PART 2

10 1 0
                                    

Tok tok tok

Suara ketukan pintu akhirnya membuat ciuman rigel terlepas. Auriga pun langsung berdiri dari pangkuan rigel.

Rey lah orang yang mengetuk pintu memasuki ruang osis dengan kening berkerut, "kalian ngapain?"

"eh,em ini nih dia gue kasih hukuman tapi ga mau jalanin padahal udah jelas jelas salah, lo aja deh yang urusin." ucap auriga gugup

Rey pun mengalihkan pandangannya pada rigel, "siapa nama lo?" tanya rey

"rigel" jawab rigel sambil berdiri dan memasukan tangannya ke saku celana.

"oke rigel karena lo terlambat dan emang salah jadi lo harus terima konsekuensi, jalanin hukuman yang dikasih sama auriga, abis itu gabung sama temen temen lo di aula"

"hemm" ucap rigel kemudian berjalan menuju pintu, tetapi saat melewati auriga dia berucap sesuatu yang hanya bisa didengar oleh auriga "manis".

Auriga melihat rigel dengan tatapan membunuhnya.

Kemudian rigel membuka knop pintu dan berjalan keluar menuju lapangan basket untuk menjalankan hukuman. Sebenernya dia males tapi karena dia tau dia salah maka dia sebagai laki laki sejati akan menjalankan hukumannya. Tadinya dia hanya ingin membuat auriga kesal, entah kenapa rasanya menyenanhgkan melihat auriga marah marah.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menunggu PagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang