Èè-n

26 9 2
                                    

Varden yang sedang menghisap rokoknya tidak memedulikan cerita Winston yang pastinya tidak jelas.

Beruntungnya Liza belum datang jadi ia masih memiliki kesempatan untuk merokok, bisa berbahaya ketika gadis itu melihat salah satu lelaki ini merokok pasti saja akan bertarung.

Dan pastinya Liza yang menang menurut 4 lelaki ini mereka mengalah tidak mau Liza terluka, "alasan basi, kalian saja yang lemah." Eliza Javier.

Sungguh tempat mereka kumpul ini berada di tengah hutan sangat jauh perlu waktu lama untuk kesini bagi manusia biasa, tapi tidak dengan mereka.

"Hey Mr. Willis turn off your cigarette now!."

Varden tercengir ketika Liza tlah datang, ia menatap ke empat sahabat lainnya yang pura-pura tidak melihat dan membuang muka, 'sialan!'

'Aku tidak tahu~'

'Untung sudah berhenti duluan'

'Sarapan dengan amukan Eliza'

'Kalian pikir menggunakan telepati aku tidak akan mendengar? Dasar mahkluk bodoh!'

Empat lelaki tersebut terkekeh kepada Liza yang sudah menahan emosinya melihat tingkah laku bodoh sahabatnya, jika bukan sahabat mungkin ia akan menghabisi Phillip terlebih dahulu kemudian Winston lalu si iblis bawel dan terakhir Varden si menyebalkan.

"Sudah lah aku tidak mau membuang tenaga, matikan rokok mu Varden atau mau aku bunuh?."

Varden segera mematikan rokoknya dan membuang ke tempat sampah yang berada tak jauh darinya. "Sudah nona!."

"Aku merasa paling tua di antara kalian, aku merasa jadi ibu disini." Liza menghempaskan badannya ke sofa hitam.

"Kalau kau ibunya siapa ayahnya?." Sambar Phillip dengan tatapan menggoda.

"Aku! Aku!." Ucap Lucifer bersemangat.

Liza terkekeh geli lalu melemparkan kertas yang ada disisinya kepada Lucifer, "Siapa yang mau menikah dengan iblis bawel seperti mu?."

"Berhenti memanggil ku bawel!."

"Kalian juga berhenti memperlakukan ku layaknya ibu, aku paling muda diantara kalian."

"Kau juga harus sopan kepada kami!." Ucap Varden, Winston, Phillip dan Lucifer bersamaan membuat keadaan hening seketika.

Varden yang berada tak jauh dari Liza menghampirinya, ia memeluk tubuh mungil gadis vampire itu, yang membuat ketiga temannya pun ikut mengahampiri mereka. Sekarang posisinya Varden berada di sebelah kiri, Winston sebelah kanan, lalu Lucifer dan Phillip berada di bawah menaruh kepala mereka di paha dingin Liza.

"Maaf, aku tidak ada maksud." Ucap Varden yang langsung memejamkan matanya.

"Iya, kau menganggap itu candaan bukan? Kau ibu kita Liza." Sambung Winston.

"Iya aku ayahnya." Cicit lucifer santai yang langsung membuat Liza terkekeh.

"Kalian ini bisa membuat suasana canggung seketika lalu kembali hangat, aku beruntung memiliki kalian. Tapi stop untukmu Lucifer, aku tidak mau anak ku memiliki keturunan iblis bawel seperti mu."

Ucapan Liza membuat mereka tertawa kecuali Lucifer yang malah diam tidak ikut tertawa tapi sesekali ia terkekeh.

"Aku munculkan mata merah marun ku agar kalian ber empat mati!." Canda Lucifer yang malah dapat tatapan heran oleh ke empat sahabatnya.

"Aku punya mata merah dan taring yang bisa menghabisi mu juga."

"Aku juga punya mata merah dan taring tidak lupa tatapan ku."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

StreksteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang