Chapter. 19

208 24 0
                                    













"Detik ini... aku seakan kembali ke saat itu," gumamnya, dengan mata yang berkaca-kaca. Matanya memandangi reruntuhan dan bekas terbakar pintu kastil Honnouji yang dia yakini terlihat sangat megah ketika sebelum terjadinya tragedi itu. "Nobunaga-sama, aku..."

"Ayano."

"Huh?"

"Kau sudah menemukan handphone itu?" Sasuke mendekati Ayano.

Sempat menyangka Sasuke mendengar kata-katanya tadi, tapi ketika melihat ekspresi kebingungan pria itu, Ayano yakin Sasuke tidak mendengar apapun.

Ayano menggelengkan kepalanya perlahan, "Belum, aku sedang mencarinya. Aku masih mengingat-ingat dimana aku menjatuhkan handphone itu."

Sasuke menggumam, "Akan kubantu."

"Terimakasih," Ayano menghela nafasnya.

Benar. Setelah dia berhasil menemukan handphone itu, dia akan memberitahukan pada Sasuke apa yang dia rasakan saat ini.

Dia mencintai Nobunaga, dia tidak ingin kembali.

Sasuke dan Ayano berjalan berlainan arah. Ayano masih berusaha mengingat-ingat tempat dimana dia menjatuhkan handphonenya, sampai beberapa menit mereka mencari, sebuah benda persegi dan berwarna putih itu terlihat oleh Ayano, benda itu terselip di antara tumpukan kayu.

"Sasuke, kurasa... aku menemukannya!" Ayano berseru dan terdengar agak semangat, membuat Sasuke langsung menghampirinya. Ayano menunjuk kearah benda itu berada. "Itu handphone—"

Sasuke segera mengangkat kayu yang menghimpit handphone tersebut, kemudian mengambilnya dan benar, itu adalah handphone milik Ayano yang sempat terbawa olehnya saat terseret ke ruang waktu, hanya saja kaca handphone itu sudah tampak retak.

"Bagaimana? Apa itu masih menyala?"

"Entahlah, tapi kemungkinan besar karena kulihat ini tidak mengalami kerusakan cukup parah, juga jatuhnya di bawah balok kayu itu, jadi terhindar dari air hujan."

"Benar..."

"Kita akan mengetestnya nanti, tapi saat ini yang terpenting adalah kita harus kembali dulu ke Kasugayama. Kau sudah tahu, bukan, saat ini pasukan Oda Nobunaga dan Uesugi-Takeda sedang melakukan perang, karena berita aku yang menculikmu dari Azuchi?"

Ayano terdiam.

"Ayo, kita harus segera-"

"Sasuke."

Sasuke menghentikan langkahnya dan kembali menatap Ayano, "Ada apa?"

"Aku... ingin mengatakan sesuatu padamu,"

Ayano menatap Sasuke yang saat ini melihatnya dengan bingung. Ayano menggenggam tangannya sendiri dengan erat.

"Bisakah... bisakah aku tetap tinggal disini?"

"?"

"Aku mencintai Oda Nobunaga, dan dia juga mencintaiku. Aku tidak bisa pergi meninggalkannya. Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpa dia... biarkan aku tetap disini bersamanya. Kumohon."

Dan, Hening.

Sasuke menatap Ayano dengan pandangan lekat, seperti tengah mencoba untuk membaca isi pikiran gadis di depannya itu. Dia menghela nafas dengan samar, bersamaan dengan ucapannya.

"Yappari... yappari, kau ingin mengatakan hal itu padaku."

"Maafkan aku..." Ayano menundukkan wajahnya, mencoba untuk tidak menunjukkan wajah sedihnya pada Sasuke.

Ikemen Sengoku - Travel Time in Sengoku World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang