(Bᴏʏ)Fʀɪᴇɴᴅ ▪︎ djs

142 7 4
                                    

Y/N PoV

"C'mon, beri tahu kepada ku siapa yang kau suka, i won't tell anyone."

Ugh, semakin lama, Jack semakin menyebalkan. Ia selalu memaksa ku untuk menjawab pertanyaannya itu. Baiklah, aku menyerah. Lebih baik aku memberi tahunya daripada harus di teror terus seperti ini.

Okay, here goes nothing.

"Fine, it's Daniel." ucap ku sambil menghembuskan napas.

"No way! Why?" tanya Jack tidak percaya dengan tawanya.

Tentu saja Jack tidak percaya. I mean, aku dan Daniel memang sudah bersahabat sejak kecil. Agak aneh bukan jika ternyata aku menyimpan rasa kepada Daniel?

"Cause he's cut-"

"Hey guys what's up?" Daniel tiba-tiba muncul ketika aku belum sempat untuk menyelesaikan kalimat ku.

"Sepertinya Corbyn sedang membutuhkan bantuan ku, ia baru saja memberiku pesan teks." ucap ku sambil beranjak dari sofa studio dengan salah tingkah. Untuk menghindari pertanyaan Daniel tentunya.

Author PoV

"Kalian sedang membicarakan seseorang?" tanya Daniel dengan kerutan di keningnya.

"Nope." bohong Jack

"She was calling someone cute."

"Dia bilang bahwa aku cute." kekeh Jack.

"Liar!"

"She was calling you cute! Dia menyukaimu!"

"Dia menyukai ku? Apakah kau berbohong? She's my bestfriend, kita sangat dekat sejak bayi, bagaimana itu mung-" cerocos Daniel dengan tidak percaya.

"She's been coming to me for relationship advice and she always said if i told him, it will ruin her friendship with him."

"Kenapa dia berpikir seperti itu? Hey!"

Y/N PoV

Mendengar ada yang memanggil namaku, aku menengok kearah suara itu dan mendapati Daniel sedang berlari mendekati ku dan Corbyn yang sedang mengobrol. Aku tersenyum melihat tingkahnya.

"Bisakah aku mengobrol berdua dengannya?" tanya Daniel kepada Corbyn.

"Yeah, of course." Corbyn mengangguk dan meninggalkan kami berdua.

"Jack told me." ucap Daniel memulai percakapan.

"Memberitahumu apa?" bingung ku.

"Memberitahu ku bahwa kau menyukai ku. Mengapa kau tidak memberitahu ku? Aku kan sahabat mu."

Aku meringis mendengar Daniel mengucapkan kata 'sahabat'. Ah, ternyata dia tidak menyukai ku balik ya? Betapa bodohnya diri ku mengira bahwa ia juga menyukai ku.

Dengan merasakan sakit dihatiku, aku berjalan meninggalkan Daniel. Baru saja berjalan dua langkah, tiba-tiba Daniel menarik tanganku dan membawa ku ke pelukannya.

"I like you too."

---

maap ye gais, si kiting ga bisa jaga rahasia, untung ganteng

with love,
hasna 🖤

imagine :: why don't weTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang