3

209 38 2
                                    

Al tersenyum saat mendengar penuturan wanita cantik tersebut yang bersungguh-sungguh untuk meminta maaf.

"Enggak apa-apa kok. Nanti, biar sopir aku aja yang ngurus masalah ini. Kamu tenang aja."

Yuki membuka kacamatanya dan membuat Al terkejut setengah mati karena melihat mata cokelat wanita itu yang begitu indah.

"Enggak bisa gitu dong. Bagaimana pun juga, aku yang udah nabrak mobil kamu." Gumam Yuki penuh rasa bersalah. Al pun semakin tak tega melihatnya.

Saat mereka sedang mengobrol, pria berwajah sangat luar biasa tampan menghampiri mereka berdua.

"Sweety!"

Yuki menoleh dan langsung mendapati sosok tegap nan tampan menatap khawatir ke arahnya. Dia pun langsung berhambur ke pelukan sang kakak.

"Apa yang terjadi, kenapa?" Tanyanya sambil membalas pelukan sang adik. Dia belum menyadari siapa yang berdiri disamping sang adik.

"Kakak. Flo enggak sengaja. Flo enggak sengaja nabrak mobil dia." Jawabnya tanpa melepas pelukannya pada Justin.

Justin menatap miris mobil yang baru saja di tabrak oleh adiknya. Itu mobil mahal. Sama mahalnya dengan koleksi mobilnya dirumah. Justin Drew Bieber adalah pria tampan yang sangat kaya raya. Dia merupakan CEO di Bieber Group Of Industries. Perusahaan peninggalan milik Alm. Papanya. Kedua orangtua mereka sudah meninggal akibat kecelakaan pesawat. Sejak itu juga Justin yang melanjutkan usaha orangtua nya dan merawat Yuki hingga saat ini. Justin dan Yuki tidak tinggal satu rumah. Justin sebenarnya tidak mengijinkan adik semata wayangnya itu tinggal seorang diri. Tapi apa daya, wanita itu sangat keras kepala dan tak mau mendengarkannya.

Pandangan Justin lalu teralih pada sosok pemuda. Dan pemuda itu, astaga. Dunia ini begitu sempit rupanya.

"Hey! Mahluk Tuhan paling menyebalkan, lo ngapain disini?!"

Yuki mengerutkan kening bingung. Siapa yang di maksud oleh sang kakak? Dia melepaskan pelukannya, dan seketika Justin menghampiri pemuda itu lalu memeluknya.

"Elo yang menyebalkan. Gue capek nelfonin lo terus tapi lo enggak mau angkat telfon gue!" Al memukul bahu Justin, dan Justin membalasnya pula dengan jitakan.

"Sorry. Gue sibuk, Men."

Yuki menatap kedua pria itu dengan bingung. Kenapa mereka terlihat begitu akrab sekali?

"Ehemm!" Baik Justin maupun Al sama-sama menatap ke sumber suara deheman itu berada. Sangking asyiknya berpelukan mereka melupakan jika masih ada seseorang diantara mereka.

"Oh, iya Al. Kenalin, ini adik gue. Yuki Florensia Bieber. Nama bekennya sih, Flo!"

Al mengulurkan tangannya. "Alex Fernando. Tapi kamu bisa panggil aku dengan sebutan Al aja." Ucapnya ramah.

"Aku, Yuki Florensia Bieber. Tapi banyak yang manggil aku 'Flo'. Tapi terserah kamu deh mau manggil apa." Wanita itu tersenyum ramah.

Justin mengamati wajah Al yang begitu ramah tamah. Ah, ada badai apa yang sedang menimpanya? Kenapa lelaki brengsek ini terlihat banyak bicara. Dia kan si manusia es paling pelit berbicara? Ada udang di balik perkedel kayaknya nih?!

...

"Kalian kok bisa kenal? Dan malah akrab banget kayaknya."

Yuki tampak lahap mengunyah spagettinya. Mereka bertiga sudah berada didalam restoran. Tadi Justin mengajak Al untuk sekalian makan bersama. Sementara mobil Yuki dan Al yang sama-sama penyok sudah dibawa oleh orang suruhan Justin ke tempat servis mobil.

"Al ini sepupunya Selena. Lebih tepatnya Omah mereka kakak-adik, gitu." Gumam Justin menjelaskan, sambil terus memperhatikan Al yang tak henti-hentinya menatap sang adik. Dia mendekat pada Al dan membisikan sesuatu.

"Men, lo suka ya sama adek gue?"

Al kaget, kemudian terkekeh.

"Kalo iya, kenapa? Lo tau, dari kemaren gue udah penasaran banget sama adek lo. Gue coba tanya Selena, tapi cewek lo yang sialan itu enggak mau ngasih tau gue. Tapi gue bersyukur, akhirnya Tuhan mempertemukan gue dengan adek lo disini. Lo tau, gue jadi kepengen mandi kembang sekarang!"

Justin terkekeh kemudian menjitak kepala Al. Kedua pemuda itu tak menyadari jika sedang diperhatikan.

...

Hari demi hari telah berlalu. Hubungan Al dengan Yuki juga semakin dekat berkat pertolongan Justin. Justin sangat mengenal Al dengan baik. Walau gosip yang beredar diluar sana mengatakan jika Al adalah seorang playboy, aslinya justru tidak seperti itu. Al adalah pemuda yang baik walau ia sedikit dingin dan keras kepala. Dia sering bergonta-ganti pasangan bukan karena dia playboy. Tetapi karena pasangan Al yang sebelumnya terlalu over protektif kepada Al. Dan Al tidak menyukainya.

Hari ini, seluruh acara infotaiment membahas tentang kedekatan Al dengan Yuki. Tadi malam, saat mereka sedang dinner para wartawan berhasil mengambil foto kebersamaan mereka berdua. Bahkan saat Al menggandeng Yuki menuju mobil, para wartawan juga berhasil mengabadikan momen tersebut.

Yuki menonton acara infotaiment itu dengan tersenyum. Dan tiba-tiba ponsel disebelahnya berdering menandakan ada sebuah panggilan.

"Hallo.."

"Lagi ngapain?" Suara lembut di seberang sana langsung terdengar.

"Em.. Nyantai aja nih dikamar. Yang nelfon sedang apa disana?" Balas Yuki kembali bertanya.

"Mikirin kamu." Jawaban Al membuat Yuki terkekeh. "Flo, gimana soal yang tadi malam?" Rupanya Al memanggil Yuki dengan sebutan 'Flo', sesuai nama beken Yuki di dunia entertain.

Sekilas Yuki mengingat kejadian tadi malam. Dimana saat dinner Al menggenggam tangan Yuki dan mengutarakan perasaannya dengan sungguh-sungguh.

'Flo, sebenernya aku ingin mengatakan sesuatu. Aku tau, aku enggak berhak untuk mengatakan ini karena kita juga baru kenal beberapa minggu, kan? Tapi soal perasaan aku, aku enggak bisa mendemnya lama-lama. Sejak awal kita bertemu, rasa itu udah muncul Flo. Aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, Flo. Kamu mau enggak kalau hubungan kita bukan hanya sekedar teman, melainkan lebih?'

"Flo! Kok diem?"

Yuki tersadar dari lamunannya. Dia juga merasakan hal yang sama dengan Al. Dia nyaman berada didekat Al. Apakah itu berarti dia juga cinta dengan Al?

"Em.. Aku.. Aku...--"

superstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang