Author POV
hening, hanya ada suara ketikan handphone daritadi. ga ada yang berani buka suara duluan, mungkin--- terlalu gengsi.
aluna menghela nafas pelan, lalu beranjak dari tempat duduknya.
"na, mau kemana?" tanya jevian yang masih fokus dengan benda kotak yang ada di tangannya.
"kamar."
"ikut," jevian merangkul tubuh mungil aluna "jangan marah lagi dong, gue minta maaf ya?" lanjut jevian dengan senyum dan mata yang lucu menurut aluna.
aluna hanya tersenyum tipis menanggapinya lalu kembali berjalan menuju kamarnya.
🚀
"na" jevian membuka suara tapi tidak ada balasan dari orang yang ia panggil.
"aluna" panggilnya sekali lagi. merasa panggilannya tidak dijawab jevian melirik ke arah aluna duduk
"na ken--- yah ketiduran" ucap jevian dengan nada kecewanya.
jevian mendekati aluna lalu mengelus pala perempuan itu dengan lembut. kedua sudut bibirnya tertarik dan menghasilkan senyum yang sangat manis.
"na, jangan marah lagi ya?" jevian tertawa kecil ditengah ucapannya
"lucu ya kita bisa jadian gara-gara prank begini." lelaki itu menghela nafas pelan.
"gue cuma mau bilang makasih banyak udah ngelakuin prank itu ke gue jadi gue ga perlu tahan lagi buat nembak lu."
jevian terdiam sesaat lalu menaruh kepala aluna di pundaknya sambil menggenggam tangan mungil dan sesekali mengelusnya lembut.
"gue pengecut na, gue terlalu malu untuk nunjukkin rasa sayang gue ke lu. tapi lu pasti tau kalo gue sayang banget sama lu, jangan pernah bosen sama gue ya na."
jevian tersenyum pelan lalu mengelus pipi perempuan itu.
"iya kak, makasih juga udah sabar sama aku."
"eh? gue kira lu udah tidur." jevian menggaruk tenguknya yang tidak gatal, ia hanya malu dengan ucapannya barusan. "emm, denger semua na?" tanya jevian malu-malu.
"ga semuanya." jawab aluna dengan mata yang masih terpejam dari tadi.
"ya bagus---"
"kak" ucapan jevian terhenti karena seruan mendadak dari aluna.
"kenapa, hm?" jawab jevian menatap aluna, tidak lupa dengan senyumannya yang manis.
"kalo emang kakak malu untuk nunjukkin hubungan kita di depan temen-temen aku ga masalah." gadis itu menarik nafasnya pelan lalu melanjutkan ucapannya.
"tapi kalo lagi berdua sama aku jangan ada yang ditutupin ya? kecuali itu bener-bener privacy kakak." sudut bibir gadis itu tertarik namun matanya sayu.
jevian merubah posisi duduknya menjadi di depan aluna, ia menatap intens gadis yang ada di depannya dan pastinya dengan genggaman yang tidak ia lepas.
"iya na, maaf ya gue susah buat adaptasi sama orang baru. ya walaupun lu ga baru buat gue, tapi kita baru deket beberapa hari kan? gue bakal berusaha berubah lebih terbuka buat lu."
"kalo lu ada masalah, cerita ke gue. jangan dipendem, jangan ngurung diri dikamar. nanti jelek" jevian meledek aluna yang selalu saja mengurung diri kalau sedang ada masalah.
"IHH KAK JEVIAN!" aluna melepas genggamannya dan mulai memukul lengan jevian dengan bantal.
"IYA NA IYA MAAF BERCANDA" jevian mengunci pergerakan tangan aluna, dan mulai membawa aluna ke dalam dekapannya.
hangat, itu yang mereka rasakan sekarang. keduanya saling menyalurkan rasa sayang di diri masing masing.
"begini sebentar ya na? mau tambah energi"
"kak jevian mah modus, bilang aja mau peluk aku" aluna memajukan bibirnya yang membuat itu sangat terlihat lucu dimata jevian.
"na jangan gitu, gemes ga kuat." jevian melihat aluna, wajah gadis itu memerah "loh na? lu kenapa? sakit? kok muka lu merah?" tanya jevian bertubi-tubi.
"KAK JEVIANNNN!" aluna melepas pelukan itu dan langsung memukul tangan jevian tanpa ampun, dan malam itu kejar-kejaran antara jevian-aluna terjadi, dan yang pasti menyebabkan kamar aluna menjadi berantakan.
tbc🚀
makin aneh ya? maaf deh ya:(( jangan lupa vommentnya, aku tunggu!
---chew🍒