#3

5 1 0
                                    

Flashback ❤

🎵🎵🎵

"Nggak  usah nangis lagi Ra..  Udah cup cup diem... " bujuk Orion pada Rara yang masih menagis di gendongan punggungnya.

*hiks hiks hiks.... *

Namun Rara kecil masih menangis. Apalagi mendung di atas kepala mereka sepertinya akan benar2 menurunkan hujan.

" nggak usah dipikirin anak2 itu yang ngejek kamu Ra...  Udah diem...  Aku nggak bisa bawa kamu pulang kalo masih nangis kayak gini?! " lanjut Orion yang masih menggendong Rara. Rara tak mau menurutinya. Gadis kecil itu. Masih menangis. Tadi di sekolah boneka barbie nya di rusak oleh anak lain yang iri kepadanya. Padahal boneka mahal itu kado ulang tahunnya yang ke 7 dari Ammar yang ada di luar negri.

Orion lalu memutuskan menurunkan Rara di bawah pohon di pinggir jalan menuju kompleks perumahan mereka.

" udah...  Nggak usah nangis lagi..   Mamah kamu nanti sedih lihat kamu kayak gini.. " ucap Orion menasehati. Dia juga menghapus air mata Rara yang jatuh ke pipinya.

Sebenarnya hari ini Orion merasa tidak enak hati juga dengan Rara yang jadi sasaran ejekan anak2 gadis yang menggemarinya.

Orion sama sekali tidak tertarik dengan cewek2 genit itu. Dia sama sekali tak berminat. Dia justru terganggu dengan mereka. Akhirnya Orion sesumbar kalo dia sudah menyukai gadis lain. Yaitu Rara yang jauh dari prediksi mereka. Rara jelek dan punya rambut keriting.  Mamanya terlalu sibuk untuk mengurus dirinya. Rara juga sama sekali tak tertarik dengan tampilan yang macam2 seperti temannya. Dia juga tomboy.

Rara seperti gadis yang tak terurus.

Gadis2 genit yang menggilai Orion marah mendengarnya. Akhirnya sejak itu mereka selalu mengusik ketenangan Rara. Dan Orion juga tak perduli dengan itu. Dia hanya perduli dengan omelan ibunya yang selalu mewanti2 untuk menjaga Rara.

" nieh permen..  Rasa manisnya bisa bikin kamu tenang Ra...  Semuanya juga akan baik2 aja. ..  Oke?! " ucap Orion mencoba menghibur Rara dengan memberikannya permen. Rara mengangguk dan menerimanya.

Akhirnya Orion lega. Setidaknya dia akan bebas dengan kemarahan ibunya.

"Yaudah..  Ayo..  Aku anter kamu pulang..  Sini..  Aku gendong lagi..  Tapi janji jangan nangis lagi ya Ra?? " bujuk Orion saat itu.

Rara mengangguk setuju.

" permennya manis" pujinya sambil terus merasakannya. Orion tertawa manis.

Dia selamat.

" ntar kalo kamu sedih lagi..  Makan permen aja. ..  Enakkan..  ?? Pasti rasanya bakal manis" pesan Orion sambil terkikik. Dan Rara mengangguk setuju tanpa berpikiran yang macam2.

🎵🎵

❤❤

Mobil Orion akhirnya berhenti setelah melalui perjalanan kurang lebih 20 menit.

Rara bingung. Katanya dia akan diajak untuk menemui mamahnya Orion, tapi sekarang mereka justru berhenti di RS.

Rara menatap Orion penuh tanya.

" ayok?! " ajak Orion yang sudah turun lebih dulu. Rara kemudian menyusul.

" kita ngapain ke RS? " tanya Rara kemudian, bertingkah polos. Orion tak menanggapi. Dia justru meminta Rara untuk diam dan hanya mengikutinya.

Rara takut untuk menebak apa yang sebenarnya terjadi. Dia akhirnya mengekor pada Orion begitu saja tanpa komentar.

❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When i'm falling in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang