Ketika hidup memang ditumpukan pada dua kemungkinan
Harus dijalani karena sebuah kenyataan
Dan dititik beratkan pada sebuah pilihan
Ketika seseorang ditempatkan pada sebuah takdir yang tak dapat diubah
Apakah ia harus pasrah atau boleh ia lawan agar lebih berarti ?
Ketika waktu yang bicara
Apa sebagai manusia masihkah dapat bersuara ?
Atau bisakah sedikit berontak agar semuanya terlihat lebih baik – baik saja ?
Jika hanya disuguhkan dalam dua kemungkinan
Menangis atau di tangisi
Meninggalkan atau di tinggalkan
Menyakiti atau disakiti
Bukankah sebuah dua pilihan yang tak manusiawi ?
Yang hanya akan melukai salah satu dari dua insan-Nya
Jadi bagaimana harus menjalani hidup yang terkadang sekonyol ini ?
Kalau hanya menatap tanpa merayap, tidak adakah sedikit ikhtiar
Kalau hanya menetap tanpa meratap, bukankah menyakitkan
Malang memang ketika waktu sudah bertindak
Menitik beratkan pada yang ada lalu ditiadakan begitu saja
Sesukar inikah untuk menjadi orang yang sabar
Tabahkan oh Tuhan ...
-pf
