Koridor sekolah itu tampak ramai seperti biasanya, murid-murid yang masih kelihatan segar pun sudah tiba di sekolah sejak tadi. Tapi tidak bagi Jung Aera, gadis berkulit putih bersih itu tampak baru saja melewati gerbang sekolah yang hampir di tutup oleh Hardi, satpam sekolah.
Dengan langkah terburu dia melewati koridor yang ramai itu.Beruntung dia bisa lolos dari hukuman mengutip sampah di halaman depan karena dia meminta bantuan satpam untuk meloloskan nya dari guru piket.
Ini memang salah nya, karena dia begadang hingga larut malam sehingga dia harus terlambat bangun pagi ini. Dia merasa Dewi Fortuna tidak berpihak pada nya kali ini, karena dia baru mengingat bahwa pagi ini adalah jadwal piket nya dan demi segala yang bernafas, dia sudah rela di maki habis-habisan oleh bu Jui.
Dia berusaha untuk terlihat biasa saja saat pasang-pasang mata mulai memperhatikan nya, itu sudah menjadi makanan bagi nya setiap hari karena dia memang orang yang cukup terkenal di SMA ini. Setiap sudut sekolah jika kau bertanya tentang Jung Aera, pasti mereka tau. Sedikit bocoran...., Aera adalah duta kecantikan di SMA ini, jadi tak usah heran!
"Aera!!!"
Spontan semua mata tertuju pada nya, tapi dia tetap berjalan cepat.
"Aera!!" gadis itu juga tidak menghiraukan panggilan kedua.
"JUNG AERAAAAA!!"
Demi dewa Neptunus. Dia tidak bisa mengabaikan panggilan ketiga.
Saat gadis itu berbalik badan, dia bisa melihat dari ujung koridor seorang laki-laki dengan tas navy berlari kecil kearah nya. Pria itu tampak ngos-ngosan, dengan dasi yang ia simpan di kantong celana nya dia menyeka keringat yang bercucuran dari kening nya. Dia kemudian memegang lututnya sambil menghela nafas kasar begitu ia sampai di hadapan Aera.
"Kali ini kau kenapa?" tanya Aera sambil menatap lelaki itu dengan tatapan jijik.
"Hufft.., aku menunggu mu. Tapi kau tidak membalas pesan ku" ujar lelaki itu masih dengan nafas tak teratur.
"Mck, bagaimana bisa aku membalas pesan tak penting itu sedangkan aku sudah hampir terlambat" Dia menarik tangan lelaki itu supaya ikut berjalan pelan, karena mereka masih harus melakukan tugas piket nya. Ya, mereka bertugas di hari yang sama.
"Setidaknya kau mengirimi ku kabar Aera, supaya aku tidak menunggu mu seperti orang gila. Lihat! aku jadi terpaksa mengutip sampah di halaman depan" ujar nya sambil mengacak-acak rambut nya.
"Jadi kenapa kau terlambat? Dan matamu nampak bengkak" sambung pria itu.
"Hmm.., aku menonton drama hingga larut" Aera sedikit merapihkan rambutnya.
"Dasar!" umpat lelaki itu.
Gadis itu hanya terkekeh sambil menyodorkan botol minum nya kepada pria itu. Dia langsung menyambar botol itu dan menghabiskan nya dalam waktu sekejap.
Plak!
Gadis itu menoyor nya tepat di kepala.
"Setidaknya kau harus tau aturan dalam meminum air milik orang lain!" ujar Aera sambil menatap botol minum nya yang sudah kosong melompong.
"Kau bukan orang lain bagi ku" dia kemudian menutup botol air itu dengan erat.
Aera hanya menatap nya dengan alis berkerut. "Ingat, kau seharusnya adalah kekasih ku", kemudian dia memasukkan botol air itu ke tas Aera. Aera merasa ada gejolak yang aneh dalam diri nya.
"Jung Aera! Kim Taehyung!! ini jadwal piket kalian kan?!"
Gawat.
Bu Jui datang!
YOU ARE READING
Mr.Possessive
Fanfiction[BTS Fanfiction X Kim Taehyung] Note for my self : Apa menjadi sahabat tidak cukup bagi ku?