▪ Ada Alasannya ▪

3.9K 355 2
                                    

Lalisa Manoban from Blackpink

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalisa Manoban from Blackpink.

Lalisa Manoban from Blackpink

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cha Eunwoo from Astro.

¤Ada Alasannya¤
featuring:
-Cha Eunwoo
-Lalisa Manoban

___
_______

Eunwoo sedang duduk dan melamun di balkon kamarnya. Dia merindukan Lisa, mantan kekasihnya.

Gagal move on? Ya begitulah.

Eunwoo tersadar dari lamunannya saat seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

Orang itu lalu duduk di kursi sebelah Eunwoo, "Jangan terlalu sering melamun, Woo."

Eunwoo menghela napasnya, "Bagaimana aku tidak melamun? Lisa pergi dariku tanpa alasan. Apa aku membuat kesalahan?"

Jaehyun -orang yang menepuk pundak Eunwoo- tersenyum kecil.

"Woo, jangan bilang tanpa alasan. Kau mengenal Lisa dengan baik bukan?" Eunwoo mengangguk mengiyakan pertanyaan sahabatnya itu.

"Kalau kau mengenal Lisa dengan baik, seharusnya kau tau, semua hal yang Lisa putuskan pasti ada alasannya. Lisa adalah perempuan yang sangat baik. Dia bukan perempuan murahan di luar sana yang mendekatimu.

Lisa yang sangat menjaga kehormatannya sebagai seorang gadis perawan bahkan rela memberikan kehormatan itu kepadamu Woo. Apa mungkin Lisa meninggalkanmu tanpa alasan setelah dia memberikan kehormatannya kepadamu?"

Eunwoo terdiam, Jaehyun benar, sangat benar. Tidak mungkin Lisa meninggalkannya tanpa alasan.

Ya, Eunwoo adalah lelaki satu-satunya dan yang pertama membobol Lisa. Dan Eunwoo tentu bangga akan hal itu, apalagi Lisa dengan tulus memberikan kehormatannya kepada Eunwoo.

"Aku harus mencari tau alasan Lisa meninggalkanku." Ujar Eunwoo dan dibalas acungan jempol oleh Jaehyun.

-
-
-

Eunwoo baru saja keluar dari ruang rawat bibinya yang sedang sakit, dia memutuskan untuk langsung pulang sekarang.

Tapi, suatu hal membuatnya berhenti melangkah. Dia melihat seorang perempuan yang duduk di kursi roda dan didorong oleh suster. Pasien dan suster itu terlihat asik mengobrol. Sepertinya suster itu akan membawa si pasien ke taman untuk mendapat udara segar.

Tidak tidak, bukan hal itu yang menarik perhatian Eunwoo. Tapi perempuan yang berada di kursi roda.

Itu seperti.... Lisanya.

Eunwoo memutuskan untuk mengikuti mereka berdua kearah taman.

Sampai di taman, pasien dan suster itu hanya diam. Sepertinya si pasien sedang menikmati udara segar yang sudah pasti jarang ia dapatkan didalam ruang rawat yang penuh bau obat-obatan.

"Permisi, boleh aku berbicara berdua dengan pasien ini sebentar sus?" Eunwoo datang dan bertanya dengan sopan kepada sang suster.

Perempuan itu menoleh, kaget, sangat kaget saat mendengar suara yang sangat familiar baginya.

"Em, nona, apa anda mengenal lelaki ini?" Suster itu bertanya kepada sang pasien.

Sang pasien mengangguk, "Iya, aku mengenalnya, sangat. Suster bisa kembali, terimakasih sudah menemaniku. Nanti kalau aku perlu bantuan, aku akan menekan tombol panggilan untuk memanggil suster."

Sang suster mengangguk lalu berlalu pegi setelah sedikit membungkuk pada Eunwoo.

"Lisa...." Lirih Eunwoo, dia hampir saja menangis.

"Woo, maafkan aku. Aku-- aku meninggalkanmu begitu saja, aku gadis murahan." Lisa menunduk, dia menangis.

"Tidak Lisa, tidak. Kau bukan gadis murahan, jangan berkata seperti itu, kau tau aku tidak menyukainya." Eunwoo memeluk Lisa dan mencium kepala gadis itu berkali-kali.

"Lis..." Eunwoo melepas pelukannya, "Jadi ini alasanmu meninggalkanku? Kau sakit? Kenapa tidak bilang kepadaku? Aku akan selalu bersamamu, mendukungmu Lis."

Lisa kembali menunduk, dia tersenyum miris, "Woo-yya, aku terkena leukimia stadium 2. Masih ada kemungkinan untuk sembuh memang. Tapi, aku memutuskan untuk meninggalkanmu waktu itu. Aku tidak ingin membebanimu, Woo. Kau berhak mendapat gadis normal yang tidak berpenyakitan sepertiku. Aku tidak ingin kau memiliki kekasih berpenyakit sepertiku, itu saja. Aku ingin yang terbaik untukmu, Woo."

Eunwoo menggeleng, dia menangis, "Jika kau ingin yang terbaik untukku, maka kembalilah padaku. Kau lah yang terbaik bagiku, kau wanita sempurna yang mengerti aku dengan baik. Lisa, jangan tinggalkan aku, kumohon, hiks."

Lisa segera menoleh kearah Eunwoo saat mendengar lelaki itu terisak. "Woo, jangan menangis. Maafkan aku." Lisa menarik Eunwoo kedalam pelukannya.

"Lisa, kembalilah padaku. Kau percaya aku 'kan? Kau yang terbaik bagiku, kumohon kembali padaku. Aku tidak mampu hidup jika kau meninggalkanku, kumohon.." Eunwoo memohon dengan sangat kepada Lisa, dia benar-benar tidak bisa kehilangan Lisa.

Lisa menghela napasnya, "Baiklah, aku kembali. Tapi, aku penyakitan Woo, aku tidak mau kau terbebani."

"Lis, justru jika kau meninggalkanku, aku akan terbebani, aku akan menjadi gila jika kau meninggalkanku. Dengarkan aku Lis, aku mencintaimu bukan hanya karena penampilan dan latar belakang keluargamu, justru aku mencintaimu karna kau adalah kau, Lalisa adalah Lalisa. Kau adalah Lalisa yang selalu mengerti aku, selalu merawatku jika aku sakit, selalu memberiku perhatian yang cukup atau bahkan lebih.

Aku mencintaimu karena kau adalah gadisku. Aku tidak peduli jika kau berpenyakitan atau yang lainnya, apapun yang terjadi padamu, aku akan tetap mencintaimu Lis. Jangan tinggalkan aku lagi, arra?"

Lisa mengangguk dalam pelukan Eunwoo. Dia sangat sangat bersyukur mendapat lelaki seperti Eunwoo. Lisa rasa, dia tidak butuh apapun lagi selain Eunwoonya.

END.

Huhu kenapa cerita-cerita ini gaje semua:")
Zee~

ONESHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang