💮Fall in Love #1💮 Park Jimin

561 10 0
                                    

27 April 2020🌄
.
Hari ini hari senin, tak seperti biasanya aku merasa semangat sekali hari ini. Aku tidak sabar untuk melaksanakan upacara hari ini.

Ini aneh, biasanya aku paling malas jika harus berdiri lama-lama di lapangan untuk upacara, maaf aku bukan siswi teladan memang. Oh ya, aku lupa mengenalkan namaku. Aku Kim Youra.

Biasanya aku dipanggil Youra oleh orang rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biasanya aku dipanggil Youra oleh orang rumah. Tapi jika di sekolah aku lebih akrab di panggil Yura. Sempat mereka akan memanggilku Kura, tapi aku tidak suka, seperti hewan yang memiliki rumah dibadannya saja dipanggil seperti itu.

Sekarang aku telah berdiri tegap di lapangan bersama seluruh siswa sekolahku. Oh iya lagi, aku siswi kelas 12 IPS 2 di salah satu SMA Negeri unggulan di kotaku. Dan aku akan lulus dalam beberapa bulan kedepan. Makanya aku mencoba menikmati saat-saat upacara yang katanya bakal kurindukan saat aku telah lulus nanti. ~hmmm...~

[Saat upacara]
Sengaja kualihkan pandanganku ke barisan kelas sebelahku, kelas 12 IPS 3. Kelas Jimin, cowok yang beberapa hari ini mencoba mendekatiku.

Aku masih ingat saat dia memaksa untuk meminta nomor teleponku minggu kemarin. Kubilang minta saja pada Jungkook, dia punya nomorku. Tapi dia menolak dan ingin mendapatkannya langsung dariku. Jadilah aku berikan nomorku.

Kami sebenarnya pernah sekelas waktu kelas 10, tapi tidak akrab karena aku juga tergolong gadis yang lumayan pemalu saat baru beradaptasi. Tapi itu dulu, sekarang coba kalian tanyakan namaku kepada siapa saja anak 12, mereka pasti kenal aku. ~Hahaha PD sekali aku ini~.

Tapi memang sebagian besar mereka mengenalku. Karena aku adalah anak paskibra, wakil OSIS, team voli sekolah, dan anggota drumband. Banyak kan organisasiku, wajar sajalah mereka mengenalku.~merasa bangga~

Aku celingukan, kumiringkan kepalaku sesekali menjinjit berusaha mencari keberadaan Jimin. Ke mana cowok itu? Katanya semalam "sampai jumpa besok pagi" tapi sekarang tidak kelihatan batang hidungnya.

Aku menyerah, sudah beberapa kali aku menoleh ke barisan cowok kelasnya yang cuma beberapa gelintir. Tapi nihil! Dia tidak ada. Jika ada pasti dari tadi aku sudah melihatnya. Karena jumlah cowok di kelasnya dapat kuhitung dengan kesepuluh jari tanganku.

Keesokannya
[Saat piket]
Aku sedang menyapu koridor depan kelas, ketika Jimin menyapaku sambil tersenyum.

Ah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah.. Betapa menawannya dia. Hidungnya mancung, bibir tebal, smile eyes yang indah dan garis wajah yang jelas membuatnya tampak cool. Pantas saja Seulgi, kakak kelasku dulu sampai mengejar-ngejarnya. Aku tersadar dari lamunanku ketika tangannya mendarat di pucuk poniku.

"Kenapa lihatnya gitu banget, gw ganteng ya" ;) kata Jimin dengan wink matanya. Bisa dibilang itu bukan wink karena aku bisa melihat kedua matanya terpejam 😂, imut sekali 😚

"Eh.. hehe☺️." aku malu ketauan mengaguminya.

Aku baru melihatnya setelah kemarin dia tidak masuk karena harus ke gedung audisi untuk ikut lomba dance. Dia memang seorang dancer andalan sekolahku. Sudah banyak piala yang ia sumbangkan untuk sekolah kami.

"Rajin ya pagi-pagi nyapu. Bener-bener istri idaman." kata Jimin sambil mengusap-usap poniku.

Aku tertawa sekaligus malu mendengar gombalannya dan dia juga ikut tertawa. Beberapa orang yang lewat menyempatkan memandang kami berdua dengan raut wajah yang sulit kuartikan. Mereka senyum-senyum, senyumnya aneh. Beberapa berdehem kecil. Yah, mungkin karena tawa kami terlalu besar. Mungkin.

Percakapan kami berlangsung beberapa menit sebelum dia pamit untuk masuk ke kelasnya yang berada tepat di sebelah kanan kelasku.

Selesai menyapu, aku duduk di kursi panjang yang ada di depan kelasku menunggu teman-temanku datang. Dan benar saja, rombongan Lucas sang ketua kelas datang. Mereka berbincang sesekali tertawa terpingkal-pingkal.

"Heh.. Pagi-pagi udah pada gesrek." Kataku pada mereka saat mereka sampai di hadapanku.

"Kenapa sih?." Lanjutku.

"Yeee... Mau tau aja urusan kita." Jawab Taehyung dengan wajah menyebalkan.

"Yee.. Mau tau aja urusan kita." Aku menirukan kalimat Taehyung tapi dengan suara bebekku.

Mereka tertawa lagi mendengar nada bicaraku yang kusertai dengan mimik wajah kesal.

"Ehh mau ke mana?." Aku menarik kerah baju Taehyung yang hendak pergi entah ke mana bersama Lucas dan yang lain.

"Kepo banget sih, Yur!" Sungutnya setelah menghadap ke arah ku.

"Lo tu belom piket. Buang sampah dulu tuh. Kena marah miss Lisa lagi baru tau." Kataku menjelaskan.

"Ah elaah. Gue belom sarapan, Youra. Ntaran aja napa sihh." Katanya tambah kesal tapi dengan ekspresi memelas.

"BU ANG DU LU." Aku sengaja menegaskan setiap suku katanya pertanda aku tak menerima alasan apapun.

Dan Taehyung menyerah, ia meminta Lucas dan yang lain menunggu sebentar sementara ia membuang sampah. Aku tersenyum geli. Haha..

Tiba-tiba ada yang mencolek bahuku.
"Eh, Yur. Dapet salam dari anak sebelah noh." Kata Jungkook dengan kikikan menyebalkan disusul tawa yang lain.

Aku segera tau maksud perkataan Jungkook. Pasti Jimin. Yah, akhir-akhir ini aku dan Jimin sering terlihat bersama dan itu menjadi bahan pembicaraan teman kelasku. Kenapa memangnya? Mungkin karena aku jomblo.

Hari rabu, seperti biasa aku akan latihan membina paskibra di sekolah. Karena memang tugas membina sudah menjadi kewajiban jika sudah menjadi kelas 12.

Aku tengah asyik menggosip ketika Taehyung mengajakku untuk bicara.
Dia mengajakku duduk di kursi taman belakang, aku menurut saja.

"Kenapa, Tae?." Tanyaku setelah kami duduk.

Bukannya langsung menjawab, Taehyung malah menatapku beberapa detik sebelum mengalihkan pandangannya. Aku bingung, apa sih sebenarnya yang mau dibicarakan. Apakah penting?

"Gue..." Taehyung menggantungkan kalimat nya membuatku semakin bingung saja.

Aku masih diam menunggu lanjutan kalimat nya.

"Gue,.. suka sama lo, Yur. Lo mau nggak jadi pacar gue?." Kata Taehyung cepet tanpa jeda dengan wajah gugupnya.

Aku sempat melongo mencoba mencerna kalimat Taehyung dan sedikit terkejut saat menyadari dia baru saja menembakku

......

Annyeong.....
Baca yang selanjutnya ya, TWOSHOT

MAKASIH ATAS DUKUNGANNYA
😆😆😆😆❤️❤️❤️

Kumpulan FF Romance BTS❤️| ONESHOT or TWOSHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang