Chapter 3

208 22 6
                                    

*AUTHOR* Aku kembali 😍


"Kau??!" Ucap mereka berdua syok
Dan laki2 itu ternyata pemuda yg pernah ia temui di toko buku tadi pagi

*Tenten POV*
_'Di..dia kan laki2 menyebalkan itu, ah sial kenapa harus bertemu dengannya lagi'_

*Neji POV*
_'Wanita ini, wanita yang ditoko buku itu bukan?, ah iya tidak salah lagi, lihat rambut yang aneh seperti panda itu, iya memang benar dia orangnya'_

"Apa kau tidak punya mata?!!" Ucap neji
"Hei!! Jaga bicaramu!, apa kau tidak lihat? Kau hampir menabrakku! Ssttt" jawab tenten sambil meringis. Karna lututnya lecet
"Salahkan dirimu sendiri berjalan dijalan raya sambari melamun!" jawab neji
"Terserah kau saja!!" Jawab Tenten. Memalingkan wajahnya, sial kenapa sih pria ini bukannya menolong malah memarahiku.
"Ayoo!!" Ucap neji menarik tangan Tenten
"Kemana?!" Jawab Tenten kaget dengan Neji karena menarik tangannya
"Aku akan mengobati lukamu" jawab Neji singkat
"Tidak perlu aku akan pulang" jawab tenten sedikit malu karna tanganya masih ditarik oleh pria tidak kenal apa lagi pria ini sangat tampan
"Jangan menolak!! Aku tidak mau disebut sebagai laki2 tidak bertanggung jawab" jawab Neji..tumben dia berbicara panjang kepada orang lain
"Aku bilang tidak usah!!" Jawab Tenten sambil melepaskan tangannya dari cengkraman Neji. Neji sedikit marah karena dia tidak suka penolakan. Dan wajahnya berubah melotot ke Tenten Posesif, Tenten sedikit takut melihat pria ini

*Tiiiiiitttttt* *Tiiiiiitttt*
klakson mobil berbunyi karena mereka menghalangi jalan raya.. mereka tidak sadar ternyata mereka berada di tengah2 jalan raya mengalangi pengendara mobil
Neji menarik lagi tangan Tenten dan membuka pintu depan mobil, dan Tenten entah kenapa menurut saja.

Di dalam mobil sangat hening tidak ada seorangpun yg membuka mulut mereka
Apalagi Tenten sedikit takut dia takut dibawa ke tempat yang aneh2
"Tenang saja aku tidak akan membawamu ke tempat yang aneh2!! Dan jangan berburuk sangka!!" Jawab neji datar sambil memperhatikan jalan. Neji memecahkan keheningan seperti tau apa yang sedang Tenten pikirkan
"Apa??! Tidak!! Aku tidak peduli kau mau membawaku kemana!!" Jawab tenten sedikit tinggi dan malu juga,,apa pria ini bisa membaca pikiranku? Pikir tenten
"Hn benarkah?! Kalo begitu aku akan membawamu ke hotel" jawab neji menggoda sambil senyum menyeringai
"APA??!!! Dasar mesum!! Turunkan aku dari sini!!! Turunkan aku sekarang juga!!!" Jawab tenten sedikit berontak
"Hei! Hei! Tenanglah aku hanya bercanda!" Jawab Neji sedikit tersenyum tapi tidak memperlihatkannya _'Lucu'_ pikirnya
"Jangan coba2 untuk menggodaku !!" Jawab Tenten kesall
Neji hanya tersenyum tipis
Tenten sedikit tenang, dan dia memalingkam wajahnya dan menghadap ke kaca jendela melihat pemandang malam yang indah

Dan tibalah di *Taman*
"Sudah sampai" ucap neji membuka sabuk pengamannya
"Kenapa kita kesini?" Jawab Tenten heran
"Ikuti saja" jawab Neji singat sambil mengambil kotak obat (P3K) dan keluar dari mobil. Dan tenten mengikutinya
Di bawah pohon berada sebuah bangku taman Neji menghampiri bangku taman tersebut dan Tenten berada di belakangnya mengekorinya dan mereka duduk di bangku tersebut

Neji jongkok di hadapan tenten menghadap lututnya yg lecet lumayan parah dan membuka kotak obat tersebut

"Hei bangun!! tidak usah begitu aku tidak enak!!" Ucap Tenten sedikit malu meraih tangan Neji untuk berdiri
"Diamlah!" Jawab Neji singkat.
Neji mengoleskan alkohol ke lutut Tenten
"Akhh ssttt" tenten meringis sambil meremas tangan neji yg mengoleskan alkohol ke lututnya..Neji terdiam dan Tenten sadar apa yg telah ia lakukan meremas tangan pria ini
"Ahh maafkan aku" ucap tenten melepaskan tangannya malu dan memalingkan wajahnya, sial pasti saat ini wajahku memerah, memalukan sekali
"Hn,, aku akan melakukannya pelan2" jawab neji setenang mungkin walaupun wajahnya sedikit memerah

'Sial ada apa denganku?' Neji dalam hatinya sedikit aneh tidak biasanya dia gugup seperti ini di hadapan gadis, tapi kenapa gadis ini membuat hatinya tidak karuan
"Sepertinya pake plester tidak akan menutupi semua lukanya, jadi dibiarkan seperti ini tidak apa2" ucap neji mengalihkan kegugupan nya
"Ah iya terima kasih" jawab Tenten dengan senang
"Hn" jawab Neji singkat dan dia duduk di sebelah Tenten

*Hening* hanya ada suara angin dan daun pohon yg terkena angin

Neji menyilangkan tangannya di dada dengan gaya coolnya
Tenten terlihat bosan karna tidak ada satupun kata yg keluar dari mulut mereka berdua

"Aku ingin pulang" ucap tenten menghilangkan keheningan
"Hn,baiklah aku akan mengantarmu" jawab neji
"Tidak usah!! Lagian aku harus ke Supermarket dulu membeli makanan mingguan" jawab Tenten dia tidak ingin merepotkannya lagi
"Tidak apa2 aku akan mengantarmu" jawab neji maksa
"Kenapa kau selalu maksa?! Aku bilang tidak usah!! kau pulanglah ini sudah malam, nanti keluargamu mencemaskanmu" jawab Tenten sedikit khawatir keluarganya mencarinya

Neji sedikit aneh seharusnya yg bilang seperti itu dirinya lagian diakan perempuan justru keluarganya yg harus mencemaskanya bukan dirinya
"Hn,, lagian aku tidak ingin buru2 pulang" jawab neji
"Kenapa?!" Tanya tenten
"Ada seseorang yg tidak ingin aku temui" jawab neji
"Siapa?!" Tanya tenten penasaran
"Itu tidak penting" jawab neji sedikit kesal kenapa perempuan ini terus menekanya dengan pertanyaan seperti itu..tentu saja dia tidak ingin bertemu dengan gadis peganggu itu.
Shion berada di apartemenya dia juga dari tadi menelepon neji tak henti dan sampai akhirnya neji mematikan hpnya..
"Ayo cepat!" Ucap neji melangkah meninggalkan Tenten. Dan di susul oleh Tenten.

Dukungg terus yaaaaa!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Love Came Unexpectedly!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang