IzAkuBa {1}

37 5 5
                                    

Natasya membuka gorden jendela kamarnya. Cahaya mentari pagi masuk ke dalam kamarnya, seakan menyapanya. "Good morning" Gumam Natasya.

Natasya menarik bibirnya ke atas, sehingga terbentuklah senyum kecil disana. Hingga suara ketukan pintu membuatnya menoleh ke arah pintu.

"Mbak, sarapan" Suara Razan terdengar di balik pintu kamarnya. Natasya berjalan menuju pintu dan membukanya. Razan yang sedari tadi menyenderkan badannya di dinding dekat pintu Natasya pun menoleh, setelah mendengar suara decitan pintu.

"Iya Zan, Mbak rapih-rapih dulu. Gak lama kok, kamu duluan aja" Ucapnya yang di angguki oleh adiknya itu. Razan pun meninggalkan kamar Natasya.

Natasya menutup pintu kamarnya kembali. Ia mengganti pakaian santai nya dengan gamis navy dan khimar dengan warna abu-abu. Natasya memang sudah mandi sebelum adzan shubuh berkumandang, Natasya sudah terbiasa akan hal itu.

Setelah sudah rapih Natasya mengambil tas ransel warna maroon miliknya yang berada di atas meja belajarnya. Wanita itu membuka pintu kamarnya dan menutupnya kembali. Ia melangkahkan kakinya menuju meja makan yang terletak di lantai bawah.

Natasya melihat keluarganya sudah berkumpul di meja makan. Dengan makanan yang sudah tersaji rapih di meja makan. "Good morning!" Sapanya setelah menduduki dirinya di kursi sebelah Maryam--Umminya. Senyuman pun tak pernah luntur dari bibirnya.

"Morning too" Balas semua orang yang ada di meja makan dengan Serempak.

Setelah semuanya berkumpul, keluarga Natasya pun mulai menyantap makanan yang telah tersaji di depan mata mereka. Sebelumnya mereka sudah membaca do'a sebelum makan. Mereka memakan makanan dengan khidmat.

"Alhamdulillah" Syukur Natasya setelah makanannya habis. "Ummi, Abi, Acha berangkat ya" lanjutnya sambil berpamitan.

Maryam yang masih menyantap makanannya pun menoleh ke arah Natasya yang berada disampingnya. Maryam mengerutkan keningnya bingung. "Loh gak bareng sama Abi?" Tanyanya, yang dibalas anggukan oleh Umar--Abi Natasya.

"Iya Cha, kamu gak bareng sama Abi?" Umar kembali mengulangi pertanyaan Maryam.

Natasya menggeleng. "Acha naik motor aja Bi, Mi. Lagi pula Acha udah lama gak mengendarai motor" Jawabnya yang dibalas anggukan oleh Kedua orang tuanya. Belakangan ini, memang ia lebih sering berangkat bareng Umar. Sehingga jika pulang Natasya lebih sering menaiki ojek online.

"Ya sudah, hati-hati di jalan Mbak" Pesan Maryam kepada putri sulungnya.

Natasya menganggukan kepalanya. Lalu, ia mengambil gelas berisi air putih dan meminumnya hingga tandas. Tidak lupa, ia mengambil piringnya dan mencucinya di wastafel.

Natasya mengambil tasnya yang berada di atas kursi. Lalu, ia menyalimi Maryam dan Umar, Razan dan Akbar pun menyalimi tangannya. "Acha berangkat ya, Assalamualaikum"
Pamitnya, yang dibalas salam oleh keluarganya.

Natasya pun melangkahkan kakinya menuju garasi. Lalu, mengambil motor scoopy berwarna merah putihnya. Natasya melajukan kendaraannya menuju tempat belajarnya.

{×××}

Natasya melangkahkan kakinya menuju kelasnya,masih dengan senyum yang mengembang. Hingga sebuah tepukan mampir di bahunya, membuatnya menoleh, melihat siapa yang menepuknya.

Seorang wanita dengan gamis pink dan khimar dengan warna senada tersenyum ke arah Natasya, membuat Natasya membalas senyumnya. "Assalamualaikum Nat" Sapa wanita berkacamata itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Izinkan Aku BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang