Dengan seragam putih abu-abunya, Ayrin bingung melihat situasi di sekitarnya. Bendera kuning tertancap di pagar beserta orang-orang memakai pakaian berwarna hitam sedang membacakan surat yasin. ayah dan ibunya sedang berbincang-bincang dengan sepasang suami istri yang kira-kira seumuran dengannya.
"Ayah, siapa sih yang meninggal?" tanya Ayrin yang kala itu masih berusia 17 tahun.
"Ayah dari Om Heru yang meninggal. Lebih baik kamu samperin deh anaknya Om Heru, sepertinya dia lagi terpuruk atas kepergian Kakeknya." Tunjuk ayah Ayrin.
Ayrin menurut begitu saja dan menghapiri seorang lelaki yang berusia 25 tahun yang ditunjuk ayahnya.
"Yang sabar ya Mas? Pasti kakeknya udah tenang di sana. Jangan nangis," ujar Ayrin sambil menyodorkan sebuat tisu untuknya.
"Terimakasih." Hanya ucapan itulah yang keluar dari mulut lelaki tersebut.
Kemudian Ayrin merangkulnya, menenangkan laki-laki tersebut.
Semenjak itulah lelaki tersebut merasakan kenyamanan dalam hidupnya. Dan siapa sangka jika Sang Takdir mempertemukan mereka kembali dalam keadaan yang berbeda.
Maap ya gengs jika ada yang typo atau kata-katanya kurang pas. Ini baru pertama kalinya aku buat cerita🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Mr. TNI AU (TAMAT)
Roman d'amour"Percayalah Ayrin! Aku akan menjagamu dalam dekapan erat ini." Masaji Ardiansyah Pangestu seorang Perwira TNI-AU yang sudah lama memendam rasa terhadap Ayrin Sofiana Hassan seorang ahli gizi dan juga merupakan anak dari teman papanya. Ayrin yang dip...