Run

41 12 3
                                    

Menunggu kematian,
bukankah itu mengerikan?

-

Mendekat,
semakin dekat,
kumohon jangan mendekat!

Lengkingan suara gergaji mesin semakin terdengar di telingaku. Dari balik pintu ini, aku yakin, aku tak akan selamat. Tapi apakah aku akan menyerah semudah itu? Aku tak tahu. Tak ada yang bisa kulakukan, selain menunggu.

Pintu terbuka, kekehannya terdengar beriringan dengan rentenan suara bising lainnya.

Tanpa sadar —lebih tepatnya setengah sadar— tanganku terulur menuju kepalanya, sebilah pisau menancap bersamaan dengan teriakan kerasnya.

Lari.
Lari!
Seruan dari hatiku menggerakan kakiku lebih cepat dari biasanya. Aku tak tahan dengan penderitaan ini.
Kumohon,
seseorang tolong bantu aku.

Sesak,
dadaku sangat sesak,
aku sudah tak sanggup untuk berlari lagi.
Walaupun begitu, bukankah aku sudah aman?
Aku yakin,
ia sudah tak sadarkan diri lagi.

Namun keyakinanku dibuyarkan oleh derapan kaki seseorang, yang kuingat tidak ada lagi orang lain di gedung ini selain aku,

dan dia.

-End-

NightMare [Oneshot Collection]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang