2#Hukuman..

7.6K 377 9
                                    

**
Shareena POV...

Entah apa yang harus kulakukan sekarang,aku masih memikirkan apa yang akan terjadi padaku nanti.

Bagaimana ini ?
Alpha pasti marah besar padaku karna aku telah mengintip waktu pribadinya bersama keluarganya.

Walaupun dia selalu manja,tersenyum dan jahil pada anggota keluarga terutama Ayah dan Ibunya.Tapi jika sudah menempatkan dirinya sebagai Alpha,dia akan berubah tiga ratus enam puluh derajat.

Tangan dan kakiku masih bergetar saat ini. Aku bahkan tak mampu menjawab pertanyaan ibuku yang bertanya ada apa denganku.



Tuk..tuk....tuk...

Suara ketukan sepatu pada ubin marmer diruang makan,seketika membuat seluruh anggota tubuhku membeku.


"Hello litlle girl.."

Aku berbalik dan menghembuskan nafas lega. Karna seseorang yang baru saja menegurku adalah pria yang menjadi sahabatku..

"Rayn..!!". Pekik ku dengan nada riang,lalu menghambur kedalam pelukannya seperti biasa.

"Kau terlihat bahagia. Kalau begitu berarti kita bisa jalan jalan sore ini. Bagaimana ?".

Aku mengangguk antusias,dan itu membuatnya tertawa.
Lalu tak lama kemudian ibu datang dan menghampiri kami.

"Kalian merencanakan sesuatu ya ?."

"Iya Bibi. Aku akan mengajak Shareen jalan jalan sore ini. Bolehkah ?."

Ibuku tersenyum,lalu mengangguk pelan tanda bahwa ia mengijinkanku pergi bersama Rayn..

Rayn adalah anak dari salah seorang Gamma di pack ini.
Kami sudah berteman sejak aku berusia empat tahun,dan Rayn yang saat itu berusia dua belas tahun,menjadi pria satu satunya yang mau berteman dengan omega sepertiku.


Meski sekilas tak ada yang aneh dalam diriku,tapi beberapa anak seusiaku menganggap diriku berbeda.
Aku yang memiliki postur tubuh tidak biasa,menjadi salah satu keanehan bagi mereka.

Disaat mereka berusia empat tahun,dengan tinggi badan sekitar 90 sampai 110cm,maka aku yang memiliki tinggi sekitar 135cm sangat aneh bagi mereka.
Bahkan sampai usiaku 8 tahun,mereka masih tidak ingin berteman denganku,walau Rayn sudah mengatakan,jika aku sama dengan mereka.


Hanya Rayn lah,satu satunya temanku disini.
Selain Ayah dan Ibu,aku tidak berani mendekati orang lain.
Sebenarnya aku bukan takut akan hal lain,hanya saja dianggap sebagai orang yang memiliki keanehan itu sangat mengusikku.

Lebih baik berteman dengan orang yang sudah menerima dan mengerti dirimu saja. Itu akan lebih baik,dan membuatmu nyaman setiap kali bersamanya.



"Baiklah,sore ini aku akan menjemputmu dirumah. Aku pergi dulu,karna ada pekerjaan yang harus kuselesaikan."


Rayn mengacak pelan rambutku,lalu tersenyum dan berbalik meninggalkanku.

"Hei.."

Aku menoleh dan mendapati Rayn masih disana.

"Pakai pakaian yang bagus,dan kuncir rambutmu menjadi dua. Aku menyukainya."

Aku terkekeh,dan mengangguk,lalu berbalik hendak kembali kedapur.

"Hei.."

Aku berbalik lagi,dan masih mendapati Rayn disana.


"Jangan berdandan seperti anak TK,meski aku menyuruhmu menguncir rambut.Aku bisa disangka pedofil nanti."


Aku mengerucutkan bibirku kali ini,dan dibalas oleh kekehan Rayn.
Saat kulihat dirinya berbalik,aku pun melakukan hal yang sama berniat melanjutkan langkahku menuju dapur.


Beautiful Omega is my MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang