Saat itu pandanganmu sangat dingin, melihatku pun sepertinya enggan apalagi menyapa. Kamu tanyakan kabarku itu lebih dari cukup sebagai sapaan, namun nyatanya harapan hanya harapan. Jikalau aku yang menyapa duluan aku tidak yakin kamu akan dengan ikhlas balik menyapa, jadi mending tidak sama sekali aku sapa duluan.