αlpha;-[[Changlix]]

[α];-Teman?

Happy reading mwah💋

.

.
-teman?-

.

.

"uuh... Cucah cekali!" gerutu nya

Seorang anak kecil itu sedang menggapai gapai sepatunya diatas pohon yang lumayan tinggi, tangan satunya memeluk erat boneka beruang dipelukan nya. Tak sadar dibelakangnya seorang anak lagi, memperhatikanya.

"hei.. Sedang apa?"

"Eung?? Cepacu ku." kata anak yang lebih muda mempout kan bibirnya. tangan kecil nya menunjuk keatas, tepatnya kearah sepatunya.

"oh, kenapa gak naik aja?" tanya yang lebih tua

"baju licie ndak boleh kotol...hiks... Nanci mommy malah... Hiks..." kata anak yang lebih muda dengan mata berkaca kaca

"e-eh jangan nangis, iya iya ku ambil kan" yang lebih tua panik, mencoba menenangkan anak yang lebih muda dengan mengelus kepalanya. Setelah tenang ia mulai memanjat pohon nya. Lalu kembali kebawah

"uung.. Celimakacih~" kata yang lebih muda sambil menyunggingkan senyum yang membuat matanya seperti bulan sabit, gemas.

"sama sama. Aku changbin, namamu siapa?" tanya nya.

"licie!!" kata yang lebih muda

"huh? lisie? Risie?" changbin bingung, wajar saja.. Yang lebih muda belum lancar berbicara, masih banyak kata kata yang diucapkan dengan aksen khas cadel anak kecil

"nooo! Licieee!" ulang yang lebih muda, tapi sepertinya tak membantu, changbin semakin bingung saja.

Lalu yang lebih muda menulis di pasir dengan sebilah ranting kecil ditangan nya.

F E L I X

"liciee~"

Walau tulisanya seperti ceker ayam yah setidaknya changbin bisa mengerti kali ini.

"ooh, felix. Aku enam tahun, dan sepertinya kau lebih muda dariku. Jadi panggil aku 'kak changbin' ya" kata changbin mensejajarkan tubuhnya dengan felix yang berjongkok.

"iya, kak abiin!"

changbin menyeritkan dahinya

"bukan abin, tapi changbin" ulang changbin pada felix

Felix memiringkan kepalanya "abin?"

"c h a n g b i n" eja nya

"abiiiin^^"

"hah... Lupakan. Kau bebas memanggilku apa" ucap changbin menyerah pada aksen cadel felix

"kak abin, mau bunga?" tawar felix

"memang kau punya?"

"ndak, capi licie cau lecak nya" tanpa menunggu persetujuan changbin, felix menarik tangan changbin dan menggeret(?) nya. Untung changbin gak nolak.

.
.
.

.
-teman?-

.