1. Prolog

85 10 4
                                    

Seperti hari-hari biasanya.
Pulang di sore hari dengan tubuh penuh dengan keringat dan penat.

Melawan rasa kantuk yang ditahan sejak tadi.

Musim dingin tahun ini lebih dingin dari tahun sebelumnya.
Dinginnya kota seoul dapat menusuk kulit.

Heesung semakin mengeratkan mantelnya. Memasukkan kedua tangannya ke dalam saku mantelnya.

Kasurr.. kapan kau bisa ditiduri..?
Batin heesung.

***

Bus yang ditunggu sejak tadi sudah berhenti di salah satu halte terdekat di kampus heesung.

Tak jauh untuk sampai di halte pemberhentian dekat apartemennya,
Heesung turun dari bus dengan langkah gontai karena terlalu lelah.

Tak biasanya dia lelah sampai seperti itu, tubuhnya sama sekali tak terisi energi untuk melakukan aktifitas lain setelah ini selain tidur.

Heesung memasukkan password apartemennya dan masuk ke dalam.

Melenggang masuk ke kamar, tak memperdulikan sepatunya yang masih melekat di kakinya.

Ia melempar mantel, sepatu, kaus kaki serta, dan tas yang sedari tadi menjadi beban berat di badannya.

Kini hanya menyisakan hot pant dan tanktop yang biasa ia gunakan ketika sudah merasakan suhu rumahnya terlalu panas.

Heesung sudah 8 bulan tinggal di apartemennya seorang diri.

Orang tuanya mengirimnya agar heesung bisa lebih mendewasa dan mandiri.

Rumah orang tua heesung berada di Busan, sejak dulu. Dan apartemen heesung berada di seoul karena dekat dengan universitas yang dipilih orang tuanya untuk heesung.

Heesung hanya mampu menyetujuinya karena ingin melihat orang tuanya tersenyum bahagia.

Heesung adalah anak pertama dari keluarga bermarga shin dan mempunyai 1 adik perempuan dan 1 laki laki, shin chaerin dan shin minju. Mereka masih memasuki sekolah dasar dan taman kanak kanak.


Tingg..~

Notifikasi dari telefon genggam milik heesung berbunyi menggangu aktifitas tidur heesung.

Heesung sebenarnya tidak menghiraukannya, namun rasa penasarannya membuatnya mengulurkan tangan untuk mengambil telefon genggamnya yang tergeletak di nakas meja sebelah kasurnya.

Park minchan~
Sung, 10 menit lagi aku dan hagi akan sampai di apartemenmu ok?

Ohh..
Tidak lagii.

Kedua sahabatnya ini tidak tau situasinya saat ini. Pasti mereka akan mengajaknya keluar untuk sekedar belanja atau nongkrong di caffe bahkan menonton film romantis yang tidak heesung terlalu suka.

Walaupun terkadang heesung menolak dan mengabaikannya, mereka selalu patungan untuk membelikan tiket bioskop agar heesung ikut dengan mereka,
Entah apa keinginan mereka.

Heesung bersikeras untuk menolak,
Dan pernah menanyakan kepada sahabatnya kenapa mereka sangat antusias untuk mengajak heesung ikut bersamanya.

Dan mereka hanya menjawab,
"Jika tak ada heesung, berarti tidak kompak.. bukannya sahabat selalu bersama? Lagian jika tak ada heesung hari kita akan terasa membosankan karena tak ada yang bisa dibecandakan bersama."

Golden hour* //kim seokjin🧡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang