Hai Bayu

Bagian 1

Sepi ini jauh dari kata rindu. Sering aku membayangkan jika rindu berada di pelupuk mata akankah pertemuan itu akan sedemikian dekat ?

Nada yang sekarang kudengar begitu manis dan meyakinkan. Tahukah kamu apa yang menjadi dasar aku menyukaimu ? itu karena cinta. Cintaku sedemikian banyaknya hingga aku mungkin harus menumpahkan tong-tong yang berisi agar cintaku bisa tertampung disana. Belasan bahkan puluhan tong yang akan kubutuhkan untuk menampung itu.

Bayu, satu hari tanpa kamu disana membuat khayalanku berjalan tanpa arah. Aku menulis ni dengan ras yang tersangkut. Menunggu mu tanpa ada kata selamat tinggal.

Bayu, diammu itu menggelitiki ku. Kisah kita tidak pernah habis karena kamu pergi. Disini aku terus menjalankan" tradisi" kita berdua. Bermain gelembung dan berayun di batang pohon ek. Sepi Bayu, aku mengayun diriku sendiri. Kamu ada, kutandai dengan bunga. " berayunlah tinggi" kau bilang pada suatu saat tepat seperti hari ini, musim kemarau dan senja. Kamu mendorongku dengan keras hingga aku berteriak dan tidak ingin melanjutkan permainan berayun tingggi ini. " aku takut ketinggian " itulah ucapanku kala itu. Jawabanmu menyentakkanku, " aku lebih takut kehilangan sosokmu dinda "

Firasat itu tidak pernah salah, aku menemui dengan keadaan terparah. Aku tidak menyukai itu. Bayu, sejak kapan kamu memberikanku pernyataan yang meyakinkan padahal belum tentu bsa tergapai dan aku mempercayaimu. Bodoh sekali.

" suatu saat, dengan tanggal yang kurahasiakan darimu. Aku akan melamarmu dinda"

" pembohong, aku tahu hidupmu itu tersisa 2 bulan "

" siapa yang tahu? Aku akan melamarmu malam ini ?
" pembohong besar "

" kamu adalah korban yang paling banyak ku bohongi dinda, kamu percaya padaku bukan ?"

" tidak sama sekali"

" alasan "

" I love you Bayu"

" aku pun demikian "

Bayu, memori itu. Aku tidak bisa meneruskannya. Kamu hadir dekat sangat dekat. Hanya bayanganmu saja. Kapan aku mendekapmu lagi ? hilang sudah rasanya.