...kalau aku pergi...kau janji jangan rindu aku ya...tengok la bintang kat langit,anggap aku tengah tengok kau dari atas"

Jungkook menggenggam tangan aku lalu diciumnya lama

Aku melepaskan tangan aku perlahan dari genggaman dia. Tangan aku beralih pula pada leher mayat Jeon Jungkook

Tepat jangkaan Jungkook. Ada mantera di lehernya. Secebis kertas putih yang mempunyai tulisan berdarah. Sepatah perkataan yang mampu membuatkan hati aku diusik perasaan sayu.

'MATI'

Aku mencabut kertas itu perlahan lalu dirobek sehingga menjadi debu

Aku pandang anak mata hazel Jungkook

Tangan kanannya aku bawa ke perut aku. Mata Jungkook terbuntang luas

"Kau..."

"Saya pregnant"

Air mata Jungkook jatuh setitis. Jungkook tersenyum bahagia

"Jangan rindu aku Eunha"

Bibir basahnya menyentuh permukaan bibir aku.

Ciuman Jungkook kali ini lama. Seperti enggan melepaskan aku.

"Kau janji dengan aku Eunha,sebaik sahaja ciuman kita lerai...awak kena cakap..."

Nafas kasar
lelakinya menyapa permukaan wajah aku. Aku memejam mata aku rapat.

"Saranghae"

Perlahan-lahan haba badan Jungkook hilang dari sisi aku.

Aku melihat sekeliling aku. Sunyi. Hanya mayat bergelimpangan yang menjamu mata

Aku memandang wajah lesu mayat Jungkook

Aku memeluk mayat Jungkook erat

"NADO SARANGHAE JUNGKOOK"

Hanya bunyi esakan tangis bergema memenuhi ruang bilik

Vote🌹
Comment🌹

PC GHOST #JJKWhere stories live. Discover now