Yang sedang berjuang untuk berada di sampingmu memang bukan aku saja. Banyak di antara perempuan lain yang ingin bersamamu. Tapi, mereka boleh merebutmu dari diriku, asalkan mereka menggunakan taktiknya tanpa harus diketahui oleh kamu dan aku. Bagiku, ini menyakitkan. Walaupun secara perlahan, aku mengikhlaskannya. Karena aku berfikir, jika memang kau ditakdirkan untukku, sekuat apapun mereka merebutmu, kau takkan tergoda setitikpun. Hanya itu kalimat penghiburku kala ini.
Aku tidak menyalahkan perasaan sukanya padamu. Memang perasaan suka tidak memandang status orang tersebut. Rasa suka tidak peduli apakah orang itu sudah memiliki pasangan atau belum. Jika rasa suka bisa memandang status, maka tidak akan ada namanya sebuah perselingkuhan.
Setidaknya, dia menyukaimu dalam diamnya tanpa ada yang tahu. Masalahnya, ia mengumbar rasa suka itu ke beberapa orang. Bahkan sahabatnya pun menyuruh kekasihku untuk memutuskan aku dan memilih antara aku dan dia.
Jika pada saat ini ia menyatakan tidak menyukai kekasihku lagi, sudah kupastikan dia berbohong. Sebab, aku juga seorang wanita. Aku pernah menyukai seorang pria sampai sebegitunya. Dan aku bertekad untuk melupakannya, namun masih saja tetap ada rasa itu. Itu dulu.
Aku benci? Tentu saja tidak. Hanya saja diri ini begitu kecewa. Kenapa sesama perempuan tega seperti itu. Tidak masalah jika ada orang lain yang menyukai kekasihku. Tidakk. Tapi mohon, simpan semua dalam diam. Tanpa ada yang mengetahui. Sekalipun rintik hujan yang menemani setiap rasa mu itu!.
Bersama air mata yang mengalir malam ini, kucurahkan semua keluh kesahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Kamu
RomansAkan kujabarkan bagaimana cara dia menjadikanku sebagai seorang ratu dan yang terpenting di hidupnya.