3. Terculik?!

40 7 0
                                    

Malam ini, terduduklah heesung sendirian di tempat duduk taman dekat mall tadi.

Setelah perbincangan yang teramat-amat canggung bersama 7 pria tadi. Dan akhirnya heesung sudah lolos dari situasi itu dalam durasi 2 jam lamanya.

Heesung hanya menggunakan waktu selama itu dengan berpura-pura memainkan ponselnya.

Padahal hanya mengusap layar tampilan ponselnya saja.


Dan malam ini, begitu sial bagi heesung.

Ia harus pulang sendiri, dan tidak diantarkan pulang oleh 2 sahabatnya tadi yang berhasil membujuknya pergi seharian ini. Yang kini menelantarkannya begitu saja.

Hagi tidak bisa mengantarkannya pulang malam ini, Karena dia punya urusan penting bersama jimin. Entah urusan apa, heesung tak peduli.
Dia terlalu muak mendengar seribu alasan dari hagi yang pasti untuk berlama-lamaan bersama jimin.
Entah ingin kemana mereka tadi, Heesung lebih memilih mengiyakan daripada harus beradu mulut bersama hagi.

Minchan, dia dijemput kakak laki-lakinya dengan motor. Sehingga heesung tak bisa menebeng dengan minchan.

Dan tidak mungkin heesung meminta 7 pria tadi itu untuk mengantarkannya pulang, akrab saja tidak.

Sebenarnya, tadi ada salah satu namja yang menawarkan untuk mengantarkan heesung pulang, ia sangat kenal dengan si pemilik wajah dan nama itu.

Jeon jungkook.

Heesung sempat tidak menduga bahwa tampang pendiam dan cool dari seorang jeon jungkook berbeda dengan sifat aslinya.
Heesung langsung berbinar dan sedikit kagum dengan sifat mendewasa jeon jungkook.

Heesung selalu tersenyum sendiri jika mengingat bagaimana senyum jungkook tadi ketika menawarkan untuk pulang dengannya.
Sikap manisnya saat itu, berhasil membuat heesung luluh kepada jungkook.
Dia terlihat jauh lebih mendewasa untuk usianya pada saat ini.

Tetapi heesung menolak ajakan jungkook karena heesung tak bisa membayangkan bagaimana canggungnya nanti ketika dia bersama satu mobil dengan jungkook.
Heesung lebih memilih beralasan menaiki taxi saja karena jarak rumahnya dekat dan tak ingin merepotkan jungkook juga nantinya.

Omong kosong akan hal itu, siapa yang akan menolak jika seorang namja tampan dan dewasa ini ingin menawarkan pulang bersama.
Tapi heesung masih tau diri akan itu.

Dan terpaksa heesung harus pulang menaiki taxi.
Dan sialnya, taxi yang dinantikan tak kunjung melewati tempat yang ia duduki sedari tadi.

Entah yang keberapa kalinya heesung melirik jam yang melingkar di tangannya.

Sudah menunjukkan setengah sepuluh malam. Udara di kota seoul semakin dingin. Dan dia mulai kedinginan sehingga dia memeluk dirinya sendiri.

Mantel yang ia kenakan tadi, tertinggal di mobil hagi. Dan yang pasti, sekarang ia hanya memakai setelan pendeknya ini.

Ditambah lagi, taxi yang ditunggunya tak kunjung datang.
Benar-benar sial heesung untuk hari ini.



Heesung sudah muak dengan acara menunggu taxinya yang tak kunjung datang.
Dia berniat untuk mencari jalan umum dan lebih ramai agar lebih mudah mencari taxi.

Baru saja beberapa langkah saja heesung berjalan diatas trotoar, tiba-tiba ada mobil yang berhenti tepat di sebelahnya.

Heesung bingung dan sedikit ketakutan ketika mobil itu berjalan mengikutinya.
Yang dipikirkan heesung hanya bisa saja jika itu adalah salah satu berandalan yang suka mencegat para wanita ketika di malam hari.

Heesung segera mempercepat langkah kakinya untuk menuju sebuah belokan ke arah kiri yang jaraknya tak jauh dari heesung berjalan saat ini. Entah akan menuju kemana, yang penting heesung harus menjauh dari mobil itu.

Tinggal beberapa langkah lagi untuk sampai di perbelokan, heesung mendengar suara pintu mobil terbuka dan derap kaki seseorang dibelakangnya yang terdengar semakin keras yang berarti akan mendekatinya.

Heesung berlari kecil dan tak menghiraukan siapa yang menghampirinya dibelakang. Yang terpenting ia harus selamat.

Sampailah heesung untuk sampai diperbelokan jalan. Heesung semakin cepat melangkah dan memejamkan matanya guna berdoa untuk keselamatannya.

Tapi, tiba-tiba ada sebuah telapak tangan menahan lengan heesung dari belakang.

"Ampun tuan! Beritahulah aku jika aku ada salah denganmu, tapi tolong untuk hari ini jangan cari gara-gara denganku, karena aku sedang pms. Kau pasti tau kan jika seorang yeoja sedang pms? Marahnya bisa lebih dari singa."
Itulah beberapa kata-kata yang heesung lontarkan tanpa sadar kepada seseorang yang tiba-tiba menarik tangannya tadi.

Dan pada saat itupun, heesung masih memejamkan matanya tak ingin menatap siapa seseorang itu karena ketakutan yang luar biasanya.


1 detik..

2 detik..

3 detik..


Tak ada pergerakan lagi yang heesung rasakan ketika ia masih memejamkan matanya.

Ia pun berani membuka matanya setelah itu.

Betapa terkejut dan bingungnya heesung ketika melihat pria yang ada di depannya saat itu. Bahkan jaraknya hanya beberapa senti saja untuk menatap matanya.



"Ki.. ki.. kim seokjin?"




###

Hah?
seokjin mau ngeculik heesung?!





Hallow gaes w kambek:v

Sori terlambat upload bwaha

Makanya spam komen biar semangat upload!
Biar feelnya dapet juga tuh.

Segitu dulu ya dari saya:v

Babayy😗

Buah manggis dimakan sambil ngelap kaca,
Salam manis buat yang baca:*



Buah manggis dimakan sambil ngelap kaca,Salam manis buat yang baca:*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Golden hour* //kim seokjin🧡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang