Di pagi yang cerah hari ini, tiba-tiba saja berubah menjadi mendung berpetir dalam sudut pandang Wang Jackson saat pintu rumahnya diketuk tiga kali. Badannya sudah merinding, jangan-jangan ini Ibu Kos yang mau nagih uang kosan.
Dengan penuh keringat bercucuran dan badan yang bergetar hebat perlahan Jackson membuka pintu. "MAAF BUK! UANGNYA BELOM ADA!" pekiknya langsung membungkuk sembilan puluh derajat dengan penuh hormat dan berharap belas kasihan.
Hening... selama 10 detik... langsung timbul tawaan keras bergerombol dihadapannya. Kepala nya langsung mendongak sambil masih membungkukkan badan. "Gēgē?!"
"Yo! Apa kabar, Jack? Masih sendirian aja lu?" balas kakaknya yang bernama Wang Darren.
Jackson nyengir. "Ada apaan nih, Bang? Tumbenan mampir kemari."
"Gue mau minta tolong nih." Tangan Darren meraih tangan Jackson seketika. "Tolong, jagain anak-anak gue, ya?"
Gila. GILA GILA GILA. Jackson kaget saat membenarkan posisinya dan mulai menatap satu-persatu orang yang ada dihadapannya ini. Ada lima orang! Yang artinya, satu kakaknya, satu istri kakaknya, dan yang lagi tiga adalah anak-anaknya.
Wah, gak bener ini.
Masa minta tolongnya ke Jackson? Udah kos-kosan dia juga sempit. Mana kuat nampung tiga anak gede begini.
"Waduh, maaf dulu nih, Bang, kosan gue mana bisa nampung mereka semua...," tolak Jackson dengan halus.
"Lo santai aja kalau masalah itu, Jack! Mulai sekarang lo pindah ke rumah gue," sergah Darren. Sepertinya memang benar-benar ingin minta tolong, sih.
Tapi ya, Jackson juga tidak bisa asal pindah begitu saja. Dia ngekos disini aja sengaja karena dekat sama tempat kerja nya.
"Tapi—"
"Lo juga bakal gue biayain dan ada mobil di bagasi rumah kalau lo butuh, Jack. Oke? Plis ya plis. Plis banget ini mah."
Udahlah ya, pasrah aja Jackson.
"Up to you ajalah, Gē."
"TERIMA KASIH SAUDARAKU, KESAYANGANKU, SEHIDUP SEMATIKU!" ucap Darren lantang. Kalau sudah minta tolong memang ke-lebay-annya suka keluar.
Padahal kalau masalah bagi harta, pelitnya level expert. Biasanya suka bilang, "kerja keras dong! Jangan mau kalah sama orang lain! Kalau orang lain gak bisa, kita harus bisa!" Haha, Jackson ketawa riang gembira aja.
"Ini kunci rumah, ini kunci mobil, ini black card gue, boleh lo pake kapan aja! Gue sama istri gue lagi cepet-cepetan ngejar jadwal keberangkatan, nih. Silakan kalau lo mau kenalan sama anak-anak gue. Sudah dulu ya, 'makasih Jackson!"
Bodo amat gak Jackson dengerin, kakaknya itu kalau ngomong panjang suka kayak kereta api, gak berhenti-berhenti!
"Hati-hati, Gē!"
Nah, sekarang, suasananya mulai canggung. Ketiga anak didepannya ini menatapnya tajam sangat mengintimidasi Jackson yang nggak suka berkenalan.
"Ehm, A-Ayo kenalan dulu." Jackson mengulurkan tangannya.
Satu detik... dua detik... tiga detik... YA! Akhirnya mimik muka dua diantaranya mulai berubah. Yang tadinya datar, kini menjadi senyum semringah.
"Salam kenal, Om! dengan Wang Yireon bungsu paling kalem dan cantik se-alam semesta."
Gendeng. Tapi, ya bener sih dia cantik... gak tahu kalau kalemnya...
"Aku, Ksatria Happy Virus, memiliki tampang rupawan manis seperti gula, Wang Jyunhao. Anak kedua sekaligus kembarannya Yireon tengik. Hehe, salam kenal, Om Jackson!"
Masa kecilnya kurang menyenangkan kayaknya nih anak...
"Loh, yang ini, kok mukanya gitu? Senyumnya mana, nih?" Pancing Jackson berharap mimik mukanya seperti anak-anak yang sebelumnya.
"Dia emang gitu Om, suka mendalami karakter yang dia peranin. Si Dao Ming Si." Yireon bersuara.
Excuse me, what the fck?! Dao Ming Si apaan???
"Hah? Bagaimana?"
"Jadi dia pernah ikut akting teater dan dapet karakternya Dao Ming Si, yang ada di Meteor Kebun itu loh, Om! Terus sampai sekarang dia gak bisa lepas dari karakter 'sok' dinginnya Dao Ming Si itu," jelas Yireon panjang kali lebar.
Lah, kocak banget dah.
"Dylan," ucapnya setelah sekian lama terdiam.
Tangannya pun keluar dari kantong persembunyian, kirain mau balas jabatan tangan Jackson, eh tahunya garuk-garuk paha dia.
Brengski.
• b e r s a m b u n g •
oMG RIP MY EDIT. HAHAHAH GUYS HOPE U LIKE IT! 🤩🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERFOOLS WANG.
FanfictionJadi, mereka- Keluarga Wang, tinggal sama-sama di Hong Kong. Alasannya orang tua Dylan, Gunho, juga Yireon sedang ada pekerjaan di luar Hong Kong yang mengakibatkan mereka tidak bisa ikut. Sebenarnya bisa aja sih pindah, cuma Gunho dan Yireon sama-s...