MAB;🍁S A T U🍁

305 34 78
                                    

(Aku yakin kalian pintar bagaimana cara menghargai cerita ini terimakasih.)

"Setan! balikin botol minum gue! siniin! emang miskin banget lo, sampe minum punya gue diambil!"

"Ambil dong! ngoceh mulu lo."

"Balikin!" Cowok itu melempar botol minum yang tadi ia bawa "Nah ambil!"

"Anjing," sungut gadis itu, ia melempar kembali botolnya ke arah Cowok itu tapi meleset justru botol itu mengenai orang lain.

Tuk!


"Siapa yang lempar botol ini ke kepala saya? siapa!" semua orang menunjuk ke arah Atala, gadis itu merasa tak habis pikir dengan teman sekelasnya ini. Yang salahkan Taehyun cowok yang mengganggunya.

"Apa apaan kamu ini, melempar botol ke kepala seorang guru apa kamu pikir tingkah kamu ini bagus? Hah!" ucap Pak Hen, yang tersulut emosi.

Ia menarik nafas pasrah pasti kali ini dia akan terkena hukuman lagi, "bukan saya yang lempar pak itu Tehyun tadi saya mau ambil botol minum saya yang diambil Taehyun eh malah dia lempar botol minumnya terus kena bapak deh saya ga salaha pa." Bela Atala.

"Sudah saya tidak menerima pembelaan, sekarang lebih baik kamu bersihkan gudang sebagai hukuman kamu atas ketidak sopanan berperilaku dengan guru!" perintah pak Hen.

Atala menundukan kepalanya "iya pak." Saat berjalan menuju keluar gadis itu menatap Taehyun sengit "Awas aja lo Taehyun, gue bakal balas dendam!"

Gadis itu berjalan menuju gudang sambil menghentakan kakinya karena kesal. Saking kesalnya  ia bahkan membuka pintu gudang dengan menendang pintunya. Untung suara pintu tersebut tak terdengar karena letak gudang yang memang terpencil dari bangunan sekolah yang lain.

"Uhuk... uhuk, ini gudang kotor banget udah berapa abad gak pernah dibersihin." Ia mengambil sapu dan peralatan lainnya di luar dekat pintu gudang.

"Numpang-numpang gue mau bersihin gudang, biar wangi kinclong mengkilat."

Dia mulai membersihkah rak-rak buku dengan kemonceng tidak dengan cara perlahan, dia memukul mukul kemonceng ke rak yang berdebu yang membuat debu berterbangan kemana mana-mana.

"Uhuk... uhuk...." gadis itu terbatuk batuk akibat debu yang bertebaran, matanya menelisik seisi ruangan tersebut matanya tertuju pada pintu berwarna putih yang terlihat usang. "Pintu apanih?"

"Wahh ko bisa bisanya dalam guudang ada ruangan kaya gini." Gadis itu masih heran dengan hal yang sekarang terjadi.

Ruangan itu seperti tempat laboratorium penelitian di setiap sudut terdapat berbagai cairan kimia dan tabung tabung yang bisa di gunakan untuk penelitian.

"Ini apaan anjay!" Gadis itu memekik tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Disana ada sebuah peti ah, bukan peti tapi terlihat seperti kapsul yang transparan disana menampakan seseorang yang tengah memejamkan matanya entah dia benar benar manusia atau bahkan bukan.

"Hah kok ada manusia dalam kapsul!" Ia memegang kaca kapsul tersebut dan masih terheran heran. "Ihhh, mending gue kab-

Pip... wusss

Pintu kapsul tersebut terbuka dan mengeluarkan asap. "Anjir anjir gue harus gimana ini." Atala nampak kebingungan dengan hal yang harus ia lakukan.

Gadis itu berlari pergi meninggalkan ruangan tersebut dia menutup pintu putih ruangan itu gadis itu berusaha tenang menghadapi hal yang terjadi, "huhh huhh huhh, tadi itu apaan ya?" Gadis itu mendekatkan telinganya pada pintu tersebut.

"Gak ada suara apa apa."

To be continued

My Amazing Boyfriend || HueningkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang