Chapter 2

16 2 0
                                    

Sebuah mobil sedan berwarna putih memasuki kawasan kampus. Gadis itu turun dari mobilnya dengan raut wajah yang dingin membuat orang lain yang menatapnya aneh karena biasanya Clara selalu mempunyai pandangan yang lembut serta ramah dan membalas sapaan mereka entah dengan senyuman atau sapaan balik.

Tidak seperti sekarang Clara dengan tatapam dingin seperti tak mudah disentuh. Orang lain tau tatapan seperti ini ketika ia bertemu dengan pria yang ingin mencoba meggodanya atau sekedar basa basi dengannya. Tapi tidak sekarang?

"Hai Clara"

"Clara"

"Hai Clara"

"Hai Clara"

Alexy tidak memperdulikan sapaan orang-orang tersebut. Ia terus melanjutkan perjalanannya tanpa membalas atau menoleh ke mereka yang menyapanya. Baginya untuk apa ia harus membalas sapaan atau berbasa basi dengan mereka,batin Alexy.

"Clara!" ucap seorang gadis dengan tiba-tiba dan merangkul Clara.
"oh shit! Apa yang kau lakukan"
"apa? Aku hanya menyapamu seperti biasanya memangnya kenapa?" tanya gadis berwajah asia itu dengan heran, apakah dia membangunkan macan yang sedang tidur sekarang?,batin gadis itu.
"kamu tidak perlu mengejutkanku seperti itu kau hampir membuatku mati berdiri Ellina"
Gadis yang dipanggil Ellina itu hanya menyengir tanpa dosa.

"oh ayolah Clara kenapa kau jadi dingin kepadaku, aku kan bukan pria-pria yang sering menggodamu atau istilahnya sekarang itu apa yaa? Eumm..."

"modus" ucap Alexy sambil memutar bola matanya itu.
"ya ya itu maksud ku ra"Ellina yang melihat Alexy dengan raut wajah kesal campur malas itu hanya tertawa pelan. Ohh sepertinya ia senang mengganggu gadis disampingnya ini,,batin gadis berwajah asia itu.

"eumm Clara kau tau tidak kelas kita hari ini free loh, lebih baik kamu ikut aku sama yang lain kita ngumpul di cafe..lumayan aku jadi bisa ketemu Aldo"

mendengar pernyataan Ellina yang mengatakan kelasnya hari ini free membuat gadis itu kesal, bagaimana tidak ia datang kesini untuk belajar plus menyerahkan tugas yang telah ia kerjakan eum ralat Clara maksudnya. Tapi setalah mendengar perkataan Ellina untuk ikut kumpul dengan mereka membuat Alexy semangat, karna jika bertemu dengan mereka otomatis ada pria itu disana.

Sosok pria yang menyayanginya, sosok yang mencintainya tapi sayang pria itu selalu ditolak oleh dirinya lebih tepatnya Clara yang menolak pria itu dengan alasan pria itu sudah dianggap sebagai sosok Kakak untuk-nya. Oke sepertinya ini kesempatan Alexy untuk bisa berdekatan dengan pria itu, dan jika pria itu menyatakan cintanya lagi maka ia yang akan menerimanya. Tidak peduli jika ia dianggap sebagai Clara bukan Alexy, karna tubuh ini memang milik Clara bukan dirinya. Ia hanya sosok yang muncul dalam diri gadis itu saja, bahkan Clara tidak tahu jika ada jiwa lain dalam dirinya. Biarlah ia egois sedikit, lagi pula mungkin ia akan hilang dalam diri Clara, jika ia berhasil disembuhkan karena ada jiwa lain dalam dirinya. Dan itu hanya mungkin.

" baiklah aku ikut"
"Oke kita pergi sekarang, let's g... Eum Clara tapi aku numpang dimobilmu ya, aku kan ga bawa kendaraan tadi kesini aja naek ojek online soalnya Aldo ngilang trus pas aku telpom juga ga diangkat trus..."

"oke oke kau ikut aku, aku juga tidak peduli dengan cerita mu itu. Wasting time"

Mereka-pun pergi ke cafe tersebut dengan mobil Clara. Didalam mobil itu hanya Ellina yang banyak bercerita karena Alexy hanya fokus pada jalanan dan musik yang ia putar. Menurutnya cerita yang Ellina ceritakan sangat membosankan dan yang dia ceritakan hanya perlakuan Aldo yang romantis terhadapnya, padahal belum lama gadis itu bilang jika ia sedang kesal dengan Aldo. Dan sekarang? See?.

"Clara jadi gimana menurut kamu tentang Aldo yang memberikan bunga kemarin malam? Sangat romantis bukan?" lihatlah hanya diberikan bunga saja gadis itu sangat bangga, menurut Alexy itu sangat eurghhh menjijikan!? Untuk apa memberika bunga pada malah hari? Apakah gadis itu akan melakukan ritual pada malam hari? Oh bisa gila jika Alexy memikirkan itu semua.

"Clara,,,Clara,, kau mendengarkan ku cerita kan? Ohh sepertinya tidak." Ellina merasa aneh melihat respon Clara yang sepertinya bosan mendengarkan dirinya bicara. Oke ia sadar jika ia terlalu banyak bicara. Tetapi biasanya Clara selalu merespon dengan positif bahkan jika dirinya bercerita yang telah ia ceritakan juga sebelumnya.

"Clara!"

"Apa?"

"kau tidak memdengarkan ku ya?"

"mendengarkan apa?"

"ohh kau benar-benar Clara? Kau sama sekali tidak mendengarkan ceritaku tadi? Padahal aku sudah bercerita panjang lebar dan kau?"

"oke oke aku dengar Ellina, aku mendengarkannya semua" keluh Alexy dengan pasrah melihat Ellina yang bersikap childish menurutnya itu.

"tapi kau sama sekali tidak meresponku Clara?! Biasanya kau selalu meresponku dengan penasaran tentang ceritaku atau perilaku Aldo terhadapku" wait? Apa katanya Clara selalu meresponya dengan penasaran akan cerita membosankan itu? Sungguh luat biasa Clara,batin Alexy.

"Aku hanya sedang tidak mood saja Ellina, aki mendengarkan mu. Hanya saja aku bingung apa yang harus aku sampaikan" baiklah setidaknya itu alasan yang cukup masuk akal bukan?

"Baiklah kali ini aku maafkan, tapi lain kali kau tidak boleh seperti ini, oke?"

"ya ya ya terserah kau saja" gumam Alexy.

***

Something in My SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang