Petrichor

4.2K 163 7
                                    

Sehun pov

Setelah sampai dikamar baru, aku bergegas menata barang-barangku. Mulai dari pakaian, buku, action figure dan beberapa poster yang akan kutempel didinding.

Aku sampai lupa. perkenalkan aku Oh Sehun, kalian bisa memanggilku Sehun. Aku baru saja pindah ke Seoul hari ini, sebelumnya aku tinggal di Jeju. Kuharap semuanya berjalan lancar, besok aku juga akan mulai bersekolah di salah satu SMA terkenal Seoul. Perasaanku sungguh campur aduk

Kutengok jam menunjukkan pukul 12 siang. Jika cuaca biasanya panas, maka kali ini hujan yang menaungi Seoul, tidak deras tapi cukup membuatmu kebasahan. Kulemperkan pandangan kejendela. Tunggu dulu, apa itu orang disana? Sedang hujan-hujanan?

Aku mendekat kejendela untuk memperjelas pandanganku. Dan ya benar, ada seseorang yang sedang bermain hujan. Dia namja, mungkin seumuran denganku, tidak terlalu tinggi dan surainya berwarna coklat madu. Ia tengah membelakangiku sekarang. Dia kelihatan sangat senang. Aku mendecih pelan, dasar kekanakan.

Tak berapa lama hujan berhenti. Tapi namja pendek itu masih disana, taman belakang komplek. Kini ia mendongak seraya merentangkan tangannya, masih setia membelakangiku. Aku tidak mengerti apa yang dia lakukan

Pagi ini aku sudah rapi dengan seragam, sepatu dan tas punggung. Aku berangkat sendiri kesekolah, akukan sudah remaja. Tak sulit untukku menemukan ruang kepala sekolah, sungguh aku risih dengan tatapan yang dilayangkan padaku.

Aku pun diantar kekelas baru sambil diceramahi tentang peraturan selama peejalanan. Kelas XI B akan menjadi tempatku menuntut ilmu sekarang.

Aku masuk dan memperkenalkan diriku
"Oh Sehun imnida" singkat saja. Mataku menyapu seluruh kelas dan menemukan seorang namja dengan ciri seperti yang kulihat kemarin. Apa dia sinamja hujan? Aku sungguh penasaran. Dia terlihat imut dengan mata puppy dan pipi berisinya. Tunggu dulu, apa yang kupikirkan?

Waktu istirahat banyak yang mendatangi mejaku, sekedar berkenalan atau mengajakku kekantin bersama. Aku menolak, karena aku membawa bekal. Semua keluar, kecuali aku dan namja itu. Dia tersenyum sambil menghampiriku

"Keberatan kalau aku bergabung?" Suaranya merdu sekali.

"Tidak" jawabku singkat

Ia mengambil tempat didepanku dan memutar bangku kearahku.

"Aku Baekhyun" dia mengulurkan tangannya yang ternyata sangat halus, bernahkah dia namja?

"Sehun" dia tersenyum setelahnya. Kami memakan bekal sambil bercerita. Tepatnya Baekhyun, aku hanya mendengarkan dan menanggapi sesekali

Hubungan kami semakin baik, entah sejak kapan. Baekhyun itu ramah dan ceria, kadang-kadang dia juga bertingkah konyol, tapi aku suka. Baekhyun selalu bisa membuatku tersenyum. Baekhyun juga punya kebiasaan aneh. Dia suka menggigitku, entah itu pundak ataupun lengan, dia juga sering mendusel padaku. Tidak apa-apa, aku justru senang.

Kami sedang menunggu bus sambil mengobrol, tapi sepertinya Baekhyun lebih sibuk mengunyah makanan manis yang ia bawa. Tiba-tiba hujan turun. Sial! Aku tidak bawa payung. Aku melirik Baekhyun yang ternyata telah dibasahi hujan. Apa bocah ini berniat hujan-hujanan?

"Akhirnya setelah sekian lama hujan turun juga" aku mendengar dia bergumam. Kurasa memang sudah sebulan lebih hujan tak menyapa.

Baekhyun menarikku untuk ikut hujan-hujanan, aku menolak. Tapi sia-sia, karena akhirnya aku membiarkan diriku ditarik Baekhyun menyusuri jalan.

"Mau kemana?" Tanyaku saat mendapati arah yang dia ambil bukanlah arah jalan pulang.

"Taman" Baekhyun menjawab dengan ceria. Aku pasrah saja

Sesampainya ditaman Baekhyun berlari meninggalkanku. Ia ketengah taman sambil tertawa, beberapa kali juga memutar badannya. Baekhyun benar-benar sesuatu. Dia murni, dan aku akan menjaganya.

Hujan berhenti, namun Baekhyun tak bergeming. Aku mendekat dan mendapati dirinya tengah mendongak sambil merentangkan tangan, seperti waktu itu. Ia menarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan, begitu berulang-ulang

"Aku suka aromanya" Baekhyun membuka matanya, menatapku. Aku menatapnya bingung. Aroma apa?

Dia tertawa merdu dan mendekat padaku.

"Patrichor" jawab Baekhyun seolah mengerti kebingunganku. Tiba-tiba Baekhyun memelukku, lalu menggigit lenganku yang basah

"Aromanya enak. Seperti Sehunnie" ah manisnya

Aku balas memeluk Baekhyun erat

"Kalau begitu jadi kekasihku. Dengan begitu kau akan memiliki mr.Patrichor ini" bisikku ditelinganya

"Hahahah. Boleh saja" jawabnya sambil menyembunyikan wajahnya didadaku.

Ku angkat dagu Baekhyun, mensejajarkan wajah kami. Aku mendekat dan menyentuh bibir dinginnya dengan bibirku. Baekhyun membalas, membawa tangannya ketengkukku. Kami saling melumat hingga rasa dingin berganti dengan kehangatan yang sampai kedasar hati ini.

Byun Baekhyun, Saranghae

Note

Chap pertamaku Hunbaek, as expected. Btw buat yg belum tau, patrichor itu aroma tanah setelah hujan. Baunya asli enak, saya aja suka

Untuk next chapter enaknya siapa ya? Chanyeol? Kai? Daehyun? Saya kepikiran Lucas sama Mingyu juga.

RandomuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang