3

661 129 70
                                    

Malam hari ini Seulgi mengajak Yoongi untuk berjalan-jalan ketempat pinggir jalan untuk menikmati suasana layaknya orang biasa, ia bilang rindu pada masa sebelum ia terkenal dulu jadi Yoongi mengabulkanya.

Ia jalan ketempat-tempat pusat makanan berdua dengan Seulgi layaknya sepasang kekasih, mereka benar-benar seperti ninja dimana keduanya menyembunyikan identitas mereka dengan masker serta topi.

Ia terpaku ketika sebuah toko restoran yang sangat familiar berada didepanya, restoran milik nyonya Bae dimana pantulan kekasihnya terlihat dari balik dinding kaca. Suzy terlihat sibuk membantu nyonya Bae melayani pelanggan.

"bagaimana jika kita makan disana?" ucap Seulgi sembari menunjuk salah satu restoran diseberang.

"eoh? Hmm ayo".

Seulgi menarik lengan Yoongi membawanya pergi masuk kedalam restoranya bertepatan dengan Suzy yang keluar dari dalam restoran milik ibunya, duduk didepan pintu sembari menghela nafas ia mengambil ponselnya dari dalam saku.

"aku senang malam ini restoran ibuku ramai, tanganku sampai ingin patah rasanya. Kuharap kau tidak kelelahan dalam bekerja ya" (isi pesan Suzy).

Setelah semalaman berputar-putar menjelajahi pusat makanan, Yoongi meminta izin jika dirinya ingin pergi ketoilet.

"aku harus ke toilet kau tunggulah didalam sini ya" ucap Yoongi.

"jangan lama-lama aku sudah mengantuk".

Yoongi hanya tersenyum kecil lalu membuka pintu mobilnya ia keluar berjalan masuk kembali kedalam pusat makanan yang sudah mulai tutup, jelas saja sekarang ini sudah pukul 11.00 malam dan banyak toko memilih tutup karena pengunjung sudah sepi.

Pergi ke toilet adalah alibi Yoongi pada Seulgi karena sebenarnya ia ingin melihat restoran nyonya Bae atau lebih tepatnya Suzy, ia berdiri cukup jauh memperhatikan kedalam dimana hanya lampu kecil saja yang menyala.

Suzy duduk seorang diri disalah satu bangku dalam restoranya, menutup wajahnya dengan kedua tangan kembali teringat Min Yoongi kekasihnya yang menghilang secara tiba-tiba. Ia terisak sendirian dan Yoongi mengetahui itu tapi ia tidak berniat menghampiri seraya mengatakan 'aku disini berhentilah menangis'.

Yoongi tidak bisa melakukanya jadi ia kembali menjadi jahat dimana ia pergi meninggalkan Suzy yang terisak sendirian didalam sana.


---***---


Keesokan harinya Suzy memilih untuk pergi ke salah satu mall untuk membeli buku milik Taehyung, setelah mendapatkan buku yang diinginkan Suzy tidak langsung pulang melainkan kembali menyusuri toko-toko seraya mencari hadiah untuk ia berikan kepada Yoongi saat hari jadinya tiba.

Ia mencoba mengingat-ingat apa yang diinginkan oleh Yoongi, sampai disebuah toko alat musik wanita itu langsung masuk tanpa ragu memilah-milah alat musik mana yang ingin ia beli.

Ia ingat jika Yoongi ingin sekali midi controller baru untuk studionya beruntung Suzy memiliki cukup uang hasil dari tabunganya yang ia sisihkan selama beberapa bulan belakangan ini.

Wanita itu membelinya, ia sudah berencana untuk memberikanya pada Yoongi pada tanggal 25 September nanti ia juga berharap Yoongi sudah pulang agar mereka bisa merayakanya bersama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dengan senyum mengembang Suzy berjalan seorang diri hingga ia melihat sosok yang selama ini ia rindukan, Min Yoongi. Tengah berjalan bersama dengan seorang wanita tapi tunggu wanita? Suzy melihat dengan jelas wanita bermata sipit dengan tubuh serupa model dengan lancang mengalungkan lengannya pada Yoongi serta kepalanya yang bersandar nyaman pada bahu kekasihnya.

Air mata Suzy seketika menetes, ribuan kelopak bunga yang tadi bertebaran disisinya kini hancur tergantikan rasa panas juga sakit dihatinya. Mungkinkah selama ini Yoongi menghilang karena wanita itu?.

"Yoongi" lirih Suzy.

Yoongi tidak menyadari jika kekasihnya itu melihat dengan jelas bagaimana ia bermesraan dengan Seulgi di mall, suasana disekitar Yoongi berbeda jauh dari Suzy dimana pria ini merasa sangat berbeda.

"besok aku akan datang keacara musik pertamaku, kau maukan melihatnya untuku?".

"hmm aku akan melihatmu ditv".

"jangan lupa berikan aku pesan penyemangat besok ya agar rasa gugupku hilang".

Yoongi hanya mengangguk membuat Seulgi memberikanya ciuman dibibir tipis pria berkulit putih serupa susu itu tak memperdulikan keadaan sekitar yang ramai.

Sudah cukup pemandangan menggelikan yang keduanya tunjukan didepan mata Suzy, ia sudah cukup mendengarnya mungkin pergi adalah pilihan tepat untuk sekarang ini. Dengan perasaan hancur Suzy pergi dengan air mata yang terus saja keluar dari kedua matanya.

Yoongi menoleh kebelakang sepertinya ia merasakan sesuatu tapi ia tidak tahu apa itu,  kembali fokus pada Seulgi yang sudah masuk kedalam salah satu toko baju dengan brand terkenal, berjalan menyusul lalu membantu Seulgi memilihkan pakaianya.


---***---


Suzy tidak henti-hentinya menangis didalam kamarnya, ia tidak pernah merasa sesakit ini terakhir kali ia menangis dan mengurung diri saat ayahnya meninggal. Ia menangis dengan memeluk kedua lututnya terpaan angin yang menembus tirai putih tipis tak Suzy hiraukan, ia meraih ponselnya dan mulai mengetik.

"kau sekarang sedang apa Yoongi? Kenapa kau tidak juga membalas pesanku? Apa kau sedang bersenang-senang sekarang? Kuharap kau menikmati waktumu dengan baik, jangan fikirkan aku. Aku baik-baik saja disini cepatlah pulang, aku mencintaimu". (isi pesan Suzy)

Setelah mengirimkan pesan itu Suzy kembali menangis bahkan sekarang ia sedikit berteriak karena terlalu sakit melihat pemandangan tadi, mungkinkah ia melakukan sebuah kesalahan hingga Yoongi berselingkuh seperti itu? entahlah yang jelas jika memang Suzy melakukan kesalahan seharusnya Yoongi memberitahunya dimana letak kesalahan Suzy yang tidak diinginkan oleh Yoongi.

Keesokan harinya Suzy kembali mengajar, mata sembabnya masih terlihat dengan jelas. Ia hanya melamun didalam ruanganya sembari membenturkan pulpenya diatas meja sedangkan tatapanya begitu kosong.

"saem".

Taehyung masuk kedalam ruangan sebelumnya ia membuka dengan kepala menyembul terlebih dahulu tapi Suzy mengabaikanya.

"saem" Taehyung kembali memanggil.

"eoh? Taehyung".

Muridnya itu duduk dihadapan Suzy

"aku kesini untuk mengambil bukuku".

"ah iya bukumu ya".

Suzy mengambilnya dari dalam laci lalu memberikanya pada Taehyung

"ini buku yang kau minta, pelajari dengan benar ya lalu tunjukan padaku sudah sampai mana kau belajar" Suzy mecoba tersenyum.

"aish saem, jadi aku harus bayar berapa padamu?" Taehyung sudah siap mengambil uangnya dari saku kemejanya.

"tidak usah, aku memberikanya padamu hanya cukup kau pelajari oke".

"saem".

"mulailah belajar hmm".

Taehyung merasa sangat senang, Suzy memang dikenal sebagai guru muda yang baik selain cantik.

"terima kasih banyak saem aku janji padamu untuk belajar dengan giat, ah iya jangan lupa bahagia saem matamu terlihat sembab dan juga tatapanmu kosong, senyummu juga palsu meski begitu kau tetap cantik aku menghargainya. Jika kau memang ada masalah cobalah berbagi pada orang lain agar bebanmu berkurang, ini nomorku jika kau butuh teman cerita" Taehyung mengeluarkan kertas kecil dimana nomornya tertera sementara pria itu sudah pergi.

Suzy hanya memandangnya dengan tatapan lirih, ia hanya ingin sendiri dan membiarkan ia tersakiti tanpa orang lain tahu.












TBC~













Jadi apa yang kalian lakuin kalo ada di posisi Suzy? Datengin langsung terus nampar atau pergi nangis sendirian? Wkwk

Jangan lupa vote dan komenya ya chinggu

Makasih 😊

THANKS [MYG & BSZ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang