Prolog💋

13 0 0
                                    

Just an introduction.

"When someone make me cry,
it's okay.
But, he must you."

•••

Hiks... Hiks...

Suara isakan mengelukan terdengar jelas, di tempat sepi yang hanya bersuarakan rintikan air.

"Tenang, tenang. Jangan menangis, ya?"

Gadis itu mengangguk. Menandakan ia akan menyudahi tangisannya.

"Jadi, mengapa kau menangis?"

Ia mengadah untuk menatap pria itu, lalu mulai membuka suara.

"It... itu karena... dia."

°°°

"Miles?"

"Miles!"

Suara lembut yang tadinya sapaan, berubah menjadi teriakan. Teriakan yang tertuju pada nama yang disebutkannya.

Pria itu, pria itu bersembunyi di belakang pintu. Bersembunyi dari wanita gila yang terus mengejar dan menempel padanya.

"Miles? Kau di dalam? Aku tahu kau ada didalam. Hey, jawab! Jika aku yang menemukanmu, aku akan menghukum mu ya, dengan bibirku, hehe."

Ancaman mengerikan itu membuat Miles sempat berkhayal Horror tentang apa yang akan dilakukan gadis itu di laboratorium ini.

Memutilasi, percobaan gila, atau membuatnya menjadi Zombie?

"Oh god, dia belum pergi juga." Gumam Miles yang sambil terus berdoa, agar dia segera pergi dari situ.

Miles adalah seorang pria yang bagi Jade, Jade Upshur, Most wanted. karena Jarang ia temui dan ingin selalu ia temui.

Ia tak tahu, bahwa pria itu selalu bersembunyi darinya.

"Sepertinya tidak ada orang disini," gumam Jade.

"Mungkin ia ada di tempat lain."

Jade pun beranjak dari situ.

"Dasar gila." Saat Miles selesai mengatakan itu, ia langsung mengembuskan nafasnya lega dan perlahan-lahan duduk di tempatnya dengan bersandar pintu sembari bersyukur atas kepergian Gadis itu.

"Apa sih yang ada di pikirannya itu?"
Tanya Miles pada dirinya sendiri sambil mengusap peluh keringat di keningnya.

"Ih, Mengerikan." Gumam Miles ngeri memikirkan Gadis itu.

"Sebaiknya aku cepat pergi." Gumamnya lagi memerintah diri sendiri.

•••

"Ah, kenapa susah sekali menemukannya?"

Jade masih terus mencari Miles, bukan tanpa alasan, ia mencari Miles untuk mengembalikan buku yang baru di beli Miles dan langsung dipinjam olehnya.

Menurutnya, buku itu membosankan.

"Jade?" Seorang pria menepuk pundak Jade yang membuat Jade menoleh dan berbalik kearahnya.

"Oh, Hy Jack." Kata Jade datar sekedar menyapa pria yang bernama Jack itu.

Jack, Jack sepupunya.

"Aw." Keluh Jade saat pipinya dicubit keras oleh Jack.

"Jangan menyapaku seperti itu, Piggy." Kata Jack sambil terus mencubit keras pipi nya.

"Aw aw aw... iya iya!" Mohon Jade yang seketika pipinya di lepas oleh Jack.

"Jangan memanggilku dengan istilah seperti itu lagi, Dasar Gay." Kata Jade tanpa rasa bersalah.

"Eh!? Apa yang kau bilang!?" Tanya Jack yang merasa sangat terhina.

"Gay." Ulang Jade.

"Aw... aw... aw..." keluh Jade yang langsung dicubit lagi pipinya.

"Aku tidak akan pernah melakukannya dan tidak sudi dengan panggilan itu, Jade nakal."
Sambil melepas cubitannya.

"Mana buktinya kau tidak gay?"

"Mana buktinya kalau aku gay?"

Perdebatan kakak adik itu diperhatikan oleh dua orang yang bersembunyi di belakang kursi taman, sambil terus menyumpah atas rasa bencinya pada Jade, Cewek sok Cantik itu.

"Ish!? Dia itu ngapain sih dekatin Jack lagi?"

"Aku juga tak tahu, aku penasaran dengan hubungan mereka."

"Yup, seberapa nikmat sih bibirnya itu?"

"Entah."

Dua orang itu adalah Mel dan Giva. Dua orang mantan Teman Jack.

Mel adalah Gadis, atau wanita yang menjadi dalang dari pertengkaran antara Jack dan mereka. Mungkin Karena sifat genitnya.

Giva, yang merupakan tempat sampah Mel, tidak tahu jika dirinya hanya diperbudak oleh Mel.

"Ayo, kita pergi saja." Ajak Mel pada Giva.

Giva mengangguk setuju.

Mel seketika menatap Sinis seorang Pria yang menyenggolnya secara sengaja.

"Bisakah kau tidak melakukan itu, Henry?" Protes Mel pada Henry, Pria yang merupakan mantan kekasih Mel sekaligus orang yang disukai oleh Giva.

"Wahhh..." gumam Giva terpesona menatap Henry sambil memperhatikan percakapan kedua orang tersebut.

"Oh, maaf tidak sengaja," kata Henry.

"Tapi niat." Lanjutnya.

Mel pun memukul-mukul manja Henry.

"Jangan terlalu banyak menyentuhku, Dasar genit." Kata Henry yang langsung meninggalkan Mel.

"Sialan." Umpat Mel kesal.
           
                            •••

Henry datang kearah dimana Jade dan Jack berada.

"Hy." Sapanya pada mereka berdua.

"Apa!?" Kata mereka bersamaan.
Membuat Henry terkejut.

"Hey, hey. Ada apa?" Katanya menenangkan mereka berdua.

"Tidak." Kata mereka berdua lagi.

"Duh..." Batin Henry yang menduga ini tidak akan segera berakhir.

•|•

ini bagian cerita yang merupakan perkenalan beberapa karakter.

Doakan aku mau melanjutkannya atau tidak bosan atau apapun itu dengan cara vote ataupun komen. Semoga kedepannya suka😅

Bye bye...




The Last DropTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang